24

330 22 0
                                    

Ding Dong...

Ding Dong...

Ding Dong...

Gue terbangun karena suara bel yang terus berbunyi.

"Ugh siapa sih?!" Gue berdiri dan keluar dari kamar. Di bawah gak ada orang, iya lah ini udah jam 2 pagi.

Bel masih terus berbunyi, gue berjalan cepat dengan mata yang setengah tertutup dan setengah sadar.

Saat gue membuka pintunya, ada seorang lelaki berbadan besar yang tiba-tiba memeluk gue.

"J-jen, berat jir!"

"Jessie~" Gue mencium bau alkohol.

"Jen lu abis minum minum?!"

"Hehe sorry Jess, gak sengaja ke minum sama Jeno" ucap seseorang dari belakang Jeno.

"Maksud lu gak sengaja gimana Jaem?!" Ucap gue kesel.

"Abis main truth or dare, yang gagal dapet hukuman" ucap Jaemin.

"Terus hukumannya minum gitu?!"

"Bukan ide gue suwer✌️"

"Terus kenapa enggak biarin di rumah lo aja Jaem? Kan ribet kalo gini!"

"Dia ngotot mau pulang, gak mungkin gue biarin dia nyetir dong, ya gue anterin lah! Harus nya lu bilang makasih kakak lo udah gue anterin jam 2 gini!"

"Iya iya makasih, dah sana pulang!"

"Siapa juga yang mau tinggal, oh iya pager jangan lupa kunci!"

"Iya iya lu keluar aja sana!"

"Siap bu negara~"

Setelah Jaemin keluar, gue membawa Jeno ke ruang tamu dan membiarkannya terjatuh di sofa, gue mau keluar untuk mengunci pager, kebiasaan kak Taeyong gak pernah cek.

Kembali masuk rumah, dan Jeno sudah tidak ada di ruang tamu.

Kemana ni anak?!

Gue pergi ke dapur tapi gak ada, ruang keluarga juga gak ada, kamar mandi juga gak ada orang, yaudah lah mungkin pergi ke kamar.

Gue balik ke kamar.

Kamar Jessie

Gue menghidupkan lampu kamar.

"Lah kok disini sih Jen?!" Ucap gue setelah melihat Jeno yang tiduran di kasur gue.

"Pindah woy!" Gue mencoba untuk menarik tangannya tapi badan nya terlalu berar buat gue yang tulang semua, tadi aja gue hampir encok ngangkat dia.

Bukannya dia yang ketarik malah gue yang di tarik sama Jeno, gue terjatuh di atas badah Jeno, badan gue terjebak dalam pelukannya.

"J-jen, lepasin!"

"Aaah Jess~" ucapnya.

Anjir mimpi apa dia?!😳

"Jessie, aaaghh~"

EH BANGSAT!

Gue segera turun dari atas Jeno, pipi gue memanas dan pastinya merah.

Jeno menyengir.

"Jess, panas" dia perlahan melepaskan kancing bajunya. Gue dapat melihat jelas perutnya yang kotak-kotak.

"Bangsat lu ngapa lepas baju!" Dengan cepat gue berbalik.

Tiba-tiba dia menarik tangan gue sehingga kembali berada di atas Jeno. Tangan gue berada di atas dadanya.

Jeno membalik posisi kami, sekarang gw yang tertindih, tangan Jeno menahan tangan gue di samping kepala. Gue pasrah gak bisa keluar.

Lee Jeno | Forbidden relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang