20

300 26 63
                                    

Sora terus menerus menangis di kamar seminggu lamanya setelah Seokjin memarahinya karena dengan seenaknya mengundang Jimin ke rumah tempat persembunyian mereka dari dunia luar. Selama itu juga Seokjin membujuk Sora agar mau makan. Seminggu ini Seokjin juga terpaksa tinggal di rumah karena khawatir dengan kondisi Sora yang semakin lemah, dia juga takut terjadi sesuatu mengingat dia sangat payah untuk makan.

Aktivitas Sora hanya melamun, menangis, tidur. Itupun tidur karena kelelahan menangis, makan hanya sedikit saja, sebagai formalitas atau mungkin dia memakan itu agar bayinya mendapatkan nutrisi yang sebenarnya dia juga tahu tidak ada nutrisi masuk ke janinnya.

"Sora. Wajahmu sudah persis seperti mayat. Kau harus makan, anakmu juga butuh makan." Bujuk Seokjin kesekian kalinya.

"Aku ingin Yoongi." Ucapnya parau nyaris berbisik.

Seokjin harus menelan kemarahannya bulat-bulat. Nama Yoongi terus terdengar selama dia membujuk wanita yang dia sayangi sejak lama, sihir apa yang diciptakan Yoongi sampai Sora bisa begitu terpengaruh padanya.

"Begini saja. Kita makan di luar, terserah kemana saja kau mau asal kau makan yang banyak. Setelah makan juga aku akan mengajakmu berkeliling, tempatnya juga kau yang menentukan." Tawar Seokjin frustasi.

Segera Sora berpikir tentang rencananya, dalam hati berdoa semoga pria itu ada di sana walau kemungkinannya sangat kecil.

*****

"Mau tambah lagi?" Tanya Seokjin bahagia karena tawarannya berhasil membuat Sora makan.

"Tidak." Jawabnya singkat sambil meletakkan sendok. "Aku ingin jalan-jalan. Kau bilang kita bisa pergi kalau makananku habis, lihat ini. Tidak bersisa."

"Baiklah, kau ingin kemana?" Buru-buru Seokjin menyelesaikan makanannya.

"Aku ingin ke perpustakaan kota yang dekat dengan museum seni, ada buku yang ingin aku cari." Sora berusaha terlihat antusias agar tidak ketahuan rencana yang ada di kepalanya.

Satu kali kesempatan, semoga pria itu disana.

Mereka segera menuju tempat yang diinginkan Sora, jantung Sora berdegup kencang dan berdoa supaya keinginannya terkabul hari ini. Dia ingin bertemu dengan Namjoon, pria itu selalu menyempatkan diri datang ke perpustakaan kota yang dekat dengan museum seni selalu dia kunjungi. Ini hari rabu, hari favorit Namjoon berkunjung. Sekedar info, Namjoon sebulan sekali akan datang ke Korea untuk kunjungan kerja.

Sora langsung permisi ke toilet sesaat baru masuk ke dalam perpustakaan, dia berdalih demikian agar terlepas sejenak dari Seokjin. Usahanya berhasil, dia langsung menjelajahi bagian sejarah. Doa Sora di dengar, dia melihat Namjoon sedang serius membaca sebuah buku tebal.

*****

“Aku mohon tolong aku Namjoon-ah.” Sora sudah seperti seorang pengemis.
 
“Ini tidak mudah Sora, banyak orang yang akan terlibat—“
 
“Kau punya kuasa ‘kan? Kenapa tidak kau pakai itu?”
 
“Ayahku tidak akan setuju.” Jujur Namjoon pesimis.
 
“Bilang pada ayahmu ini momen terbaik untuk balas dendam, aku tahu dia sangat kecewa saat ayahku membatalkan pernikahan tanpa alasan jelas. Namjoon-ah, aku mohon tolong Yoongi.”
 
Bukannya Namjoon tidak mau menolong gadis di depannya ini, hanya saja menguak fakta tidak semudah yang dia kira, ada banyak hal yang akan terjadi kalau saja semua tuduhan itu tidak benar dan tidak banyaknya bukti.
 
“Kau sangat mencintainya? Apa kau lupa kami pernah berkelahi karenamu. Dan dengan mudahnya kau memintaku menolongnya demi membuat dia bersatu kembali padamu? Bagaimana kalau aku egois? Aku cuma manusia biasa.”
 
Kalimat Namjoon seperti serangan hujan deras yang menghujam bumi tanpa ampun, bodohnya dia sudah mengatakan hal sensitif bahkan sampai meminta tolong untuk menyelamatkan seseorang yang dia cintai pada seorang yang tidak ada di hatinya sedikit pun. Tanpa sadar sifat egois Kang Dae menurun pada Sora.
 
“Kalau kau berhasil, aku bersedia menikah denganmu. Aku yang akan meminta pada ayahmu sekali pun dia menentang keras.” Sora juga belum menyerah, dia akan mempertaruhkan kebahagiaannya demi Yoongi.
 
Namjoon terdiam, tidak menyangka pernyataan seperti itu yang akan keluar dari mulut Sora. Seseorang yang masih dia cintai.
 
“Apa yang membuatmu yakin kalau ayahmu-lah yang jahat?” Namjoon memastikan sekali lagi.
 
“Aku rasa ayahku yang membunuh ayah Yoongi. Raja seharusnya.”
 
“Anggap aku egois, aku terima tawaranmu.” Namjoon berlalu begitu saja saat melihat Seokjin mendekat pada mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The King & The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang