9

187 35 2
                                    

Sejak peristiwa ledakan yang terjadi di sebuah rumah dekat istana, rombongan dari Thailand segera kembali pulang ke negaranya, hal yang diharapkan Yoongi tercapai juga. Membatalkan perjodohan Sora sebelum dia menyelesaikan pekerjaannya, balas dendam pada pria bernama Kang Dae.

Pihak kerajaan segera memperketat keamanan sekitar, mereka sudah menebak siapa dalang dibalik semua kejadian ini. Kang Dae juga meyakinkan rombongan dari Thailand agar tidak membatalkan perjodohan dengan alasan keselamatan anaknya, mereka menampik jika hal itu tidak ada kaitannya dengan keluarga Raja.

Hasilnya pun seperti yang diharapkan Kang Dae, perjodohan tidak akan dibatalkan bahkan anak sang Raja pun menetap di Korea demi pendekatan dengan calon istrinya.

Hal tersebut membuat Yoongi kesal, rencananya cacat, dia berhasil membuat rombongan itu pulang tetapi tidak dengan pembatalan pernikahan. Walaupun begitu, setidaknya dia masih punya waktu agar bisa menghabisi Sora. Kali ini dia tidak akan membuang waktu lagi.

Rencana baru muncul di kepalanya.

Yoongi mengirim sebuah pesan singkat pada Sora agar bisa datang ke tempatnya dengan alasan acara ulang tahun, tapi sejak pagi tidak ada balasan darinya, Sora sudah mengabaikannya sejak ledakan waktu lalu.

Sora hanya menatap malas pesan singkat dari Yoongi. Dirinya benar-benar tidak ingin melihat pria yang sudah membuat keonaran, tidak bisa dipungkiri dia juga senang dengan kejadian itu, berarti Yoongi mulai serius dengannya sampai-sampai rela berbuat gila.

Pikirannya masih berkecamuk, apakah dia harus datang atau tidak ke acara ulang tahun Yoongi. Semenjak Namjoon tinggal di istana demi mendekatkan diri sebelum upacara pernikahan dilaksanakan, ayahnya memberi kebebasan keluar istana, akan menjadi nilai bagus jika keluar istana bersama Namjoon.

Lalu, bagaimana jika menginap? Sora tidak yakin sama sekali akan mendapat izin dari ayahnya. Tidak mungkin dia keluar dengan Namjoon lalu datang bersama menuju tempat Yoongi, pasti akan menambah masalah baru.

"Kau memikirkan sesuatu?"

Sora menoleh. Namjoon sudah berdiri tegak dibelakangnya menatap khawatir dirinya, melihat Namjoon berpakaian casual seperti itu menambah ketampanannya, tak lupa badannya terlihat kekar. Tanpa sadar Sora meneguk ketika melihat tubuh Namjoon.

"Tidak, aku tidak memikirkan apa-apa." Tiba-tiba Sora gugup. "Kau mau kemana?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Sebenarnya aku ingin mengajakmu ke toko buku, saat melihatmu aku mengurungkan niatku. Aku takut akan mengganggu."

"Oh! Tidak-tidak. Aku akan menemanimu. Tunggu sebentar aku ganti pakaian dulu." Balas Sora terburu takut jika ayahnya mengetahui hal ini maka dia akan dihukum karena tidak mau menemani calonnya.

Ternyata menjadi seorang putri itu berat sekali.

Setelah berganti pakaian biasa, Sora menghampiri Namjoon yang sudah standby di halaman istana. Pemilik senyum manis dengan dimple dipipinya, menyambut Sora yang kali ini memakai dress berwarna putih dengan bordiran dibagian bawah dipadu dengan jaket denim yang bagian lengannya di gulung sedikit.

Sederhana tapi mewah.

Mereka memilih naik kendaraan umum menuju toko buku yang dimaksud Namjoon, pria itu dengan gentle-nya menggandeng tangan Sora masuk kedalam toko buku.

Sora hanya bisa pasrah dengan sikap berani Namjoon. Lagipula mau bagaimana lagi, pria ini akan menjadi suaminya nanti.

"Kau suka membaca buku?" Tanya Namjoon sembari mencari buku yang dia inginkan.

"Tidak terlalu." Balas Sora singkat memperhatikan buku-buku bertema sejarah.

"Apa kau suka dengan pria yang suka membaca buku?" Sadar jika Sora tidak tertarik padanya.

The King & The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang