12

197 36 9
                                    

Setelah melewati seharian panjang yang menyakitkan sekaligus menguras air mata, sepasang kekasih itu sudah terbaring diatas tempat tidur. Yoongi berbaring memainkan ponsel bertelanjang dada, ada Sora yang memeluk perut rata Yoongi disampingnya. Pria itu tak ingin mengganggu gadisnya yang sedang terlelap dengan wajah habis menangis, ada rasa menyesal sudah membuat Sora menangis sampai memohon ampun.

Ya, gadis itu memohon ampun pada Yoongi. Sora meminta pada Yoongi menghentikan kegiatan seks mereka, Yoongi sangat kasar melakukannya. Setelah Sora menangis, mereka berpindah ke tempat tidur dan melakukannya dalam batasan normal.

"Sudah bangun?" Ucap Yoongi pelan setelah melihat Sora menggosok kedua matanya, lalu menarik tangan gadisnya agar tidak terlalu lama melakukannya.

"Aku harus kembali." Sora meregangkan tubuhnya lalu berniat turun dari ranjang.

"Kau mengkhawatirkan dia?" Tanya Yoongi sebelum Sora turun.

Sora menghela nafas, Yoongi sedang cemburu berat tapi malu mengakuinya.

"Tidak. Appa akan curiga kalau aku tidak pulang bersamanya."

"Lalu dia akan merangkulmu sepanjang perjalanan?" Lagi-lagi dia kesal mengingat kejadian siang tadi.

"Aku janji akan menjaga jarak dengannya." Balasnya mengalah.

Yoongi menatap Sora tajam mencari kesungguhan dari matanya namun tak ada apapun disana, pikiran Sora terlalu sulit ditebak.

"Aku obati dulu lukamu." Sembari turun dari ranjang lalu mengambil kotak P3K.

Sora memungut sisa pakaiannya yang masih layak dipakai, detik berikutnya dia sadar jika kaosnya sudah tak berbentuk lagi di sudut ruangan, takut mengatakan pinjam pada Yoongi.

"Ini. Pakai saja kaosku." Yoongi duduk disamping Sora menyerahkan kaos dan meletakkan obat untuk luka diatas tempat tidur.

Kini, tangannya sedang mengolesi salep luka di sudut bibir Sora, pipinya sudah memar dan membengkak, Namjoon benar-benar mengerahkan tenaganya. Sesekali Sora meringis menahan sakit Yoongi meniup membantu meredakan perih dari luka, mata mereka saling bertemu diam beberapa saat lalu saling mengalihkan pandangan.

"Aku akan menikah dengannya, aku tidak bisa menolak keputusan Appa. Lalu, apa yang akan kau lakukan?"

"Lalu bagaimana jika kau hamil, apa ayahmu akan membatalkan pernikahan itu?" Yoongi malah balik bertanya sebagai jawaban.

Sora tertegun, dia sadar jika selama mereka melakukannya Yoongi sama sekali tidak menggunakan pengaman, bagaimana jika dia hamil, apa yang akan terjadi padanya.

"Mungkin iya. Setelahnya aku akan mati ditangan Appa-ku sendiri."

"Aku bisa menebak itu." Katanya sembari membereskan sisa obat luka memasukkannya dalam kotak. "Kau tahu manis," tangannya mengusap pipi memar Sora. "Di dunia ini tidak ada namanya orang baik, termasuk ayahmu. Hanya aku yang baik padamu, percaya atau tidak begitulah kenyataannya."

Senyum Yoongi sangat menakutkan.

Bahkan dia tidak bisa lagi membedakan mana baik dan buruk.

***

Setelah kembali ke istana, Sora dan Namjoon menyembunyikan kejadian siang itu, mereka sepakat untuk tidak membesarkan sebuah masalah agar tidak sampai ditelinga ayahnya. Mereka takut akan menjadi lebih buruk.

Namjoon kembali ke Thailand sementara karena ada urusan mendadak, Sora juga tidak berani keluar dari istana karena takut akan bertemu Yoongi. Dia menghabiskan waktu dengan merajut, Sora sangat suka merajut, apapun bentuknya dia akan menyelesaikannya dengan rapi.

The King & The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang