3).Pergi ke Kota

11 3 0
                                    

🌟HAPPY READING🌟
***

Keesokan paginya, Ara sudah siap dengan segala perlengkapannya. Ia menunggu jemputan dari travel yang telah ia pesan kemarin sore didepan rumahnya bersama Rena yang sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan juga Miya beserta Roni.

"Kakak, jaga kesehatan ya? Makan yang teratur dan satu lagi jangan lupa hubungi Rena. Kalau Rena telepon langsung angkat ya?" Ujar Rena.

Ara menganggukkan kepalanya pelan, "Iya Rena. Kakak janji, kakak akan selalu menghubungi Rena. Dan kamu juga jaga kesehatan, makan yang teratur dan belajar yang rajin. Supaya kelak saat Rena sudah dewasa, Rena bisa menjadi orang yang sukses dan tentunya kakak akan bangga pada Rena, begitu juga Ayah ibu disana. Pasti mereka bangga pada Rena." Ucap Ara. Lalu ia memeluk tubuh Rena.

Roni dan Miya tersenyum melihat adegan berpelukan Ara dan Rena.
"Rena jangan sedih ya, kakak janji akan pulang secepatnya. Tapi Rena harus doain kakak supaya kakak disana bisa sukses." Kata Ara, Rena tersenyum lantas langsung memeluk Ara lagi.

Tak lama kemudian mobil yang Ara tunggu telah tiba. Ara melihat sebentar ke arah mobil itu, lalu ia beralih menatap ke Rena dan paman bibinya. "Paman, bibi, Rena. Aku berangkat dulu ya. Ara titip Rena, kalau Rena nakal paman dan bibi nggak papa untuk hajar Rena." Ujar Ara dengan kekehan kecilnya.

"Iya Ara, Kamu disana juga harus jaga diri baik-baik. Pesan bibi, jangan pernah sekalipun percaya sama orang yang baru kamu kenal. Apalagi cowok, bibi takut terjadi sesutu yang buruk padamu." Pesan Miya kepada Ara.

"Ara janji bi, jangan khawatirin Ara. Ara sudah bisa jagar diri baik-baik kok." Jawab Ara meyakinkan bibinya bahwa ia akan baik-baik saja.

"Yaudah kalau gitu, aku berangkat dulu. Kasihan sopirnya udah nunggu lama." Lanjut Ara berpamitan. Ia memeluk paman dan bibinya sebentar serta mencium kening Rena. Lalu ia beranjak pergi dengan menenteng koper dan tas yang ia bawa memasuki mobil.

***
Jam menunjukkan pukul 12 siang, suasana kota sangat berbeda dari tempat Ara tinggal.
Jalanan sangat ramai, karena disiang hari banyak pegawai kantoran yang istirahat keluar mencari makan siang.

Terik mata hari sangat menyengat hingga kekulit Ara. Tak disangka sudah hampir satu setengah jam Ara berjalan kaki mencari tempat tinggal. Ia sudah mengelilingi tengah kota, namun belum juga menemukan tempat tinggal yang tepat untuk dirinya. Sedangkan besok pagi ia sudah harus masuk kerja di perusahaan yang telah ia lamar beberapa hari yang lalu. Bepergian sendirian di kota dan bahkan Ara tidak memiliki kerabat satu pun disana, begitupun ia juga sama sekali tidak mengenal seorang pun di kota itu.

"Haus.." Keluh Ara, sembari berjalan mencari toko ataupun minimarket disekitarnya.

Lelah dan letih, itu yang sedang Ara rasakan saat ini. Ia menuju ke minimarket membeli air minum untuk menghilangkan rasa dahaga nya yang melanda. Setelah membeli air minum dan sedikit camilan ia duduk di kursi didepan minimarket. Ara memainkan ponselnya, mencari informasi tempat tinggal yang dekat dengan kantornya dari ponselnya.

"Mbak, kalau boleh tanya mau kemana dan dari mana? kok bawa koper dan tas." Tanya seorang karyawan minimarket yang usianya sepertinya masih seumuran dengan Ara.

"Oh iya mbak, saya baru tiba ke kota dari tempat tinggalku didesa. Dan sekarang saya sedang kesulitan mencari tempat tinggal." Jawab Ara, dengan senyumnya mengembang dibibirnya.

"Oh, kebetulan sekali mbak. Diapartemen sebelah tempat tinggal saya ada yang kosong, kemarin pemiliknya baru pindah." Ujar Karyawan minimarket itu.

"Benarkah? Kalau boleh tau tempatnya dimana? Saya akan kesana sekarang." Tanya Ara.

"Saya antar saja Mbak, lagian sebentar lagi jam kerja saya hampir habis." Jawab Karyawan itu. "Btw perkenalkan mbak, namaku Sintya." Kata karyawan minimarket itu memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangan kanannya.

Meraih Cinta Sang Bintang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang