4

3.9K 396 3
                                    


Happy Reading 💜💜💜

----------------------------------------------

“Jung--- loh taehyung, kenapa menangis baby?"

“ taetae tak papa bunda, maaf semua nya taetae mau ke kamar ya, mau istirahat”

Taehyung langsung berjalan tanpa menoleh sedikitpun, melihat sang adik yang menangis namjoon ikut permisi ingin melihat adiknya.


“baiklah, kami pulang dulu eonni, dan Tn.Kim tak usah tak enak hati kami akan meminta penjelasan dengan kelinci ini”

Di kamar, namjoon melihat adiknya menggulung diri dengan selimut beruangnya.

Gemas akan tingkah sang adik, namjoo mendekati dan merebahkab diri disamping sang adik.


“tak ingin cerita pada hyung?”

Taehyung berbalik dan memeluk hyungnya, menenggelamkan wajahnya di dada sang kakak, namjoon dengan lembut mengelus kepala dan punggung adiknya yang bergetar karena tangis.


“jiminie tadi datang hyung hiks, ta—tappi taetae menyuruhnya pergi hyung hiks, taetae tak tau harus bagaimana hyung, jiminie hiks dia menangis hyung hiks”


“Kenapa memintanya pergi tae? Pasti saat ini jimin tengah salah paham padamu baby”


“hiks hyung taetae menyesal hyung hiks apakah jiminie akan membenci taetae?”


“temuilah jimin saat taetae sudah siap mengatakan kebenarannya baby”

Namjoon mengecup puncak kepala sang adik, memberikan kasih kayang pada adiknya.


“hiks hyunh hiks hiks taetae sudah mengatakan bahwa taetae akan menikah hyung, tapi tak menjelaskan apapun”


“maka dari itu taetae harus menjelaskannya, sudah jangan menangis terus baby bear, tidurlah hyung akan menemani sampai esok pagi."

Lain hal nya dengan kediaman jeon, saat ini mereka berkumpul di ruang keluarga ingin meminta penjelasan pada jungkook.


“bagaimana jeon? Bisa kau jelaskan? Kau apakan baby ku?”

“Dia menangis bukan ulahku”

“lalu? Kenapa dia menangis?”

“tadi pacarnya datang”


Akhirnya jungkook menjelaskan semuanya pada orang tuanya dan juga hyungnya. Sampai yoongi berbicara


“berarti dia mengorbankan persaannya demi menikah denganmu?”

Mendengar kalimat yang keluar dari mulut hyungnya jungkook langsung terdiam,apakah begitu? Tapi pria manis itu mengatakan dia mencintai kekasihnya lebih dari apapun, jelas jungkook kesal, bagaimana pun kan jungkook calon suaminya.


“tapi dia mencintai kekasihnya lebih dari apapun”

“kau lupa kau lebih dulu mengatakan kau mencintai wanita murahan itu”

“ayah kekasihku memiliki nama”

“terserah, tapi ayah ingatkan jangan berani menyakiti taehyung”

"Anak ayah aku atau taehyung sih"

"Sudahlah Jung, dengarkan kata ayahmu, ibu juga setuju, jika kau menyakiti baby ku, ibu jamin kau takkan bisa menemuinya lagi"


Terhitung 3 hari sejak kejadian di taman rumahnya, jimin tak sekalipun menghubunginya apakah jimin benci padanya?

Tiba-tiba ponsel taehyung berbunyi ternyata sepupunya jimin menelpon.

“halo jin hyung”

“Taehyung-ah, apakah kau tau dimana jimin? Sudah 3 hari dia taka da dirumah sakit”


Seakan terkena sihir tubuh taehyung kaku, tak biasanya jimin-nya seperti ini apakah ini karena ulahnya?


“hyung nanti akan taetae kabari, taetae ingin mencari jiminie dulu”

“baiklah hati-hati, kabari hyung ya”

"iya Hyung taetae tutup ya"


Dengan tergesa taehyung mengambil kunci mobilnya, tujuannya saat ini adalah apartemen jimin, ia yakin jimin mengurung diri disana.

Dengan sangat cepat taehyung mengendarai mobilnya. Dan sampai di depan apartemen jimin, tanpa piker panjang ia menekan passwordnya yaitu tanggal lahir taehyung sendiri.


“Jj-jiminie hiks, jiminie dimana? Hiks”


Taehyung terus berjalan mencari jimin, namun nihil jimin tidak ada di ruang tengah atau di kamarnya taehyung sungguh khawatir dan melangkahkan kaki nya keruang belajar dirinya dan jimin dulu.


Terkejudnya taehyung melihat jimin terbaring dengan senyum teduhnya, lingkar matanya yang menghitam dan juga sembab, pakaiannya yang tak berubah dari 3 hari lalu saat mereka bertemu.


“apakah aku sungguh gila taehyung-ah?
Sampai-sampai aku melihat dirimu disini”

.
.
.
TBC

Perjodohan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang