21

12K 621 67
                                    

Siang ini Nenek Yati, Vino, Widya dan Keanno sedang dalam perjalanan pergi ke toko bunga.

Setelah memakan waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai, lalu segera turun.

"Ayo." Ajak Widya.

"Nenek." Seru Zio saat melihat sang Nenek yang datang.

"Hai sayang. Nenek bawa siapa hayo?." Ucap Widya.

Lalu tatapan Zio beralih ke belakang dan langsung saja
dia berjalan menghampiri Nenek buyutnya beserta kakeknya.

"Nenek buyut, kakek."

"Hai ganteng." Sapa Vino, Zio yang mendengar sapaan dari Vino malu-malu.

"Dia siapa Ma Pa? kok aku merasa mukanya mirip sama aku." Tanya Keanno sambil memperhatikan wajah Zio.

"Dia cucu Mama." Ucap Widya.

Keanno mengernyitkan dahinya bingung "Cucu?."

Widya mengangguk "Iya."

"Eh nenek." Tak lama Dheya datang menghampiri keempat orang tersebut.

Kedatangan Dheya berhasil membuat Keanno terkejut bukan main. "Dheya?." Ucap Keanno.

Dheya menoleh kearah Keanno, Dheya pun terkejut tetapi dia berhasil menormalkan ekspresinya.

"Ayo kita masuk, masa mau ngobrol dia luar." Ucap Dheya mengalihkan. Dan semua orang pun mengangguk lalu mamasuki Toko.

"Nenek mau kebelakang, mau main sama Zio dulu." Ucap Nenek Yati seakan mengerti suasana.

Lalu mereka mengangguk.

"Dhe kamu kenal Keanno?." Tanya Widya setelah Nenek Yati sudah tak terlihat.

Dheya mengangguk tenang "Iya. Teman SMA tan."

Widya mengangguk paham.

Keanno menatap Dheya sendu "Bisa kita berbicara sebentar?."

Dheya mengangguk ragu.

"Ma." Panggil Keanno meminta ijin.

Widya mengangguk.

Lalu Dheya segera menuju kebelakang Toko dengan diikuti Keanno dibelakang.

"Mau ngomong apa?." Tanya Dheya.

Keanno menatap Dheya, Dheya yang ditatap mengalihkan tatapannya ke segala arah.

"Aku minta maaf." Ucap Keanno sambil menundukkan kepalanya.

"Minta maaf untuk?."

"Aku minta maaf karna perbuatan aku dimasa lalu." Ucap Keanno lirih sambil meneteskan air mata.

Dheya sedikit terkejut, mantan kakak kelasnya itu dikenal sebagai orang yang irit bicara, minim ekspresi, dan cuek akan sekitar, tapi sekarang dia sedang meminta maaf sambil menangis kepada Dheya.

"Aku udah maafin kakak." Ucap dheya mencoba tegar, Berbeda dengan hatinya.

"Dheya jangan gitu, kamu buat aku makin ngerasa bersalah, ayo pukul aku." Ucap Keanno sendu sambil mengambil tangan dheya lalu memukul kepalanya.

"Kakak jangan gini, Aku beneran udah maafin kakak." Ucap Dheya ikut meneteskan air matanya, tak salah lagi, rasa suka Dheya kepada Keanno saat masih SMA ternyata masih berlanjut sampai sekarang.

"Enggak, aku yakin kamu belum sepenuhnya maafin aku, aku tau kamu pasti ngelajani hari-hari penuh lika liku." Ucap Keanno.

Rasa yang selama ini Dheya simpan membuncah, selama ini dia cukup kuat untuk tidak menangis, apalagi didepan Zio, tetapi sekarang tidak, Dheya menumpahkan segala kegundahan hatinya didepan orang yang dia cintai, Dheya terisak kecil.

I'M PREGNANT  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang