Yang kangen Atlas 2
Coba Absen dulu sini 🙋♀️Budayakan vote sebelum mebaca 💜
Sebelum lanjut baca, gue mau ucapin Happy Anniv ke-1st untuk Pratama Kingdom dan seluruh Rakyatnya (Saodah) terima kasih telah bersama selama ini 💙
Lakukan hal apa yang buat kamu senang asal itu masih baik dan tinggalkan hal yang Cuma bikin kamu sedih. Karena kamu pantas untuk bahagia.
•Atlas 2 •
Karya Nadia Pratama
Atlas memijat pangkal hidungnya, dia merasa pening saat ini. Masalah kembali hadir dalam persahabatannya, ini tentang Randi dan Bagus. Randi telah mengetahui masa lalu Bagus sekarang dan pernikahannya dengan Qilla hampir batal.
Satu hal yang membuat Atlas bangga pada Randi, laki-laki itu masih bisa tersenyum saat mengetahui rahasia besar milik Bagus, hatinya selembut kapas saat mengatakan dia lebih mementingkan persahabatan dan ikhlas jika Qilla harus kembali pada Bagus.
“Abang mau ke Kafenya Randi?” tanya Hafsah sembari memberikan jaket pada sang suami. Atlas mengangguk. Meraih jaket tersebut dan memakainya.
“Randi udah tahu semuanya, kasihan dia, pasti syok karena ini semua.” Atlas menghela napas.
Dia tahu rasanya kecewa bagaimana, dia tahu rasanya ketika hati harus siap-siap untuk ikhlas atas hal yang mungkin saja bukan ditakdirkan untuk kita.
Atlas pernah kecewa saat lamarannya ditolak beberapa kali oleh Pak Ummar, saat dia dipaksa untuk tidak mengharapkan Hafsah, tapi kenyataannya, Randi lebih menyedihkan.
Perjuangan sekian lama telah dia lewati tapi saat hampir selesai, masalah kembali hadir.
Atlas menatap wajah sang istri dengan serius, Hafsah mengerjap lalu menyentuh wajahnya dengan ekspresi bingung.
“Ada yang aneh ya di wajah adik?” tanyanya. Atlas mengangguk.
“Aneh kenapa? Tambah jelek ya Bang?” tanyanya lagi. Atlas menggeleng.
“Ada apa tuh di pipi adik?” Atlas menunjuk pipi kanan Hafsah.
“Apa—" Belum selesai berbicara. Mata Hafsah membola saat Atlas mengecup pipinya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlas 2
General Fiction📌Sekuel Atlas "Seperti saham yang naik turun, kita tidak tau seperti apa hidup ini." -Atlas