15

11.2K 479 8
                                    

Keanno melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, tujuannya sekarang pergi ke club, ini bukan kali pertama nya dia pergi ke club malam, waktu dia kuliah di Amerika, Keanno juga pernah pergi ke club. Keanno pergi ke club hanya untuk menenangkan pikiran nya tentang kuliah, dan sekerang Keanno pergi ke club untuk melampiaskan rasa emosinya.

Keanno menelpon ketiga temannya; Elvan, Kavin, Reza. Yup pertemanan mereka semakin erat saja, walaupun tahun-tahun kemarin mereka disibukkan dengan perkuliahan tetapi tak jarang mereka saling berkomunikasi.

Setelah sampai, Keanno segera duduk di sofa dekat Bir, lalu ia memesan Bir dengan kadar alkhohol rendah, dia masih waras untuk memesan dengan kadar alkholoh tinggi. Dia tak ingin masalahnya bertambah lagi.

Tak lama ketiga temannya datang menghampiri Keanno.

"Wesss Bro. Dah lama kaga ketemu, tumben juga lo ke club, dulu saat SMA gue ajak kaga mau." celutuk Kavin sambil meminum bir yang berada di meja.

"Hm." Sahut Keanno. Dia hanya malas menaggapi celutukan tak penting Kavin.

"Ada masalah?." Tanya Elvan menatap Keanno serius.

Keanno hanya terdiam, dia masih bingung untuk menceritakan masalahnya atau tidak.

Sedangkan Reza? Dia asik berdansa dengan para wanita yang berada di club ini, dasar sifatnya memang tak berubah sejak dulu, Playboy cap Buaya.

Akhirnya Keanno memilih untuk menceritakan masalahnya, dia menghela nafas berat "5 tahun lalu gue merebut kesucian seseorang secara paksa."

Kavin yang mendengar pun dengan reflek memuntahkan minuman nya. Elvan menatap tak percaya kepada Keanno.

"Bercanda lo nggak lucu." Ucap Elvan.

"Gue enggak bercanda. Gue masih waras untuk bercandain hal ini." Ucap Keanno tegas.

"Demi apa? Beneran? Terus-terus?." Tanya Kavin beruntun.

Keanno menyandarkan badannya pada sofa "Setelah sebulan dia bilang kalau dia hamil, gue yang enggak percaya nolak, bahkan gue caci maki perempuan itu sama janin nya, yakali sekali langsung jadi, gue bodo amat, dan melanjutkan kuliah di Amerika, kemaren gue pulang Raisa marah sama gue dan nunjukin surat yang perempuan itu kasih khusus buat gue, dan sekarang perempuan itu udah pergi."

Elvan yang mendengar pun menahan emosinya, dia masih tak percaya teman yang sedari kecil selalu bersamanya tega melakukan perbuatan keji.

"Perempuan itu pergi kemana?." Tanya Kavin.

"Itu yang gue enggak tau." Ucap Kavin lalu meraup wajahnya frustasi "Gue nyesel." Sambungnya lirih.

"Makanya jadi laki tuh jangan pengecut! lo yang berbuat tapi lo yang lari tanggung jawab." Ucap Kavin.

"Iya gue tau gue salah." Ucap Keanno lemah.

"Jangan cuma nyesel doang! Nggak guna lo nyesel doang. Cari tuh perempuan sampe dapet." Ucap Elvan.

"Gue nggak tahu dia dimana?!." Ucap Keanno emosi.

"Ya lo cari lah! Belom juga ada usaha! Ngotak dong!." Sentak Elvan.

"Jangan mancing emosi gue. Gue pusing!!." Ucap Keanno keras.

"Kalau lo niat cari, lo seharusnya bukan kesini bego!!." Sentak Elvan.

"NGGAK USAH IKUT CAMPUR!." Teriak Keanno dengan emosi.

"LO TUH LAKI LAKI BRENGSEK TAU NGGAK!." Bentak Elvan.

"APA LO BILANG?!" Teriak Keanno lalu memukul pelipis Elvan.

Bugh

Elvan yang sudah tersulut emosi membalas Bogeman  Keanno.

I'M PREGNANT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang