3 Bulan telah berlalu. Banyak yang telah terlewati, termasuk kelulusan Keanno dan sekarang Keanno sedang di sibukkan dengan persiapannya pergi ke Amerika, yap besok dia akan pergi ke Amerika, meninggalkan tanah air nya untuk berkuliah dinegri paman.
"Semuanya sudah siap Ken?." Tanya Widya.
"Sudah Ma. Besok tinggal berangkat."
Widya tersenyum "Kamu harus bisa menjaga diri, makan yang teratur, jangan begadang, istirahatnya harus cukup, dan yang penting jaga pergaulan."
"Iya Ma."
"Jangan iya-iya saja!."
"Siap Ma."
"Dan Keanno nanti kamu tinggal di apartemen yang sudah Papa beli." Sambung Vino.
"Iya Pa."
"Setelah kamu pulang dari Amerika, Kamu bakal jadi pemimpin. Jadilah pemimpin yang bijaksana."
"Masih lama Pa."
"Papa cuma ingetin." Ucap Vino hanya dibalas anggukan.
Lalu mereka bertiga hanyut dalam obrolan masing-masing.
....
Jogja
Kandungan Dheya sudah memasuki bulan ke empat. Dheya masih belum mendapatkan pekerjaan, tetapi sekarang Dheya suka membuat kue dan dititipkan di warung-warung terdekat.
Saat ini Dheya tengah berjalan di trotoar, dia baru saja berbelanja di pasar.
Tak lama dia menatap Wanita lanjut usia yang sedang menyebrang, Dheya yang melihat nenek tersebut sedikit kesusahan dalam menyebrang dikarenakan jalan yang sangat ramai pun menghampiri nenek tersebut.
"Aku bantu nyabrang Nek."
Nenek tersebut tersenyum. "Boleh nak."
Lalu Dheya membantu nenek tersebut menyabrang.
"Nenek mau kemana?." Tanya Dheya.
"Nenek mau ke toko bunga milik nenek." Ucap Nenek.
"Nama kamu siapa?." Sambung Nenek tersebut.
"Nama saya Dheya. Nenek sendiri?."
"Nama Nenek Yati. Kamu mau antar nenek ke toko bunga milik nenek?"
"Boleh."
Lalu wanita berbeda generasi tersebut berjalan beriringan sambil sesekali mengobrol.
Tak lama mereka sampai di toko bunga yang nenek itu miliki. Toko bunga tersebut lumayan besar. Letaknya juga strategis.
"Wah bagus banget Nek. Ini punya Nenek?." Tanya Dheya.
"Iya. Nenek cuma tinggal sendiri sama asisten rumah tangga. Anak nenek sudah besar, sudah berkeluarga." Cerita Nenek.
"Anak nenek berapa kalau boleh tau?."
"Anak nenek cuma 1. Laki-laki. dan sekarang tinggal di Jakarta." Ucap Nenek tersebut.
"Kamu tinggal disini sendiri?." Sambung Nenek.
"Iya nek."
"Sama suami kamu? Kamu hamil kan?" Tanya nenek Yati.
"Aku hamil diluar nikah Nek. Ayah dari bayi ini nggak mau tanggung jawab."Ucap Dheya sambil menundukkan kepalanya.
Nenek tersebut terkejut "Keterlaluan itu Anak. Kamu sebelumnya tinggal dimana?."
"Aku tinggal dipanti. Tapi aku pergi dari Panti dan pindah kesini sendiri."
"Kamu mau enggak tinggal bersama nenek?." Tanya nenek Yati.
"Maaf nek. Dheya takut ngerepotin."
"Yaudah kalau begitu. Kamu mau kan bantuin nenek mengurus toko bunga?."
"Wah boleh nek?." Tanya Dheya antusias.
Nenek Yati tersenyum "Boleh. Lagipula enggak ada yang bantuin nenek. Toko bunga ini juga jarang dibuka."
Dheya mengangguk "Dheya juga lagi butuh pekerjaan nek. Makasih ya Nek."
"Iya sama-sama. Nenek sudah suka sama kamu, kamu gadis yang baik. Kamu sudah nenek anggap cucu nenek sendiri."
Dheya tertawa "Yaudah Dheya bantu renovasi toko bunga ya nek?."
"Iya. Nenek percaya sama Dheya."
Lalu Dheya mulai membuka toko bunga tersebut dan segera membersihkannya juga menata barang-barang yang berada di dalam.
Setelah selesai Nenek Yati memandang Toko Bunganya yang telah didesain dengan sempurna.
"Wah bagus banget nak. Nenek percayain toko bunga ini sama kamu."
"Nenek suka? makasih nek."
"Iya sama-sama."
Lalu Dheya segera melayani pelanggan yang berdatangan, Nenek Yati juga sesekali membantu Dheya.
....
Pagi mulai datang, sinarnya menyinari sebagian bumi.
Saat ini Keanno beserta orang tuanya sedang di bandara untuk mengantarnya pergi ke Amerika. 15 menit lagi pesawat take off.
"Ma Keanno berangkat dulu ya. Mama jaga kesehatan disini. Jangan kecapean." Ucap Keanno.
Widya tersenyum sambil meneteskan air matanya "Iya sayang. Kamu juga. Jaga kesehatan. Mama marah kalau sampai kamu sakit. Dan ingat jaga pergaulan."
"Siap ma." Ucap Keanno lalu memeluk wanita tersayangnya itu.
"Enggak mau peluk Papa boy?." Tanya Vino.
Keanno menoleh lalu terkekeh dan menghampiri Papanya lalu memeluk Vino. Vino dengan senang hati membalas pelukan putranya.
"Kamu jaga diri disana. Belajar yang rajin. Pulang harus bisa gantiin perusahaan Papa." Ucap Vino.
"Iya Pa. Papa juga jaga kesehatan."
"Pasti boy."
Lalu tatapan Keanno jatuh pada adik sepupunya, Raisa. yang tengah memalingkan mukanya. Keanno sendiri juga bingung. 3 bulan terakhir, Raisa tampak menjauhinya. Dia pun tak tau apa kesalahannya.
"Enggak mau peluk abang?."
Raisa menoleh "Mau." ucapnya lalu berhambur kepelukan Keanno.
"Bang Kean jaga kesehatan disana. Raisa lagi marah sama Abang. Kalo abang udah pulang dari Amerika, Raisa bakal cerita. Dadah Abang." Ucap Raisa lalu segera berlalu enggan berlama lama didekat Keanno.
Keanno pun nampak acuh, walau sebenarnya dia juga sedikit kepo. Tak lama ada pemberitahuan bahwa pesawat segera take off.
Keanno melambaikan tangannya kearah Mama Papanya dan segera memasuki pesawat tersebut. Dalam hati kecilnya dia sedikit resah tetapi dia mencoba mengabaikannya.
"Mungkin hanya perasaan ku saja." Ucapnya dalan hati.
....
Dheya pagi ini tengah disibukkan dengan banyaknya pelanggan. Nenek Yati hari ini tidak datang ke Toko Bunga.
Setelah melayani beberapa pelanggan Dheya mendudukkan dirinya. Dheya mengelus perutnya yang menonjol.
"Hai Dek. Apa kabar? Kamu baik-baik ya di perut bunda. Bunda sayang kamu." Gumamnya. Dheya jika punya waktu luang akan mengajak anaknya berbicara.
Jam menunjukkan pukul 4 sore. Dheya segera berkemas untuk kembali ke kontrakannya. Lalu dia segera mencari angkot dihalte. Setelah beberapa menit akhirnya sampai.
Dheya segera membersihkan diri lalu memasak makanan untuk dirinya dan janinnya.
Setelah makan dan mencuci piring bekas makannya Dheya segera beristirahat.
Dheya yang saat itu memang sudah mengantuk pun langsung memejamkan matanya.
.....
Hallo semua!
Jangan lupa call me "nayla" okai?
Semoga suka😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M PREGNANT
General Fiction...... 'Adheya Kiara Sakhi' atau biasa disapa Dheya, gadis yang sedari kecil tinggal dipanti asuhan. Gadis pendiam dengan wajah manisnya itu mendapatkan beasiswa di SMA Garuda, SMA kalangan atas. Sampai satu malam mengubah jalan takdirnya, pria yang...