"Yaallah cobaan apalagi ini." Ucap dheya dalam hati. Lalu tak lama dheya tertidur dengan mata sembabnya.
Sinar matahari mulai menampakkan wujudnya. Keanno menggeliat dalam tidurnya. Tetapi tak lama ia mengernyit. Lalu ia menolehkan kepala ke samping. Dan betapa terkejudnya dia saat melihat Dheya, sahabat adik sepupunya tengah tidur disampingnya dengan keadaan mereka tanpa pakaian sehelai benangpun.
"Bangun." Ucap Keanno sambil mengguncang badan Dheya.
"Lo jebak gue?" Tanya Keanno dingin.
"Hah?" Beo dheya lalu mulai kembali kesadarannya dan tak lama ia meneteskan air matanya.
"Nggak kak. Kemarin malam kakak yang seret aku." Ucap Dheya.
"Halah bohong! Mana ada. Orang gue nggak kenal sama lo. Bisa jadi lo yang jebak gue. Ngaku aja lo." Ucap Keanno sengit.
"Hiks nggak kak. Kakak tadi malam mabuk. Dan kakak nggak sadar bawa aku kesini."
"Wajah aja kelihatan lugu. Tapi aslinya tak lebih dari jalang." Ucap Keanno datar lalu segera memakai pakaiannnya.
Keanno merogoh sakunya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan langsung saja ia melemparnya didepan dheya.
"Jangan sampe ada yang tau kejadian ini!" Tekan Keanno lalu meninggalkan dheya yang terisak sendiri dikamar hotel sambil menekuk lututnya.
"Hiks aku harus bilang apa sama ibu panti." Ucap Dheya lirih. Lalu dheya mencoba berdiri dan segera memakai kembali pakaiannya dan segera pergi dengan rambut acak-acakan dan juga mata sembab.
Banyak yang melihat dheya dengan berbagai tatapan. Ada yang prihatin ada juga yang menatap dheya jijik.
Dheya tak menghiraukan beberapa tatapan yang dilayangkan untuknya. Dia dengan segera mencari taksi dan kembali ke panti.
Selama perjalanan dheya hanya menatap kosong kedepan sambil sesekali menghapus kasar air matanya yg lancang keluar.
"Udan sampai dek." Intruksi pak sopir.
"Makasih pak." Ucap dheya sambil menyodorkan uang.
"Iya sama-sama "
Lalu dheya segera memasuki wilayah panti.
"Assalamualaikum." Salan dheya.
"Waalaikumsalam. Yaallah dheya. Kamu kenapa nak?." Tanya ibu panti sambil menggiring dheya memasuki panti dan berhenti dikamar dheya.
"Kenapa nak? Sini cerita sama ibu." Ucap Bu ani lembut sambil menaikkan dagu dheya dan segera menghapus air mata dheya.
"Nggak kok. Dheya nggakpapa." Ucap dheya dengan suara bergetar.
"Beneran? Terus kok kamu pulangnya pagi sih?"
"Pestanya dihotel bu. Jadi dheya menginap dihotel juga." Ucap dheya.
"Oo begitu. Yaudah kalo ada apa-apa cerita sama ibu." Ucap Ibu panti.
"Iya bu. Dheya ngantuk mau bobo."
"Yaudah ibu tinggal ya." Ucap ibu panti lalu meninggalkan dheya sendiri.
....
Satu bulan terhitung sudah sejak kejadian dipesta sweet seventeen raisa. Dheya dan Keanno tampak orang asing yang tak kenal sama sekali. Dheya sesekali juga sudah perpapasan dnegan Keanno. Tatapi hanya tatapan merendahkan dan dingin yang selalu dheya dapatkan. Dheya hanya bisa memendam rasa sakit itu sendirian. Ia tak berani bercerita tentang masalahnya kepada siapapun termasuk Raisa dan ibu panti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT
General Fiction...... 'Adheya Kiara Sakhi' atau biasa disapa Dheya, gadis yang sedari kecil tinggal dipanti asuhan. Gadis pendiam dengan wajah manisnya itu mendapatkan beasiswa di SMA Garuda, SMA kalangan atas. Sampai satu malam mengubah jalan takdirnya, pria yang...