Ini adalah kisah hari Valentine pertama Hermione dan Draco.
Usia mereka masih 13 tahun, baru saja masuk SMP di kota mereka. Hermione dan Draco kembali memulai lembar kehidupan sekolah di tempat yang sama, setelah enam tahun berada di SD dan kelas yang sama. Sayangnya kali ini keduanya berbeda kelas, meski sama-sama masuk kelas unggulan.
Hari itu matahari bersinar cerah. Bunga-bunga bougainville warna-warni mekar menghiasi berbagai sudut sekolah, menarik perhatian kupu-kupu dan serangga lainnya. Suasana hati Hermione sedang baik, teramat baik malah. Sekarang ia tengah diam, menatap sosok lelaki jangkung yang tengah menenteng buku di tangannya.
Pria itu adalah mahasiswa yang tengah melakukan KKN di sekolahnya. Beliau menyebut dirinya Pak James, namun karena masih muda dan tampan, anak-anak lebih sering memanggilnya Kak James, atau kadang malah Mas James.
Hermione mengagumi James, bukan hanya dari tampilan luar, tapi juga bakat menulisnya. James membina klub buku dan mading yang kebetulan diikuti oleh Hermione. Dia sering membuat karya tulis, entah itu puisi, cerpen, atau bahkan komik strip. Apapun itu, Hermione menyukainya sepanjang nama James tertulis sebagai sang pencipta.
Fans bucin lah istilahnya.
"Eh, eh, besok lusa valentine nggak sih?" Gerombolan cewek-cewek yang ada di dekat Hermione mulai bercuap-cuap. Hermione yang tidak sengaja mendengar jadi ikut terpikirkan oleh kata itu.
Valentine
"Wih, iya nih! Pada mau bikin coklat?"
"Pasti dong!"
"Lo mau kasih ke siapa?"
"Hmm... pastinya Draco dong!" Hermione tertohok mendengarnya, tapi ia lebih tertohok lagi mendengar kalimat berikutnya, "Atau Kak James? Dua-duanya aja dah!"
"Wajib lah kalo buat dua orang itu! Wkwkwk."
"Hadehh... emang pada berani mau ngasih lu pada?" Salah satu cewek mencibir. Hermione seratus persen setuju dengan ucapan cewek itu.
"Ya pasti lah! Atau minimal masukin ke kolong lokernya doi, kan nggak harus kasih langsung."
"Kalo gitu caranya gimana bisa tau siapa yang ngasih, anjir. Katanya mau dinotis, tapi malah jadi anonymous."
Mereka mulai berdebat lagi. Hermione masuk ke kelas, usai Pak James menghilang dari pandangannya. Di kelas pun anak-anak sibuk membicarakan Valentine, membuat dahi Hermione berkerut kesal. Apa sih spesialnya hari Valentine?
"Semak sayanggggg!" Draco tiba-tiba menghambur ke bangku Hermione. Cowok pirang berisik itu sukses membuat semua mata memandang mereka.
"Lo nggak bisa gitu dateng baik-baik? Hah?"
"Hehehe, maap. Eh, dua hari lagi valentine loh."
"Hadeehhh... nggak lu, nggak anak sekelas, semuanya pada bahas valentine. Emang apa sih spesial-spesialnya?"
"Nggak tau juga sih. Tapi itu ajang buat menggaet pujaan hati, pake coklat, kado, surat, macam-macam. Dan biasanya loker gue nanti bakalan penuh sama benda-benda kayak gitu," mata Draco berbinar-binar membayangkannya, "Ngomong-ngomong lo nggak mau ngasih coklat juga gitu ke Pak James?"
Muka Hermione langsung merah padam. Ia refleks menimpuk Draco dengan buku, "K-k-kok Pak James, sih?! Gila kali gue mau ngasih coklat ke beliau!"
"Ih, emang kenapa? Lagian udah berminggu-minggu lo jadi fans fanatiknya beliau. Nggak ada salahnya kali ngasih sesuatu buat idola."
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionHanya sebuah kisah sahabat jadi cinta versi Dramione. Tentang cara menghargai perasaan dan usaha menjaga persahabatan yang telah lama mereka bangun agar tidak rusak karena adanya cinta.