3

177 36 7
                                    

Dua manusia itu duduk bersampingan tanpa ada obrolan diantaranya sampai mereka terlihat seperti patung. Yoongi masih diam tidak ingin berniat mencairkan suasana, sedangkan Sora diam karena terlalu gugup dengan pria yang sudah menolongnya beberapa saat lalu.

"Terima kasih untuk tadi... Tuan?" Akhirnya Sora bisa mengeluarkan satu kalimat membuatnya lega luar biasa.

"Panggil saja D." Balas Yoongi terkesan tak peduli.

"Ah, D." Sora menganggukkan kepalanya berulang kali.

"Lalu kau tinggal dimana?

"Apa itu penting?" Jawabnya ketus.

Sora sedikit kaget dengan kalimat ketus Yoongi, pria ini terlihat seperti tidak menyukai situasi saat ini.

"Aku bermaksud bertamu ke rumahmu membawa makanan sebagai ucapan terima kasihku."

"Apa itu penting?"

Sora mulai jengkel dengan sikap Yoongi yang terkesan sangat angkuh, niat awal ingin membalas kebaikannya malah dibalas dengan cara tidak menyenangkan.

"Sepertinya kau tidak suka jika aku bertanya padamu." Ucap Sora bangkit dari duduknya lalu menghadap Yoongi. "Sekali lagi terima kasih atas bantuanmu tadi, sebenarnya aku hanya ingin membalas kebaikanmu tapi sepertinya kau risih denganku, sekali lagi terima kasih dan sampai jumpa, juga jaga kesehatan." Tambahnya sembari membungkuk dan berlalu.

Sora merasakan tangannya di genggam erat dengan tangan besar milik pria dengan warna rambut hitam pekat itu, Sora berbalik melihat apa yang terjadi sehingga Yoongi menariknya, bahkan Yoongi tidak lagi duduk di tempatnya. Pria itu memandang serius Sora, sorot matanya seperti ingin menerkam disaat ada kesempatan.

Hingga akhirnya dia mengeluarkan kalimat yang tidak pernah di duga Sora sama sekali, dia mengatakan hal itu tanpa beban.

"Tidurlah denganku."

Sora merasa pria di hadapannya ini sudah hilang akal atau memang sudah gila, dia berusaha sekuat tenaga mencerna kalimat Yoongi yang sama sekali tak pernah di duga. Sora kembali melihat raut wajah Yoongi tengah menatapnya serius juga penuh harap agar dia bisa menerima ajakan tidur pria itu, apa benar dia terlihat seperti gadis malam?

"Jika kau ingin membalas kebaikanmu kau hanya perlu lakukan itu, aku tidak meminta yang lain." Lanjutnya mengatakan hal itu bukanlah beban berat.

Sora kembali takjub dengan Yoongi, pria yang beberapa saat lalu dia kagumi tiba-tiba saja berubah menjadi pria super brengsek, Sora tak habis pikir dengan kelakuan kurang ajar Yoongi.

Tanpa ragu Sora mendaratkan telapak tangannya di pipi pucat Yoongi penuh emosi, tidak peduli jika pria itu akan membalas bagi Sora itu sudah sepadan dengan kalimat kurang ajarnya mengajaknya tidur.

Yoongi tidak menyangka jika respon yang didapatkan akan semenyakitkan ini, biasanya perempuan yang datang mendekat padanya memohon agar mau tidur dengannya. Kali ini, Yoongi mendapat penolakan keras, harga dirinya sedikit terusik dengan penolakan Sora.

Sora segera berlalu masuk ke dalam kedai kopi miliknya tanpa peduli lagi bagaimana keadaan Yoongi, dia sudah terlalu kesal karena pria itu berpikir jika Sora adalah gadis yang gampang saja di ajak menginap di hotel, hatinya merasa sakit ketika fakta sebenarnya adalah banyak pria yang mendekatinya hanya untuk berakhir di ranjang.

Hancur sudah hari Sora, dia ingin sekali menceritakan kekecewaannya pada sang ayah, dia juga percaya tidak ada pria baik di dunia ini selain ayahnya.

***

Jungkook tak hentinya menertawakan Yoongi yang baru saja menceritakan kembali ajakan tidur pada Sora, Jungkook juga tidak menyangka jika pria yang sudah dianggap sebagai kakak kandungnya sendiri ini bodoh dalam hal perempuan. Yoongi hanya bisa menekuk wajahnya karena kesal dengan tingkah Jungkook yang malah menertawakannya dibanding memberikan solusi untuknya, ingin sekali dia mematahkan tenggorokan Jungkook agar dia berhenti tertawa.

"Aku mulai meragukan perkataan Jessi tentangmu." Ucap Jungkook di sela-sela tawanya.

"Apa maksudmu?"

"Jessi pernah berkata padaku jika kau sangat hebat di atas ranjang sampai-sampai dia kewalahan mengimbangimu permainanmu."

Yoongi semakin jengkel. "Jessi brengsek."

"Sepertinya kau harus banyak belajar dariku, Hyung." Goda Jungkook.

"Diam kau! Aku tidak tertarik lagi."

"Kau yakin melewatkan kesempatan ini?" Tanya Jungkook dengan alis terangkat sebelah.

"Masih banyak cara lain." Balas Yoongi acuh tak acuh.

"Tapi rencana ini persentase keberhasilannya besar." Godanya lagi.

"Diamlah." Balas Yoongi malas sembari memejamkan matanya.

"Baiklah, kau hanya perlu membeli bunga lalu minta maaf padanya. Kau harus bersungguh-sungguh agar dia luluh, jika dia tidak juga memaafkanmu kau tahu apa yang harus kau lakukan." Jungkook memberi sebuah solusi pada Yoongi.

Awalnya Yoongi tidak mau mendengar, tapi nyatanya dia mendengarkan Jungkook dengan seksama walaupun dia terlihat tidak mau tahu sebenarnya dia sangat mendengar kata Jungkook. Adiknya itu sangat mengerti apa yang dia lakukan.

Setelah mencerna semua kalimat Jungkook dia akan berusaha sekali lagi agar bisa mendapatkan gadis itu hingga dia bisa melancarkan aksinya, tanpa sadar senyuman mengerikan muncul di wajahnya.

Dia sangat yakin akan berhasil.

***

Semoga kalian suka 🥰

Sayang kalian ❤❤❤

The King & The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang