13

10.1K 529 16
                                    

5 Tahun kemudian.

Seorang pemuda berjalan sambil menggaret kopernya di Bandara. Banyak yang memandang kagum pemuda tersebut, Yap pemuda tersebut adalah Radeva Alkeanno penerus keluarga konglomerat juga anak semata wayang pasangan serasi Vino dan Widya.

Tampaknya Keanno sedang menelfon seseorang, lalu tak lama ada mobil berhenti didepannya, dengan segera Keanno menaiki mobil tersebut dan menuju rumah orang tuanya.

Keanno menikmati pemandangan disamping jalan, 5 tahun sudah, tetapi tak banyak berubah hanya saja sekarang banyak sekali gedung bertingkat yang menjulang tinggi.

"Sudah sampai tuan muda. Silahkan." Ucap bodygard.

Keanno hanya mengangguk lalu memasuki rumah orang tua nya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Keanno?." Ucap Widya.

"Hai ma." Ucap Keanno sambil merentangkan tangannya.

"Anak nakal! Kenapa nggak kabarin dulu kalau mau pulang Ha?!" Ucap Widya lalu segera memeluk putranya.

"Maaf ma. Keanno mau kasih kejutan buat Mama."

"Iya Mama maafin. Gimana kuliah kamu di Amerika. Mama Papa terakhir kesana pas kamu Wisuda. Dan kata Papa kamu, kamu disuruh menetap lagi selama setahun untuk mendalami pekerjaan kamu nantinya."

"Iya Ma."

"Iya iya mulu. Sudah sana kamu istirahat. Pasti capek. Kamu mandi dulu jangan lupa. Nanti Mama bangunin buat makan siang. Kamu udah makan kan?" Tanya Widya beruntun.

"Iya Ma. Keanno tadi udah makan dipesawat."

"Bagus deh."

Keanno mencium Pipi sang Mama dan segera pergi ke kamarnya.

Keanno mengamati kamarnya dan yap masih sama. Tak ada yang berubah. lalu ia segera merebahkan tubuhnya di ranjang king size-nya.

Dia menatap atap kamarnya. Pikirannya melayang ke kejadian 5 tahun lalu. Selama dia kuliah di Amerika, pikirannya dipenuhi dengan satu nama, yaitu Dheya.

Keanno menghela nafas berat, lalu segera beranjak mandi untuk menyegarkan pikirannya.

Setelah mandi segera saja Keanno beranjak tidur, karena didalam pesawat dia tak bisa tidur dengan nyaman.

....

Dheya POV

5 tahun berlalu begitu cepat, aku tak manduga bahwa takdirku akan membawaku sampai ke titik ini, titik dimana aku menjadi seorang ibu diusiaku yang masih sangat muda, disaat orang seusia ku sedang menghamburkan uang orang tua, aku mencari uang dengan susah payah, disaat orang seusia ku bersenang-senang, bertemu teman, bernostalgia, sedangkan aku harus marawat seorang bayi. Bukan, aku tidak menyalahkan takdir.

4 tahun lalu aku melahirkan seorang putra, dia begitu tampan bahkan wajahnya sama persis seperti ayahnya, hanya matanya yang sama denganku. Ya ku beri nama Aristide Zio Ravindra.

Aku bersyukur banget mempunyai putra yang begitu tampan dan juga Zio mengerti ekonomi kita, dia tak pernah minta aneh-aneh. Bahkan mainannya pun hanya itu-itu saja.

Saat ini aku sedang menjemputnya di Taman Kanak-kanak.

Dheya POV End

"Bunda." Panggil Zio sambil berlari menghampiri Dheya.

Dheya tersenyum "Wah anak bunda gimana tadi sekolahnya?"

Zio mencium pipi Dheya "Tadi di ajalin sama bu gulu menggambal." Ucapnya.

I'M PREGNANT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang