“Karena hidup dan matinya manusia, ditentukan oleh kehendak Tuhan.”
-Atlas 2-
“Kalau kamu ingin tuntaskan masalah ini, coba. Selidiki orang terdekat Atlas dulu.” Suara Qilla terdengar khawatir dari balik gawai.
“Orang terdekat di kantornya atau?” tanya Bagus.
“Iya, gak mungkin kamu ataupun Randi bahkan Alif, kan,” balas sang istri. Bagus mengangguk.
“Oke, mungkin aku bakal selidiki Malik dulu, atau rekan bisnis Atlas yang lainnya, yang aku kenal.”
“Shaka?” panggil Qilla.
“Iya.”
“Jangan sampai niat baik kamu untuk menolong Atlas, malah buat kamu celaka.”
“Tenang saja Qai, saya bisa jaga diri kok,” balas Bagus diakhiri senyum. Meski sang istri tidak bisa melihat senyumnya.
“Kamu sekarang di mana? Jangan lupa aktifkan GPS mobil dan HP kamu, saya khawatir.”
“Saya di lingkungan rumah Pak Ummar kok, mau jenguk anak-anak Atlas dulu sebentar. Iya saya aktifkan.”
Setelah hampir sampai di kediaman rumah Pak Ummar, Bagus memutus panggilan telepon dengan Qilla. Dia menghentikan laju mobilnya saat melihat warga yang tengah melingkari sesuatu. Karena penasaran, Bagus turun dari mobil dan ikut melihat hal yang tengah ditonton warga.
Kedua mata Bagus membulat saat dia melihat Hafsah dan Pak Ummar di sana. Hafsah yang mengamuk dan Pak Ummar yang tampak membujuknya untuk pulang, Bagus berniat untuk maju dan menolong Pak Ummar. Tapi niatnya itu dia urungkan saat melihat sosok perempuan yang dia kenal dan curigai, ikut menonton di sana.
“Eriska,” ucapnya pelan. Bagus mengamati Eriska, ekspresi wajah perempuan itu membuatnya semakin curiga.
Di saat warga yang lain tampak kasihan pada Hafsah dan Pak Ummar, perempuan itu justru tampak tersenyum tapi sesekali memainkan jari-jemarinya. Gelisah?
Bagus melihat Eriska pergi, lalu mengikutinya dari belakang. Dia sudah mendengar cerita tentang Eriska dari Randi, dan itu membuat Bagus semakin penasaran dengan perempuan itu.
“Aa…!” Bagus membuka mata, dia merasakan nyeri yang luar biasa di bagian belakang kepalanya. Laki-laki itu menatap wanita yang tampak babak belur di wajah serta tangan dan kaki.
“Eriska?” dalam batin Bagus berucap.
Ternyata selama ini Eriska memiliki kembaran bernama Erika, dan Erika adalah istri Malik yang tidak lain adalah sekretaris Atlas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas 2
General Fiction📌Sekuel Atlas "Seperti saham yang naik turun, kita tidak tau seperti apa hidup ini." -Atlas