19

365 28 0
                                    

"Huaaa~" gue ngeuap, terbangun dari tidur, ternyata masih di peluk sama Jeno.

Gue mengambil hp gue dari saku, ada banyak miss call, 9 dari kak Taeyong, 7 dari Heejin, 3 dari kak Yuta.

Cuma tiga? Gue menghela napas.

"Dah bangun?" Jeno membuka mata sambil tersenyum tipis.

"Pulang yuk, udah dicariin dari tadi"

"5 menit lagi" Jeno kembali menutup mata, badan gue di tahan olehnya.

"Ayok Jeno, tidur nya di rumah aja" ajak gue menarik narik tangannya.

"Iya iya"

Gue berdiri kemudian merapih kan seragam gue, Jeno bangun dan merenggangkan tubuh. Baju nya berankatan, begitu juga rambutnya. Gue merapihkan bajunya dan menyela-nyela rambut Jeno.

"Yok pulang!" Gue membuka pintu rooftop dan berjalan turun yang diringi Jeno di belakang.

Jalannya lambat, mungkin karena baru bangun, gue harus narik tangan dia biar jalan lebih cepet.

"Yaudah gue beresin barang gue dulu ya Jen, lu juga sana ke kelas!"

"Hmm"

Kelas gue udah sepi, semua meja udah bersih dan rapi kecuali meja gue yang masih ada buku tulis sama pulpen, cepet-cepet gue masukin barang gue dalem tas.

"Jesslyn?!"

Sial

"Abis dari mana aja? Tadi kakak cariin keliling sekolah gak nemu-nemu, habis ngapain? Kamu bolos? Kok gak jawab telphon?"

Kak Yuta yang menghadang jalan gue keluar memegang tangan gue. Rasanya gue udah gak tahan.

"Nanti aja ya kak, aku capek" jawab gue tanpa melihat kak Yuta, gue gak bakal kuat kalo ngeliat muka dia.

"Jess, kamu marah sama kakak? Kenapa? Bilang dong" gue mendongak dan menatap muka kak Yuta yang khawatir.

"Kak, kalo udah bosen bilang dong, jangan kayak gini"

"Kamu ngomong apa sih Jess?"

"Aku tau kak, aku tau kakak selingkuh" kak Yuta terlihat kaget.

"Da-dari mana?"

"Aku ngeliat sendiri di uks kebetulan lewat, kakak seneng banget sama dia, gak kayak pas sama aku yang cuma jadi beban"

"Jess jangan ngomong gitu, kakak gak sengaja-"

"Gak sengaja? Gimana gak ngesaja?! Kak gue liat udah jelas banget kalian ciuman sambil ketawa-tawa"

"Jess"

"Udah kak, kita sampe sini aja, makasih ya kak udah nemenin selama setahun ini" gue senyum tipis dan pergi sambil membawa tas gue.

"Maafin kakak" ucapnya pelan tapi masih terdengar.

Jeno udah nungguin gue di depan kelasnya, alias dia melihat semuanya, dia menatap kak Yuta.

"Yuk Jen" ucap gue saat sudah dekat dengannya.

Jeno merangkul dan menggosok pundak gue sambil berjalan menuju tempat parkir sekolah.

"Jangan bengong aja, helm nya di pake"

"Hah? Oh, iya"

Jeno menghela napas, dia mengambil helm yang ada di tangan gue dan memakaikannya ke gue.

"Sip, buru naik" Gue naik ke atas motor Jeno.

"Siap ya?"

"Iya" kami pun berangkat.

Lee Jeno | Forbidden relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang