8

157 36 1
                                    

Yoongi kesal bukan main. Sudah dua hari ini Sora tidak menghubunginya sama sekali, ketika Yoongi menghubunginya nomornya tidak aktif sama sekali. Dia berpikir jika Sora marah dan tidak mau menemuinya lagi karena kejadian malam itu, malam dimana mereka hampir melakukan hubungan intim.

Dia juga sudah meminta salah satu anggotanya mencari tahu keadaan kekasihnya itu di tempat tinggalnya, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Yoongi juga sudah ke kedai kopi milik Sora, lagi, tidak ada bedanya dengan yang pertama. Kedai itu bahkan tidak buka.

Benarkah Sora marah padanya?

Atau dia sudah kembali ke istana karena tiga hari lagi adalah pertemuan Sora dengan pangeran dari Thailand.

Sepertinya dia harus bergerak cepat.

Dia segera meraih ponselnya menghubungi Jungkook memastikan jika perkiraannya benar, setelah tersambung dia bisa mendengar suara Jungkook di seberang sana.

"Halo?" Sapa Jungkook dengan suara yang tidak biasa.

"Sedang apa kau? Suaramu aneh."

Terdengar kekehan di seberang sana. "Aku? Kau menelepon disaat tidak tepat Hyung. Apa yang ingin kau ketahui?" Jungkook mengerti jika bukan keadaan genting Yoongi tidak akan menelepon jam segini, disaat tengah malam, disaat dia tengah bercinta dengan istrinya.

"Sora tidak bisa dihubungi, apa rombongan dari Thailand itu sudah sampai?"

"Ah, ternyata kau khawatir dengan kekasihmu ya?"

"Brengsek. Cepat katakan!"

"Sepertinya sesuai dengan jadwal tiga hari lagi, mungkin dia sudah kembali ke istana, mempersiapkan diri mungkin."

Yoongi kembali berpikir keras.

"Jika Hyung ingin bertemu dengannya aku akan membantu, besok aku akan kesana, kita culik dia."

"Tidak perlu. Kau lanjutkan saja urusanmu." Cepat-cepat Yoongi memutuskan sambungan karena sudah muak mendengar suara aneh Jungkook yang tengah menikmati tubuh istrinya.

Yoongi melempar ponselnya sembarang, dia harus menyusun rencana agar bisa bertemu dengan Sora lalu melancarkan rencananya, tapi satu sisi dia harus menunggu pertemuan itu selesai tidak mungkin mereka lansung menikah, pasti akan jadi satu masalah bagi mereka karena menutupi berita bahagia dari rakyat masing-masing.

Tiba-tiba terlintas ide jahat di kepalanya.

***

Sora baru saja selesai merapikan sisa-sisa barang dari flat tempat dia tinggal sementara, sebelum dia kembali ke flat itu, ayahnya melarang untuk tidak lagi keluar dari istana. Sora mengatakan pada ayahnya tidak ingin merepotkan orang lain karena sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri. Ada perasaan bangga pada ayahnya ketika anak gadisnya mengatakan hal itu, ternyata tidak mendapat kasih sayang darinya sejak kecil bukan berarti dia akan menjadi anak yang tidak tahu menghargai orang lain, itu sebabnya dia mengizinkan Sora keluar dengan bebas dari istana.

Jangan lupakan Taehyung yang mengikuti kakaknya kemanapun.

"Nuna, aku lapar!" Rengek Taehyung sejak tadi diabaikan oleh kakaknya.

"Kenapa kau cerewet sekali? Aku bukan pembantumu. Kenapa kau menyebalkan sekali." Sora mengambil dua bungkus ramen dan beberapa bahan lainnya untuk dimasak.

Walaupun dia kesal karena pekerjaannya belum selesai tapi sudah diributkan oleh adiknya yang lapar, dia tetap memasak, dia juga tidak tega melihat adiknya kelaparan.

Taehyung memperhatikan Sora tanpa ada niat membantu, dia duduk di salah satu kursi meja makan dengan kedua tangan menopang dagu, hingga suara bel berbunyi.

The King & The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang