🍂 O1 🍂

9.4K 1.4K 163
                                    

"WOY!!! SIAPA LO?!!"

Laki-laki itu terlonjak sampai ia melompat keluar dari selimutnya.

Renjun hanya tersenyum maklum.

"Namaku Renjun Diantama. Kamu bisa panggil aku Renjun. Aku istrimu dari masa depan."







"Ngapain lo ada di kamar gue? Lo masuk lewat mana? Gue punya pacar!" Mark terus berteriak karena melihat kehadiran Renjun yang terlalu tiba-tiba di depan matanya.

Renjun hanya tersenyum tipis. Ia mengerti keterkejutan suaminya, "Okay! Sekarang kamu mandi, sudah mau jam 8 dan kamu nggak mungkin terlambat ke kantor, kan? Ada rapat penting hari ini," balas Renjun yang juga mengingatkan Mark perihal rapat penting hari ini.

Mark menepuk keningnya cukup keras, "Oh iya! Gue hampir lupa! Heh! Kalau sampai gue keluar kamar mandi, lo nggak ngilang juga, gue seret lo keluar dari rumah gue!" ancam Mark sambil menuding Renjun dengan telunjuknya, tak lupa mata bulatnya yang memicing kemudian berlalu masuk ke kamar mandi.

Renjun hanya menggeleng, mana takut ia dengan suaminya. Harusnya di sini ia lah yang ditakuti. Renjun melangkah menyusuri kamar Mark yang ... sangat berantakan seperti kapal pecah. Renjun menghela napas, akhir ia tau dari mana kebiasaan Mark yang suka melempar bajunya dengan asal. Sejak dulu pun begitu.

Renjun mengambil keranjang pakaian kotor dekat dengan pintu kamar mandi kemudian memunguti pakaian-pakaian yang berceceran di setiap sudut kamar. Termasuk pakaian dalam Mark, Renjun sampai menggelengkan kepalanya sendiri melihat betapa menjijikkannya suaminya di masa lalu.

"Bahkan ini lebih parah dari masa depan," lirih Renjun dan melanjutkan acara memunguti pakaian kotor Mark. Benar-benar tak habis pikir.

Renjun meletakkan keranjang itu dekat dengan pintu kamar Mark. Ia bergegas untuk keluar kamar sebentar hendak mengambil sapu dan kain lap karena lantai kamar Mark dan juga meja serta nakasnya benar-benar kotor.

Si Manis menyapu lantai kamar itu sambil merapikan apapun yang menurutnya berantakan. Sesekali ia menatap ulang pajangan yang ada di meja dan juga bingkai-bingkai foto sambil mengelapnya hingga bersih.

Matanya terpaku pada salah satu bingkai foto. Tak ada perasaan yang berarti setelah melihat foto itu. Foto Mark dan kekasihnya, Jihoon. Renjun tau, karena di masa depan Mark menceritakan kisahnya dengan Jihoon sedikit.

"Masih cantikan aku," cibir Renjun kemudian mengangkat kedua bahunya acuh lalu meletakkan kembali bingkai foto itu pada tempatnya.

Butuh waktu sekitar 15 menit untuk membereskan semua yang berantakan di kamar Mark. Ia membuka pintu lemari besar milik Mark, ia memilihkan setelan jas beserta kemeja juga dasi yang akan Mark pakai. Kemudian Renjun bergegas turun sambil membawa keranjang pakaian kotor, sapu, dan juga kain lap yang sudah kotor.

Tak lama setelah Renjun turun, pintu kamar mandi terbuka dan mengeluarkan uap panas dari dalam. Mark keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan handuk yang melingkar di pinggangnya.

"Eh?!"

Laki-laki itu terperanjat saat melihat adanya pakaian yang sudah disiapkan di atas ranjangnya.

"Siapa yang nyiapin ini semua?" gumam Maek heran. "Masa manusia yang tadi? Nggak mungkin banget. Tapi masa Jihoon? Mana mau dia ke rumah kalau nggak dijemput," lanjutnya lagi.

Tapi Mark memilih untuk mengabaikan hal itu, yang terpenting adalah ia cepat mengenakan pakaiannya supaya tidak masuk angin.

Sedangkan Renjun yang berada di lantai bawah juga sedang sibuk. Entah dia sudah terbiasa atau memang terburu-buru, jadi ia mengerjakan pekerjaannya sekaligus. Mencuci pakaian Mark, membereskan rumah, membuat sarapan, dan menyemir sepatu Mark serta menyiapkan kaus kakinya.

From The Future📍 Markren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang