Nggak papa kalau lo emang nggak punya rasa ke gue, asal jangan pergi—HG
🎬🎬🎬
“I love you.”
Tiga kata dua arti. Yang pertama, artinya Draco memang benar-benar suka Hermione. Yang kedua lebih pahit, Draco cuma lagi iseng.
“H-hah?”
“Tapi nggaak! Wakakakak komuk lo, gila gue ngakak! Hahahah!”
Nampaknya efek kalimat yang diucapkan Draco memberi dampak dahsyat bagi Hermione. Baik luar maupun dalam. Hermione hampir jatuh tersandung kerikil. Untungnya Draco dengan sigap menarik tangan Hermione sehingga dia tidak sampai jatuh.
“Lo nggak papa? Keseleo?”
Nggak papa, kok. Gue nggak papa :)
“Nggak, orang cuma kesandung doang.”
“Beneran nih lo nggak papa?”
...mungkin.
“Nggak, Tengku Draco~ udah yuk, keburu ditinggal om sama tante.”
Hermione dan Draco berjogging lagi, menyusul Narcissa dan Lucius yang ternyata sudah sejauh satu kilometer. Selama sisa perjalanan, tak banyak kata-kata yang dilontarkan oleh Hermione.
Hanya Draco yang masih setia berceloteh tentang cara dia menjalani hidup dengan konyol. Hermione semakin tak bisa berpikir jernih. Ada rasa bahagia yang meledak-ledak tadi, yang seketika berganti menjadi...
Entahlah, ia sulit mendeskripsikannya. Yang pasti dia merasakan ada gejolak aneh di hatinya. Hermione jadi sebal. Ia tak suka terus-terusan merasakan perasaan ini. Dia ingin kepastian.
“Nah, itu dia anak saya. Draco Hermione, kesini!” Lucius melambaikan tangannya ke arah Draco dan Hermione. Di dekatnya ada seorang pria paruh baya dan gadis cantik dengan rambut dikuncir kuda.
Astoria
“Nah, ini anak saya, Draco. Yang ini anaknya teman saya, temannya Draco juga, namanya Hermione.” Jelas Narcissa. Pria tadi manggut-manggut sambil tersenyum.
“Saya Lee Jun Ki, rekannya pak Lucius. Panggil aja Om Jun." ujar Jun Ki. "Oh iya, kalau nggak salah Tori juga satu sekolah sama mereka, kan?” Jun Ki menatap ke arah putrinya, Astoria mengangguk. “Iya, yah. Aku sekelas sama Draco. Tapi aku belum tau yang satunya ini.”
Yang satunya ini...
Yang satunya ini...
Yang satunya ini...
Kalimat tersebut terus terngiang-ngiang dan hampir membuat Hermione budeg. Ia hanya tersenyum mengangguk. Senyumannya sungguh membuat orang yang melihat bisa langsung kejang di tempat.
“Kalo gitu kenalan dong, masa satu sekolah nggak kenal.” bujuk Jun Ki kepada putrinya tercinta. Astoria pun dengan enteng mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, tak lupa senyumnya yang selalu menggantung di wajahnya.
“Astoria, panggil aja Tori.”
“Hermione.”
Setelah berjabat tangan singkat, Hermione diam-diam menggosok-gosokkan tangannya ke baju. Ia merasa ada sensasi basah keringat ketika tangannya menyentuh tangan Astoria.
“Draco juga salaman gih, kalian temenannya juga baru kan?” ujar Narcissa sambil berkedip manja.
“Tapi kan aku sama Tori udah kenalan, bun.”
“Ya masa nggak boleh salaman sama temen? Ayo dong!”
Akhirnya dengan perasaan yang sedikit bergejolak, Draco menjabat tangan Astoria. Keduanya sama-sama diam, namun dengan senyum yang saling meluluh lantakkan hati. Ada kilatan aneh di mata keduanya, yang tentu membuat Hermione seperti merasa terbakar.
Itu berlangsung selama beberapa detik, namun sanggup membuat Hermione paham pada perasaannya,
Bahwa ia sedang cemburu.
🎬🎬🎬
Makin nggak jelas ya? Wkwkwk, afwan (シ_ _)シ
Ehm, jadi gini...
Kenapa castnya tiba-tiba korea? Lee Jun Ki pula :v
Jujur, saia kehabisan cast di harpot :v perannya Jun Ki juga bakalan ikut berkontribusi dalam cerita. Nanti bakal dijelasin latar belakangnya keluarga Astoria pas mulai klimaks. So, tunggu aja ;)Makasih banyak buat yang sekedar baca atau yang udah votment di sepanjang chapter
Photograph, aku cuma butiran upil kalo nggak ada kalian wkwkSee you next chapter
+Bonus
Kostum Halloween Om Jun sama anaknya yang kedua, Daddy goals eak
Gans banget da si Om Jun
(*´∀'*)
KAMU SEDANG MEMBACA
Photograph
FanfictionHanya sebuah kisah sahabat jadi cinta versi Dramione. Tentang cara menghargai perasaan dan usaha menjaga persahabatan yang telah lama mereka bangun agar tidak rusak karena adanya cinta.