"Akhirnya nyampe" ucap gue yang pertama masuk dalam rumah, Di susuli dengan yang lain."Papa mau langsung pergi? Atau istirahat sebentar?" Tanya bunda.
"Mau langsung pergi, tolong ambilin baju papa ya sayang" pinta papa yang langsung duduk di sofa ruang keluarga.
"Iya, kalian sana mandi ganti baju, jangan main dulu" ucap bunda, kemudian pergi ke kamarnya.
Gue yang baru aja mau meletakkan tas di atas sofa tidak jadi duduk dan lansung naik ke atas, Begitu juga dengan kak Taeyong dan Jeno.
...
Di kamar gue langsung membuka lemari dan mengambil baju kaos putih oversized dan celana tidur panjang.
Setelah melepaskan kalung, gue masuk ke kamar mandi. Karena merasa gerah gue mandi dengan air dingin, air yang mengalir ke punggung gue membuat gue rileks.
Tapi kenapa tiba-tiba terlintas di pikiran gue kak Doy. gue belom memikirkannya, iya dulu gue pernah suka sama dia tapi itu dulu, sekarang?... gue gak yakin masih ada perasaan buat kak Doy.
Terlebih kalo gue menerima, gimana nanti perasaan Jeno? Gue udah lebih tau duluan perasaannya tapi masih belum gue tanggepin.
Kalo gini lebih baik gak ada yang gue terima, lagian Jeno tuh kakak gue dan kak Doy dia-
dia...
Dia siapa gue?
Gue anggep kakak aja kali ya?
...
tok tok tok...
"Siapa?" Ucap gue yang lagi nyisir rambut di depan kaca.
"Gue" sudah pasti ini suara Jeno.
"Ya 'gue' tuh siapa?" Gue bertanya dengan sengaja.
"Ugh... Jeno!"
"Oh, yaudah masuk"
Jeno masuk ke kamar gue dan duduk di pinggir kasur. Dia sepertinya juga baru selesai mandi, rambutnya masih basah.
"Kenapa ke kamar gue?"
"Itu...tangan lu"
"Tangan? Kenapa tangan gue?"
"Masih sakit? Tadi di sekolah, gue gak sengaja megang ke-"
"Iya gapapa Jen, gak sakit lagi kok! Kan udah lu obatin tadi" ucap gue dengan senyuman, mengingat kelakuan bikin gemes Jeno yang meniup niup dan mencium lengan gue.
Dia terlihat tersipu malu dan mengalihkan pandangan.
Gue menghampirinya dan mengacak rambutnya yang basah.
Jika ada kesempatan kenapa tidak?
Jeno mendongak kemudian tersenyum sampai matanya menghilang, dia terlihat seperti anak anjing yang sangat imut.
"Ngapain nich?" Seru kak Taeyong yang masuk tiba-tiba ke dalam kamar. Dengan cepat gue menurunkan tangan dan berbalik, Jeno juga mengubah ekspresinya.
"Hayo ngapain tadi?" Goda kak Taeyong.
"Tadi gue abis nanyain tugas" ucap Jeno.
"Beneran?" Tanya kak Taeyong sambil menyengir.
"Apa sih kak?! Udah ih!" Seru gue.
"Iya iya, kakak kesini di suruh bunda, kalian mau makan apa? Biar pesen aja, bunda masih capek buat masak"
"Indomie aja"
"Indomie aja"Gue dan Jeno menjawab serempak.
"Eh buset, Kok bisa sama?! Gue curiga sel otak kalian nyatu" Ucap kak Taeyong yang tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lee Jeno | Forbidden relationship
Fanfiction"Gue? Suka sama adek gue sendiri? Gila lu?!" -Jeno . . . "LEE JENO LEPASIN GUE!" ucap gue yang tertindih tubuh bongsor anak lelaki itu . . "Gue gak tahan lagi!" . . . POV from Jesslyn Non baku! Lapak BxB (sedikit) Typo di jamin banyak Hasil kegabuta...