24. Kantor, lagi.

118 5 2
                                    

Hari ini Nashira sudah mulai kantor, tidak begitu banyak yang harus di kerjakan sebenarnya pun ia bisa saja tidak masuk kantor hari ini menimbang ia baru sampai malam tadi. Ia bahkan tidur hanya sekitar empat jam, karena malam tadi mengobrol dengan Seraphina dan Faisal sampai tengah malam. Maklum, mereka baru berkumpul setelah berpisah hampir sebulan lama nya padahal di pagi ini mereka sudah harus berkutat di pekerjaan masing-masing.

Karena Seraphina tadi berangkat bersama teman kantornya sehingga Nashira yang membawa mobil. Ia juga nanti akan menjemput Seraphina sesuai jadwal pulang kantornya. Kantor Nashira berada di daerah Slipi sebenarnya, tidak begitu jauh dari apartement mereka sedangkan kantor Seraphina berada di daerah Jakarta Utara. Maka dari itu, ketika bekerja ia akan lebih effort untuk sampai di kantor daripada Nashira.

Kantor Nashira sedikit masuk dari Jalan Utama, di kompleks pertokoan dengan tiga lantai dan letaknya berada paling pinggir. Tidak begitu besar namun cukup menampung beberapa team nya. Di lantai bawah di isi dengan team yang mengurus packing barang orderan juga barang yang masuk dari pabrik, di lantai dua berisi ruangan Nashira juga kubikel-kubikel untuk para team nya bekerja terkait konten instagram juga platform lain sedangkan di lantai atas terdapat suatu ruangan yang menjadi studio kecil-kecilan untuk photoshoot juga ruang santai mereka.

Kantor Nashira walau kecil, cukup membuatnya nyaman. Mereka juga sering makan siang di lantai atas bersama sekalian streaming film dari proyektor yang Nashira sediakan. Lantai atas memang selain menjadi studio juga menjadi ruang rekreasi mereka, terkadang juga mereka kerap melakukan rapat di atas untuk membahas project selanjutnya atau pun pembahasan terkait pekerjaan. Bagaimana tidak membuat nyaman jika beberapa bean bag berada di sudut ruangan. Di atas juga terdapat dapur dan meja makan panjang yang langsung menghadap ke balcony.

Nashira membuka pintu mobilnya, melirik beberapa motor team nya yang terparkir disana. Ia telah sampai kantor setelah berkutat dengan kemacetan Ibukota. Di depan, Pak Asni sudah duduk sembari membaca koran, ia supir untuk mengantar orderan ke ekspedisi yang merangkap jadi orang yang berjaga di depan. "Pagi Pak Asni!" Sapa Nashira sembari tersenyum. Asni terlihat menutup lembar koran nya kemudian menatap Nashira, "Langsung ngantor toh Mba?"

Nashira mengangguk, "Udah lama nggak ngantor Pak! Saya masuk dulu ya." Pamit Nashira yang langsung di balas anggukan Pak Asni.

Ia terlihat berjalan ke atas melewati beberapa team nya yang sedang sibuk mempacking orderan sembari menyapa Nashira yang lewat. Menaiki anak tangga satu persatu, Nashira berjalan menuju ruangannya. Karena kepulangan kali ini Nashira tidak ingin begitu membawa barang sehingga titipan untuk oleh-oleh mereka telah sampai kemarin, datang lebih dahulu dari Nashira. Beberapa yang bekerja di balik komputer turut menyapa Nashira juga berterimakasih atas oleh-oleh yang sudah ia berikan.

Beberapa dari karyawan nya memang ada yang belum datang, karena Nashira sengaja datang lebih pagi menimbang Ia akan pulang lebih cepat hari ini. Ia memutar kunci ruangan kerja nya kemudian berjalan masuk. Ruangan nya saat ini sangat berdebu dan ia lupa meninggalkan kunci kepada salah satu karyawannya sehingga sekarang sangat berdebu. Sebelum bekerja, Nashira memilih untuk membersihkan ruangannya. Ia akan menghidupkan ac, air purifier dan memvakum sofa yang berada di ruang kerjanya.

Ia tampak melipat kaos lengan panjang nya, sneakers yang tadi ia kenakan telah berganti dengan sandal. Ia juga mengkuncir rambutnya menjadi kuncir kuda agar tidak menganggu dirinya yang sedang memvakum sofa. Mulai dari sofa, setelah itu ia akan menyusun beberapa hal di meja kerja nya juga meja-meja yang lain. Ia tampak melipat kembali selimut yang berada di atas kursi kemudian memasukan ke dalam satu lemari di sebelah kulkas kecil yang berada di ruangannya.

NashiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang