5

299 34 3
                                    


Gue nggak suka liat lo sama dia. Tapi jujur, gue bahkan bingung sama perasaan gue sendiri. Sebenarnya apa ini yang gue mau? --DM

🎬

Ron menatap Hermione lembut. Tatapannya begitu hangat dan sempat membuat pipi Hermione memerah. "Gue... gue tau lo udah capek sama semua bacotannya Draco. Jadi, kalo dia mulai ngomong yang aneh-aneh, tabok aja—"

"Heh, kurang ajar ya, lo!" Draco menjambak rambut belakang Ron. Tentu saja Ron langsung menjerit heboh. Ia berusaha membalas dengan menarik cuping telinga Draco.

"Lo bukan emak gua, sialan!"

"Lo juga bukan abang gua yang suka jambakin rambut orang!"

"Udah!" jerit Hermione membuat pertengkaran Draco dan Ron seketika berhenti. Bukan karena perintah Hermione, melainkan gara-gara suara maha cempreng Hermione yang membuat telinga berdenging.

"Coba sekarang siapa yang kayak bocah? Lo juga kan?" Hermione melempar tatapan masam ke arah Ron. Tadinya dia sempat terpesona dengan Ron yang nampak dewasa, tapi kini dia menarik kembali ucapannya.

Ia berjalan mendekati Ron. Hermione mendekat ke telinganya dan membisikkan kata-kata. "Gue tau maksud lo. Hari ini gue juga salah udah marah-marah mulu. Gue pulang duluan,"

Hermione sempat menepuk bahu Ron sebelum akhirnya dia benar-benar pergi. Ron cuma terdiam memandang punggung gadis itu. begitu juga dengan Draco. Ia tak ingin mengucapkan sepatah katapun. Ia memang salah, Hermione pasti sudah muak dengan kebiasaan buruknya.

"Dia marah?"

"Ya menurut lo?" Ron membetulkan posisi ranselnya sembari melihat Draco dengan tatapan kesalnya. "Lo harus minta maaf sama dia, atau persahabatan kalian hancur. Gua balik dulu."

"Tunggu bentar, woy!" Draco menghalangi Ron yang hendak berjalan meninggalkannya.

"Apa lagi, sih?"

"Minta maafnya... gimana ya?"

GUBRAAKK

"Heh, lu nyebelin banget tau nggak? Ya lo pikir gimana gitu kek, ngomong langsung atau kasih surprise gitu. pokoknya jangan minta maaf lewat telpon apalagi chat."

"Video call?"

"Kagak! Lo harus berhadapan langsung sama Hermione. Kalo lo cuma minta maaf lewat hp, sori ya, lu nggak gentle." Selesai dengan kalimatnya, Ron langsung pergi tanpa mengucap sepenggal nasihat lagi.

Draco terdiam mencerna setiap perkataan Ron. Minta maaf? That's not my style, pikirnya. Tapi yang dikatakan Ron barusan ada benarnya juga. Kalau ia tidak minta maaf duluan pada Hermione, bisa-bisa persahabatan yang selama ini mereka bangun hancur.

Draco tentunya tak mau sampai kehilangan Hermione. Gadis itu, satu-satunya orang yang memandang Draco sebagai laki-laki yang sebaya dengannya. Bukan sebagai anak pewaris tahta yang hartanya bergunung-gunung. Cuma Hermione jugalah yang bisa memahami dirinya.

"Drake?"




sape tuh manggil-manggil babang drake :v

short ya? karena emang short story, hehehe

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang