Nashira berlari kecil memasuki ballroom, pasalnya Seraphina dan Faisal sudah menunggunya sejak lima belas menit yang lalu. Untungnya tadi Nashira sempat mengatakan ke tim nya untuk pura-pura tidak mengetahui kemana perginya Nashira dan untungnya pula mereka ingin di ajak kerja sama. Di boothnya Seraphina duduk sembari mengobrol dengan Faisal.
"Sorry!" Kata Nashira, nafasnya tersengal-sengal karena berlari.
"Darimana sih?"
Nashira melirik timnya sekilas yang menahan senyum, kemudian beralih menatap Seraphina dan Faisal. "Oh tadi gue ke mobil, ambil barang yang tinggal terus ya gitu."
"Katanya mau makan siang, yuk!" Ajak Seraphina.
Nashira sedikit terkejut, "Hah?"
"Lo udah makan?" Tanya Faisal.
Nashira menoleh pada Faisal, diam sepersekian detik kemudian menggeleng. Dirinya tidak mungkin mengatakan bahwa sudah makan siang bersama Shaka, karena sebenarnya alasan Faisal dan Seraphina datang menyusulnya adalah untuk makan siang bersama. Nashira memberikan gesture untuk menunggunya dan berjalan pergi mendekati timnya sebentar.
Ia lantas merogoh dompetnya kemudian memberikan sebuah kartu kepada Elena untuk dipakai timnya membayar makan siang mereka hari ini. "Buat makan." Ujarnya pelan, "And thank you buat bantuan tutup mulutnya! Gue pergi dulu ya, sorry nggak nemenin sampe malem." Lanjutnya lagi sambil beralih menatap Dinda.
Dinda tertawa, "Oke, akan digunakan baik-baik kartunya kak!"
Nashira mengangguk, kemudian kembali menyusul Faisal dan Seraphina. Sayangnya, Seraphina setelah jam makan siang akan pergi meeting sehingga mereka hanya bisa makan di sekitaran sini sedang Faisal tidak perlu kembali ke kantor lagi, karena atasannya yang seharusnya meeting ditemaninya memilih untuk meeting sendiri berhubung klien nya adalah teman sekolahnya dulu sehingga Faisal mendapat free time dengan cuma-cuma oleh atasannya.
Tempat makan yang Faisal sarankan untuk makan siang mereka hari ini berada dekat dengan Four Tower. Di suatu cafe kecil namun memiliki menu makan siang yang menggugah selera lewat etalase yang mereka pajang. Mereka telah sampai di cafe yang bernama Seattle. Selayaknya cafe pada umumnya, suara mesin kopi dan hiruk pikuk di dalam cafe membuat kesan nyaman. Cafe kecil ini di isi oleh beberapa orang dengan id card yang tersampir di bajunya. Beberapa juga terlihat sibuk dengan alat elektronik dan jangan lupa, telinga yang tersumpal earphone.
Untungnya masih terdapat satu meja di dekat jendela yang dapat di isi oleh mereka. Salah seorang pelayan datang dengan membawa tiga buku menu untuk di lihat mereka bertiga. Faisal mengambilnya kemudian meminta pelayan tersebut untuk kembali lagi ketika mereka sudah siap untuk memesan. Nashira melihat buku menu tanpa minat karena sudah sangat kenyang menyantap makanan yang di pilih Shaka tadi.
"Gue laper banget parah!" Keluh Seraphina.
Nashira terkekeh mendengarnya, matanya masih memindai menu apa yang akan dirinya pilih. Setelah memindai lembar perlembar buku menu, rasanya memilih ice lemonade pada siang hari yang terik adalah pilihan yang tepat untuk Nashira. Karena perutnya tidak dapat terisi lagi dengan main course, dirinya memilih dessert berupa strawberry cheesecake. Faisal menoleh sekilas pada Nashira yang telah mengatakan pesanannya.
"Udah makan ya lo tadi?" Tanya Seraphina.
Nashira menggeleng, "Lagi nggak selera makan aja"
Seraphina mengangguk, tidak bertanya lebih lanjut kepada Nashira dan beranjak menuju toilet. Faisal terkekeh pelan. "Gue nggak bisa di bohongin, Nash." Bisik Faisal, "Lo udah makan siang kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nashira
ChickLitIni sebuah kisah menerima dan diterima, bersambung kemudian tersambung, menuju kemudian dituju.