Bukan menjadi mandiri yang ku tuntut. Melainkan menuntut mu selalu mencintaiku, itu yang ku mau.
(Bagian ini banyak narasinya, tapi tetap dibaca ya)
...
Apa yang dikira aman diawal ternyata begitu mendebarkan untuk saat ini. Memang dulu Eunwoo tidak pernah mengira bahwa hidupnya seperti sekarang.
Semuanya dimainkan oleh waktu, diiringi dengan perubahan dan dihiasi oleh suka duka yang telah dia lalui.
Akan tetapi jika skenario hidupnya tidak pernah ia ubah dimasa itu, tentu apa yang dia miliki saat ini tidak akan pernah ada. Semuanya, termasuk Jiyeon yang resmi menjadi kekasihnya sampai kapanpun.
Kini sepasang mata itu menatap padat nya kota Seoul meski waktu akan merubah hari setengah jam lagi.
Sudah menjadi rutinitasnya melakukan ini dan pasti dia merasakan kejenuhan setiap malamnya yang ia lalui dengan hal sama, yang tidak pernah dia ubah sejak dulu di balkon kamarnya ini. Namun bagaimana lagi, jika dia tidak terduduk dan merenung sembari memikirkan sebuah alasan yang pasti, bersiap saja dia akan menerima konsekuensi yang besar, meski apa yang dia duga sekarang belum tentu akan terjadi diwaktu nanti.
Senyum smirk tercipta di belah bibirnya, terukir dengan semestinya, mengingat apa yang terjadi diawal dia memulai lembaran baru di kota ini.
Semuanya berawal dari sang adik divonis kanker otak, ketika keluarganya masih menetap di Busan. Mulanya baik-baik saja dan tidak sama sekali tercium bau-bau konflik yang akan menimpa keluarganya saat itu. Malahan mereka bertekad fokus pada penyembuhan Wonwoo.
Namun apa yang ditakdirkan malah berbeda dengan yang Eunwoo lihat dimasa itu.
Entahlah, bagaimana pola pikir perusahaan tempat ayahnya bekerja yang mempermasalahkan kesehatan adiknya dengan urusan kantor. Memang ayahnya menjabat sebagai staff penting di perusahaan itu, namun terdengar tidak adil jika orang-orang menganggap pekerjaannya akan terhambat dengan hal ini.
Hari berganti hari kian diragukan, dan untuk itu performa kerja ayahnya pun ikut menurun.
Jika dipikir lagi, apa maksud dari semua ini? apa ayahnya mesti meninggalkan dia, ibunya, dan Wonwoo yang terbaring sakit demi pekerjaan? atau malah sebaliknya, memutuskan hubungan kerja, yang memang kebetulan saat itu ada salah satu staff yang bisa saja menggantikan posisi ayahnya.
Bisa saja saat itu hanya akal-akalan orang disana--memang mempunyai niat buruk diawal pada ayahnya, namun mereka beruntung apa yang mereka rencanakan bertepatan sekali dengan adanya celah yang dapat mereka manfaatkan untuk menjalankan misi itu.
Namun Eunwoo tak mau ambil pusing lantaran ayahnya segera resign dan tanpa berpikir panjang memutuskan untuk memulai hidup baru di Seoul, dan juga memberangkatkan Wonwoo ke Amerika untuk mendapati pengobatan yang lebih intensif disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (TAMAT)
FanfictionCha Eunwoo, pria tampan yang kelewat bodoh pasal cinta. Begitu pun dengan sahabatnya, Park Jiyeon. Gadis itu terlalu sibuk pada kencan buta yang dia jalani untuk mendapati pujaan hati, namun dengan bodohnya tidak menyadari keberadaan sahabatnya yang...