12

3.6K 371 5
                                    

Happy Reading 💜💜💜

-----------------------------------------------



Saat ini taehyung dan Jungkook sudah sampai dirumah yang di maksud Jungkook.

Rumah yang minimalis namun sangat mewah, taehyung bingung kapan Jungkook menyiapkan ini semua?
Mulai dari rumah hingga semua isinya sampai kendaraan.

"Ah ya di belakang ada kebun, itu hadiah untuk dirimu dariku "

Jungkook menarik lembut jari taehyung ke kebun yang di maksudnya. Disini sangat nyaman dan sangat teduh.

" Apa kau suka? "

" Iya"

" Kau tak perlu bekerja, biar aku saja, kau kan tanggung jawabku "

Jungkook tetap menggenggam jemari taehyung, senyum Jungkook sangat tulus.

" Aku punya restaurant "

" Aku tau, tapi jangan terlalu lelah kau hanya perlu selalu berada di sisiku "

" Jeon maaf ak---

" Aku tau kau belum bisa melupakannya tae, aku akan menunggumu "

" Baiklah jika kau mau "

" Kau ingin kita pindah kesini kapan Tae? "

" Besok saja, dan bisa kau antarkan aku ke restaurant sebentar aku ingin menjelaskan sesuatu pada seseorang "

" Siapa? Apakah pria? "

" Kakak ipar Jimin "

" Ah, baiklah, ayo "


Jungkook tak pernah melepaskan jemari taehyung dari genggamannya, jari taehyung sangat lembut dan sangat pas di genggamannya.

Hingga mereka berdua sampai di restaurant, taehyung ingin menemui irene.
Ia melihat Irene tengah berbicara dengan hoseok. Jungkook masih setia menemani taehyung, ia tak melepaskan genggamannya.

" Noona "

Irene menoleh begitu pula dengan hoseok.

" Selamat pagi bidadariku "

Hoseok tak melihat tangan taehyung yang bertaut dengan Jungkook Namum Irene melihatnya.

" Selamat pagi Hyung, em Noona aku ingin bicara sebentar apakah bisa? "

" Bisa baby, ayo "

Irene mengulurkan tangannya dan taehyung melepaskan genggaman tangan Jungkook, dari tadi mereka mengabaikan jungkook.

Namun Jungkook diam dan ingin mengikuti taehyung, namun di tahan oleh hoseok.

" Hey bung, kau ingin menguping? "

" Aku tau kau siapa, Jimin sudah menceritakan semuanya, di belakang taetae "

" Lalu? "

" Jangan pernah menyakiti taehyung kami, agar pengorbanan Jimin juga tak sia-sia "

Kenapa semua orang mengira ia akan menyakiti taehyung? Ia juga tak mungkin menyakiti istrinya. Apa-apaan semua orang ini.

.
.
.
.

" Noona s-sebenarnya taetae sudah m--menik- hiks "  melihat taehyung yang tak sanggup bercerita Irene memeluknya dan mengusap punggung adik manisnya ini.

" Noona sudah tau baby, jiminie sudah menceritakan semuanya pada kami kemarin malam saat pulang dari pernikahan taetae, kata jiminie jangan marah pada taetae-nya, kami tidak marah sayang, tapi kenapa tidak mengundang Noona? "

Perjodohan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang