“Karena Tuhan gak tidur, Dia selalu dengar apa yang hambanya minta dan selalu melihat bagaimana ketulusan hambanya saat meminta.”
-Atlas 2-
Karya Nadia Pratama
Beberapa hari kemudian…
Dani menata semua berkas kasus milik Atlas, hari ini adalah sidang pertamanya, mereka sudah berada di ruang pengadilan. Dengan senyum khasnya, Dani menatap Malik dan kuasa hukum Malik.
Dani yakin kasus Atlas ini tidak akan lama karena dia akan memenangkannya, laki-laki itu menoleh menatap Atlas lalu mengacungkan jempolnya. Tidak lama kemudian sidang pun di mulai.
Dani mengeluarkan semua bukti-bukti yang telah dia kumpulkan selama beberapa hari sebelum sidang, laki-laki itu memiliki ambisi untuk memuskahkan semua orang jahat yang ada di bumi.
“Dengan itu, saudara Malik mutlak bersalah. Dalang dari semua itu adala dia, mulai dari penculikan hingga rencana pembunuhan—“
“Semuanya fitnah!” teriak Malik.
Dani menoleh dan kembali memberikan senyum pada Malik. Senyum mengerikan.
Alif yang duduk di kurai saksi umum, melipat tangan ke depan dada lalu berbisik pada Randi. “Gue yakin, dalam hati si Dani pasti ngumpat, kalau gak bangsat ya anjing kalau gak anjing ya monyet.”
“Berisik lu Swiper! Ini lagi tegang!” balas Randi.
“Dih bicit lu!” jawab Alif sewot.
“Baikalah kalau begitu.” Dani menatap Ketua Hakim. “Yang mulia, saya izin untuk memanggil saksi utama dari kasus ini.”
“Izin diberikan,” balas Ketua.
“Saksi kesayangan, silakan masuk,” ucap Dani lantang penuh percaya diri.
Pintu ruang pengadilan terbuka, menampakan seorang laki-laki dengan balutan jas dokter. Bagus dan Atlas menatap secara saksama, mereka merasa pernah melihat laki-laki yang tengah berjalan ke arah Dani itu.
“Itu kan dokter yang bilang Alfan meninggoy.” Randi menunjuk dengan mata melotot.
“Iya anjay, wah, gila emang si Malik!” umpat Alif.
Malik melotot, melihat siapa yang baru saja masuk, laki-laki itu mengepalkan kedua tangannya, emosinya memuncak saat ini.
Dani menyesap kopi miliknya lalu mengelus puncak kepala Alfan. Keduanya kini berada di Kafe milik Randi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas 2
General Fiction📌Sekuel Atlas "Seperti saham yang naik turun, kita tidak tau seperti apa hidup ini." -Atlas