Mereka telah pergi dari Bioskop dan menuju restaurant sushi yang menjadi pilihan Seraphina. Selama menuju Sushi Tei, mereka asyik berbincang dari urusan pekerjaan hingga cerita horror yang dialami Faisal di kantornya. Nashira memperhatikan Seraphina yang mendekat padanya, rautnya tampak meringis ketakutan sedangkan Faisal yang menjadi story teller tampak serius menggambarkan peristiwa mencekam yang ia alami.
Nashira memang diantara mereka hanya menjadi pengamat dan sesekali ikut menakuti Seraphina. Ketika mereka berkumpul, cerita horror yang dialami Faisal tak luput ikut diceritakan. Berulang kali Nashira katakan tidak usah menceritakan perihal itu namun tetap saja, Seraphina terus melarang. Hanya saja seusai Faisal menceritakan berakhir dengan Seraphina yang ketakutan sampai minta temani tidur, yang parahnya hal ini akan berlangsung hingga beberapa hari. Jadi, hal yang paling baik adalah dengan tidak menceritakan peristiwa horror yang di alami Faisal.
"Gue bilang berhenti cerita hantu begitu lo masih aja lanjut, lo nggak tau aja ni anak nempelin gue mulu setiap habis lo cerita horror." Kata Nashira kesal pada Faisal.
Faisal tertawa, "lah dia yang kepengen diceritain, bukan salah gue dong."
"Ih tapi tuh seru, Nash. Gue tuh penasaran tapi takut." Ujar Seraphina sedikit terkekeh.
"Nggak ada penasaran, capek gue ditempelin elo mulu. Cerita boleh tapi jangan minta temenin gue nanti ya?" Kata Nashira berjalan memasuki Sushi Tei lebih dulu.
Mereka tertawa menanggapi perkataan Nashira dan ikut menyusul. Seraphina mengambil tempat disebelah Nashira sedangkan Faisal duduk didepan mereka. Berbagai macam jenis sushi dipesan oleh Seraphina untuk mereka makan, seperti biasanya Faisal tidak marah dengan sebanyak apa pesanan Seraphina walaupun ia yang nanti akan membayarnya. Bukan hanya Seraphina, sebenarnya ia juga ikut memesan berbagai macam sedangkan Nashira hanya memesan secukupnya untuk dirinya. Maka dari itu, mereka memang sama saja.
Sembari menunggu sushi, mereka lanjut bercerita. Kali ini topik sudah berubah, menjadi obrolan ringan mengenai kepulangan Nashira ke Yogyakarta minggu depan. Sebenarnya bukan hanya Nashira yang akan pergi ke Yogyakarta, Seraphina juga akan pergi. Namun, Seraphina akan menyusul dua hari setelahnya. Pasalnya ia masih harus menyelesaikan meeting terakhir dengan client di hari senin ini. Maka dari itu jadwal kepulangan mereka tidak sama.
"Kalo minggu depan lo free, Jogja bisa kali." Kata Seraphina pada Faisal.
Faisal terkekeh, "Males gue, lo pada nginep dirumah masing-masih gue dihotel sendiri."
"Nginep di Sera lah, Bunda pasti kegirangan. Gue jamin deh." Timpal Nashira.
Seraphina tertawa, "Iye, dia kan kesayangan nyokap gue. Jogja ya? Jogja? Bareng gue pergi nya, cuti dong cuti." Bujuk Seraphina
"Lo pikir dia yang punya kantor?" Cibir Nashira.
"Kalo gue yang punya kantor mah, ke Jogja bisa seminggu sekali. Nggak kaya ada temen gue, punya kantor sendiri tapi nggak pernah liburan" Ucap Faisal menyindir Nashira.
"Nggak asik main sindir, sebutin insial lah." Kata Seraphina ikut memanasi keadaan.
Nashira mendengus sedangkan Faisal tertawa, "Kalo nggak salah gue Nashira Kana Cantara sih."
"Dih. Najis lo pada." Ujar Nashira sebal sembari mencubit lengan Faisal.
Berlarut-larut mengobrol kemudian di lanjutkan menonton bioskop. Kini Nashira, Seraphina serta Faisal telah sampai di apartement. Tadi film diputar selama dua jam dan setelah itu mereka langsung pulang. Namun hari ini tidak selesai begitu saja, Faisal masih duduk manis di apartement mereka sambil menikmati ayam goreng yang ia pesan bersama Seraphina, padahal sekarang sudah menunjukkan jam dua belas malam. Mereka masih asyik di depan televisi. Nashira tampak menyusul mereka setelah berganti baju tidur dan duduk disamping Faisal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nashira
Chick-LitIni sebuah kisah menerima dan diterima, bersambung kemudian tersambung, menuju kemudian dituju.