2

10.9K 425 2
                                    

"Kok bisa gini sih? Bentar gue mau beli seragam baru dikoperasi." Ucap Raisa.

"Nggak perlu Sa. Ini nanti juga kering sendiri kok."

"Nggak ada penolakan."

"Yaudah. Makasih ya Sa."

"Iya. Santai."

Raisa segera keluar dari toilet dan menuju Koperasi sekolah. Tak lama Raisa kembali dengan seragam ditangannya.

Raisa menyerahkan seragam tersebut. "Makasih ya Sa." Ucap Dheya.

"Sans. Yaudah gue tunggu diluar." Ucap Raisa hanya dibalas anggukan kepala.

Tak lama Raisa menunggu, Dheya keluar dari toilet "udah. Yuk kekelas."

"Hooh." Ucap Raisa, lalu mereka berjalan beriringan menuju kelas.

"Sa, kak Keanno kakak sepupu kamu?" Tanya Dheya.

"Iya. Kenapa Dhe? Lo suka sama dia? Mendingan jangan deh. Dia tuh kulkas berjalan, gue aja gedeg kalo ngomong sama dia, irit banget kalo ngomong. Tapi kalo lo suka sama dia, nggakpapa sih. Gue setuju banget!" Cerocos Raisa.

"Dhe! Ngapain melamun? Beneran suka sama kak Keanno?."

"Eh nggak kok."

"Beneran? Hayo jujur Dhe."

"Em tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya Sa." Ucap Dheya gugup.

"Hahaha sans. Akhirnya temen gue satu ini suka sama laki-laki." Ucap Raisa sambil tertawa.

"Oiya. Gue mau adain pesta ulang tahun yg ke 17 lusa. Lo jangan lupa dateng ya."

"Wah bentar lagi nambah umur sa. Iya nanti aku usahakan datang kok." Ucap Dheya, dibalas anggukan antusias Raisa.

....

Bel tanda pulang berbunyi dipenjuru SMA Garuda.

"Lo masih kerja si kafe Dhe?" Tanya Raisa sambil membereskan alat tulisnya. Lalu Dheya berkata "iya."

"Mendingan lo fokus aja deh sama SMA." Usul Raisa.

Dheya menghela nafas "Aku kasihan sama ibu panti. Apalagi sekarang jarang yang kasih donasi, dan kebutuhan juga semakin bertambah."

"Lo nggak capek pulang sekolah kerja sampe malem. Juga lo ngga ada niatan gitu buat cari keluarga kandung lo?."

"Kalo capek iya aku capek. Tapi mau gimana lagi. Aku ngga ada niatan buat cari keluarga kandung aku. Aku udah bahagia kok tinggal dipanti."

"Terharu. Semangat ya kerjanya nanti."

"Iya makasih ya. Yaudah aku duluan sa. Kamu pulangnya gimana?."

"Ntar dijemput sopir."

"Oo yaudah dadah." Ucap Dheya sambil melambaikan tangannya.

....

Dheya mengayuh sepedanya dijalanan ibu kota yang padat menuju kafe tempat ia bekerja, setelah menempuh waktu 20 menit ia telah sampai.

"Untung lo dateng cepet Dhe, pembeli akhir² ini banyak banget. Kita aja kewalahan." Ucap Via, teman kerja Dheya.

"Iya Vi, yaudah aku kebelakang dulu." Pamit Dheya, dibalas acungan jempol Via.

Jam menunjukakan pukul 7 malam, kafe tempat Dheya kerja sudah ditutup, dikafe tersebut pun hanya tinggal para pekerja.

"Vi. Aku pamit dulu ya. Pasti udah ditungguin Bu Ani."

"Lo pasti belom makan kan? Ayo makan dulu Dhe." Ucap Via membujuk.

I'M PREGNANT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang