Kuharap awan hitam tak akan hadir setelah terciptanya pelangi, seusai turunnya hujan.
...
Jiyeon merasakan pegal di kedua kakinya, lantaran hampir 20 menit berkeliling di super masket, namun troli yang didorong Eunwoo belum terisi apapun. Yang dia dapatkan hanya sebuah celotehan dan larangan, juga sanggahan jika dia bersikukuh untuk membeli makanan yang tidak diperbolehkan Eunwoo.
Hingga sudah melebihi batas sabar, Jiyeon berhenti sembari menghentakkan kaki penuh kesal. "Kalau seperti ini jadinya, kau tidak perlu ajak aku kemari, Eunwoo!"
Pria itu hanya diam, sampai didetik berikutnya dia mundur untuk menyamakan posisi Jiyeon tak jauh darinya dan menghembuskan napasnya pelan. "Kau marah?" tanyanya sembari menilik wajah murung itu.
"Apa itu penting aku jawab?"
Benar yang Jiyeon ujarkan. Seharusnya Eunwoo tidak perlu menanyakan itu, dan semestinya dia menuruti saja kemauan Jiyeon untuk membeli semua makanan yang dia larang.
Namun anehnya Eunwoo malah mengusap pelan kepala gadisnya membuat Jiyeon menoleh dengan raut heran.
"Aturan tetap aturan, Ji. Kemarin malam setelah kita ber--"
"Shit!" Dengan cepat Jiyeon menutup mulut Eunwoo sebelum pria ini melanjutkan ucapannya. "Bisakah kau tak menyebutkan itu ditempat ini?" bisik nya dengan nada was-was sembari melihat sekliling mereka, cukup ramai dilalui orang.
Eunwoo tertawa sejenak setelah Jiyeon melepaskan tangkupan itu pada mulutnya. "Aku hanya ingin semua orang tahu kita berpacaran. Apa itu salah?"
"Tapi tidak begitu juga, Chaeun!"
"Sudah lupakan!" geram Jiyeon, yang kini malah perdebatan menyelimuti mereka dibandingkan sibuk membeli cemilan kesukaannya.
"Aturannya selalu aku ingat Eunwoo, tapi jika itu--"
"Satu?" Dengan cepat Eunwoo menyela omongan Jiyeon, membuat gadis itu mendengus kesal sembari menatapnya.
"Jangan banyak makan yang manis," ungkap Jiyeon dengan nada malas pada aturan pertama yang mereka buat tadi malam.
"Dan?"
"Iya aku tahu itu."
"Dan?" paksa Eunwoo, tetap pada pendiriannya untuk mendengar kalimat selanjutnya dari Jiyeon.
Jiyeon merotasikan bola matanya. "Dan kemarin aku sudah banyak makanan manis jadi saat ini aku tidak boleh memakannya lagi."
Senyuman puas terukir diparas itu, kemudian dia melangkah kembali dengan troli yang didorongnya, meninggalkan Jiyeon yang masih berdiam diri pada posisinya.
"Tapi, Eunwoo. Setidaknya kau mengizinkan ku membelinya sekarang," kata Jiyeon membujuk pria ini dengan langkah yang tergesa menyusul Eunwoo didepan sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (TAMAT)
FanfictionCha Eunwoo, pria tampan yang kelewat bodoh pasal cinta. Begitu pun dengan sahabatnya, Park Jiyeon. Gadis itu terlalu sibuk pada kencan buta yang dia jalani untuk mendapati pujaan hati, namun dengan bodohnya tidak menyadari keberadaan sahabatnya yang...