🍂 20 🍂

4.9K 712 113
                                    

Nanya dulu di awal ya. Setelah ini tamat, mau lanjutin Sequel Plus One atau Markren new work?


Jawab dulu baru baca 😄

***

"Kamu sama Mark kapan mau nikah? Udah sering dibawa ke rumah loh anaknya. Udah dikenalin sama mama dan papa juga," celetuk Wendy saat keluarga kecil itu sedang menyantap makan malam.

Renjun yang hendak menyuapkan nasinya mendadak terdiam kemudian menatap sang ibu, "Mama yang bener aja, masa nanyanya kaya gitu?" balas Renjun dengan kening berkerut kemudian menyuapkan makanannya.

"Ya benar kata mamamu, Ren. Kapan kamu mau menikah? Umur kamu juga udah cukup," sahut sang ayah, Chanyeol.

"Tapi aku yang nggak mau! Karirku lagi bagus-bagusnya, sayang banget harus nikah sekarang dan yang mama dan papa pasti tahu adalah aku nggak pernah suka kerjaanku dipercayain ke orang lain," tukas Renjun yang membuat kedua orangtuanya terdiam. Anaknya benar-benar tak mau menikah.

"Bukan nggak mau nikah kali, maksudnya belum mau nikah," ralat Chanyeol tanpa menatap anaknya.

"Aku memang nggak mau nikah. Lagi pula aku nggak suka anak kecil," balas Renjun yang terlampau kasar sampai Chanyeol dan Wendy pun berpandangan. Anaknya ini kenapa?

"Kalau Mark ngelamar kamu gimana?" tanya Wendy lagi.

"Ya putusin aja. Pacaranku sama dia juga nggak serius-serius amat," balas Renjun judes. Entah ada apa dengan Renjun hari ini.

Chanyeol membalikkan sendok dan garpunya pertanda ia telah selesai makan, "Ya nggak bisa gitulah, kak. Papa yakin suatu saat nanti kamu pasti nikah, kamu pasti lihat teman-teman kamu yang menikah dengan pandangan iri. Pasti kamu akan bertanya-tanya kapan kamu nikah? Sedangkan orang lain aja udah nikah. Jangan egois dan jangan gegabah. Ketika kamu dihadapkan dengan seseorang yang serius sama kamu, masa mau diputusin gitu aja? Pemikiran bodoh itu namanya. Manusia nggak pernah bisa hidup sendirian. Kamu juga butuh teman cerita dan dengar seluruh keluh kesah kamu," Chanyeol berujar sambil menatap anak semata wayangnya.

"Mama sama papa nggak mungkin bisa nemenin kamu terus sampai nanti. Kami pasti ninggalin kamu karena memang sudah waktunya. Kalau kami udah nggak ada, kamu mau bersandar ke siapa?" lanjut Chanyeol lagi.

"Ya ke Tuhan! Siapa lagi?!" tukas Renjun.

"Jangan munafik, Kak. Kamu pasti butuh seseorang yang bisa minjamin bahunya pas kamu lagi sedih, yang bisa hapus air mata kamu pas kamu nangis, yang bisa mengerti kamu, yang merasa bangga ketika kamu berhasil dengan semua pencapaikan kamu," jawab Chanyeol dan Renjun hanya diam.

"Nggak boleh loh kamu ngomong nggak mau nikah gitu. Nanti kalau beneran terjadi, kamu sengsara juga," celetuk Wendy dan Renjun masih terdiam. "Kalau memang belum mau nikah di usia kamu yang sekarang ya nggak apa-apa. Nikah bukan soal cepet-cepetan kok, tapi soal kesiapan mental kamu untuk jadi pasangan hidup pasanganmu sekaligus orang tua," lanjut Wendy lagi.

Benar-benar malam ini Renjun mendapat dua wejangan sekaligus dari Wendy dan Chanyeol. Ingin mengelak tetapi ia tak punya argumen yang cukup dan menguatkan keinginannya untuk tidak menikah. Apalagi jika membahas soal kedua orangtuanya yang tak bisa terus bersamanya. Argh! Renjun jadi sedih sendiri.

"Kalau kamu emang belum percaya apa yang papa sama mama omongin, ya nggak apa-apa. Ditunggu aja kenyataannya."

Tetapi itu kurang lebih 8 bulan yang lalu, baru awal-awal ia dengan Mark berpacaran dan di sinilah Renjun sekarang. Entah sudah berapa kali ia menghadiri pesta pernikahan teman-temannya. Mulai dari teman SD, teman SMP, teman SMA, teman kuliah, anak wali kelas saat SMA, asisten dosen, anak dosen. Heran juga kenapa ia sampai diundang oleh wali kelas serta dosen untuk hadir di acara pernikahan anak-anak mereka. Padahal Renjun hanya mengenal orangtua mereka saja.

From The Future📍 Markren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang