Yogyakarta, 2011.
Nashira dan Seraphina bergegas turun dari mobil, menuju salah satu coffeeshop di jalan
Kaliurang. Hari ini Seraphina ternyata harus kerja kelompok untuk presentasi minggu depan padahal rencana mereka hari ini akan pergi nonton bioskop dan Nashira akan menginap di rumahnya malam nanti. Karena sangat mendadak atau lebih tepatnya Seraphina baru sadar bahwa di hari ini ada jadwal kerja kelompok, mau tidak mau Nashira menemani Seraphina terlebih dahulu.Mendorong pintu coffeshop, bau kopi menyeruak sesaat ia memasuki coffeshop yang ia datangi bersama Seraphina. Di ujung sana, teman-teman Seraphina sudah menyapa dan meminta untuk mendekat. Memberikan isyarat untuk menyusul, mereka lebih dulu memesan minuman di cashier karena sistem yang self service. Nashira tidak banyak berbicara dan membiarkan Seraphina memesan minuman untuk dirinya, mungkin sebagai pertanda maaf karena harus menemaninya kerja kelompok.
Nashira memperhatikan suasana coffeeshop yang terbilang cukup nyaman walaupun berukuran kecil. Menunggu hampir lima belas menit di kursi dekat kasir, akhirnya nama Seraphina di panggil dan mereka langsung pergi menuju kursi dimana teman-teman Seraphina berada dengan Nashira yang mengikuti dari belakang.
"Sorry, telat. Gue lupa hari ini kerkom." Ujar Seraphina tampak menyesal. Ia menoleh kearah Nashira kemudian mengenalkannya kepada beberapa temannya, "Kenalin ini Nashira yang terpaksa gue bawa hari ini" Seraphina menghadap teman-temannya, "Nash kenalin, ini Imam, Amira dan... dia nggak usah gue kenalin lah ya."
Perempuan itu mendengus kesal, "Gue juga males kenalan sama dia." Ujar seorang perempuan itu bercanda. Namanya Keyla, seorang teman dekat bagi Nashira. Mereka telah saling mengenal jauh sebelum Seraphina mengenal Keyla, karena berada di sekolah yang sama. Boleh Nashira katakan, Keyla adalah teman pertama nya saat pindah ke Yogyakarta. Ia juga yang membantu Nashira beradaptasi semasa menjadi anak baru.
Nashira ikut mendengus kemudian terkekeh singkat, kemudian menatap beberapa teman Seraphina dan Keyla sembari tersenyum, "Nash." Katanya sambil menyalami teman-teman Seraphina. Satu di antaranya tampak menyuruh Nashira duduk, "Ayo, duduk!"
Namun, belum sempat Nashira duduk. Bahunya sudah ditepuk oleh seorang laki-laki dibelakangnya yang lantas langsung membuatnya menoleh, "Hei." Sapanya cukup pelan namun masih bisa di dengar Nashira.
"Ngapain disini?" Tanya nya pada Nashira, kemudian menoleh pada Keyla, "Sombong amat, Bu." Kata Gibran pada Keyla yang berada di sebelah Nashira yang sedang serius membuka laptopnya dengan satu earphone yang telah menyumpal telinganya.
"Astaga! Kirain siapa, ngapain lo? Sama siapa?" Kata Keyla sedikit terkejut.
"Biasa, anak-anak." Jawabnya atas pertanyaan Keyla, Gibran menoleh pada Nashira, "Mau gabung gue?" tawarnya.
Keyla ikut menoleh pada Gibran, "Iya, ikut Gibran ajalah daripada denger kita ngomong disini." Timpal Keyla meyakinkan Nashira.
"Lo sama siapa? Ganggu nggak gue? " Tanya Nashira.
"Aelah, santai. Bertiga doang gue." Jawab Gibran.
Nashira menghadap Seraphina yang sedari tadi menatapnya dengan seorang laki-laki. "Gue sama Gibran, ya?" Nashira menoleh pada Gibran, "Eh, kenalin ini Sera. Sera ini Gibran."
Seraphina mengangguk dan membalas jabatan tangan Gibran. Ia tidak banyak berkata-kata, namun tatapannya tampak bertanya dengan Nashira siapa gerangan laki-laki di sebelahnya ini. Sebenarnya Seraphina tahu siapa Gibran, mereka satu jurusan namun sebatas tau saja dan kalau tidak salah pernah sekelas di salah satu mata kuliah di semester satu dulu. Seraphina melirik Gibran sekilas kemudian menatap Nashira, "Kenal dimana lo? Keyla yang kenalin?" Bisik Seraphina
KAMU SEDANG MEMBACA
Nashira
Chick-LitIni sebuah kisah menerima dan diterima, bersambung kemudian tersambung, menuju kemudian dituju.