California, Amerika Serikat
Hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dalam ruang makan, tampak sang kepala keluarga sudah menyelesaikan makan malamnya lalu mendongakkan kepala menghadap kepada sang Putra.
"Gimana perusahaan Papa? baik-baik saja kan?." Tanya sang kepala keluarga menatap sang putra.
Sang putra hanya mengangguk kecil "Lumayan."
"Yasudah, sekarang giliranmu mencari pasangan." Ucap pria paruh baya tersebut.
Sang putra berdecak kesal "Aku nggak mau nikah sebelum adek ketemu."
Pria paruh baya menghela nafas "Kita sudah cari dia belasan tahun, dan apa hasilnya? sampai sekarang adik kamu belum ditemukan."
"Yasudah aku nunggu sampai adek ketemu." Ucap Al, Alardo Geovan. Putra dari pasangan Rangga dan Sarah. masih ingatkan kalian dengan mereka? bagi yang lupa silahkan buka part 7.
"Tapi kita juga butuh penerus Son." Ucap Rangga.
Al tampak menimang "Al mau pergi ke Indonesia, ada proyek pembangunan disana."
"Mama ikut." Ucap Sarah yang sedari tadi menyaksikan obrolan anak dan ayah tersebut.
"Emang proyeknya dimana?." Tanya Rangga.
"Di Jogja. Nanti sekalian kita cari adek." Ucap Al.
Sarah menatap sendu kedepan, Putrinya hilang belasan tahun silam, itu akibat kelalaian nya dalam menjaga putrinya.
"Ma, jangan sedih, adek pasti ketemu." Ucap Rangga menenangkan istrinya.
"Ini semua kesalahan Mama Pa, coba saja dulu Mama enggak lalai dalam menjaga putri kita." Ucap Sarah lirih.
"Mama nggak boleh ngomong gitu, adek pasti ketemu kok." Ucap Rangga.
"Ekhm Al duluan. Mau istirahat, selamat malam." Ucap Al sambil beranjak meninggalkan meja makan menuju kamarnya.
Sarah menatap sendu kepergian putranya.
"Udah nggak perlu dipikirin Ma." Ucap Rangga. Sarah menganggukkan kepala kecil.
....
Jogja, Indonesia
Saat ini pukul 5 pagi, Dheya beranjak dari tidurnya lalu segera mandi, selesai mandi dia membangunkan putranya yang masih terlelap.
"Zio bangun sayang, ayo kita sholat dulu." Ucap Dheya sambil menepuk kecil pipi Zio.
"Engh bunda." Gumam Zio sambil merentangkan tangannya.
"Ayo bangun." Ucap Dheya lembut.
Lalu Zio segera bangun dan mengambil air wudhu dengan bantuan Dheya.
Setelah itu Dheya dan Zio menunaikan kewajibannya.
"Bunda Zio mau bobo lagi boleh?." Tanya Zio dengan mata sayu nya.
"Tapi kan Zio harus sekolah sayang. Nanti Zio susah dibangunin lagi, bantuin bunda masak aja gimana?." Tanya Dheya mencoba membujuk putranya.
Zio mengangguk kecil, lalu mengikuti langkah bundanya kedapur mini kontrakan Dheya.
Setelah berkutat dengan alat dapur, Dheya segera menyuruh sang anak untuk mandi. Setelah mandi, Zio segera turun menemui sang bunda.
"Sudah selesai? yuk sarapan Zio." Ucap Dheya.
Zio mengangguk lalu duduk disamping Dheya "Suapin bun."
Lalu Dheya menyuapi Zio dengan telaten, setelah Dheya menyuapi Zio dia segera menyelesaikan sarapannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT
General Fiction...... 'Adheya Kiara Sakhi' atau biasa disapa Dheya, gadis yang sedari kecil tinggal dipanti asuhan. Gadis pendiam dengan wajah manisnya itu mendapatkan beasiswa di SMA Garuda, SMA kalangan atas. Sampai satu malam mengubah jalan takdirnya, pria yang...