Hello, my sunshine!
...
Satu minggu telah terlewati. Tepat hari ini adalah hari kedua untuk Jiyeon maupun Eunwoo menjalani ujian akhir semester yang akan berlangsung sepekan lebih.
Dengan kaos putih yang terpasang pada tubuh rampingnya, Jiyeon keluar dari kamar setelah dua jam berkutat pada setumpuk buku yang hampir tamat ia pelajari.
Mungkin sebagian orang tidak mempercayai ini, lantaran Jiyeon tergolong mahasiswa yang malas ketika kelas berlangsug. Tidak suka menjawab disaat ditanya dosen dan enggan mengikuti debat jika terjadi selisih pendapat antara mahasiswa lainnya.
Namun semua spekulasi itu terpatahkan sejak ujian pertamanya di kampus itu, karena saat itu dirinya lah yang mengisi posisi ke tiga sebagai mahasiswa memiliki nilai tertinggi dikelas. Tentu kabar itu membuat semuanya gempar, karena Jiyeon mampu mengalahkan jejeran kesepuluh anak yang sangat aktif dikelas.
Sejak saat itu dia diberi gelar 'diam-diam menghanyutkan'. Tidak aktif ketika hari-hari biasa, namun sangat ambisi ketika menghadapi ujian.
Mengingat gelar itu membuat Jiyeon tersenyum bangga. Lucu saja, melihat ketakutan mahasiswa pintar padanya, padahal Jiyeon rasa cara dia belajar sama seperti kebanyakan orang lainnya. Hanya saja yang membedakannya adalah niat. Entahlah disaat hari-hari mendekati ujian, kemauan belajarnya meningkat dengan drastis.
Terlepas dari itu, senyum yang bertengger diwajah tiba-tiba memudar dan tergantikan dengan raut setengah kaget ketika mendapati siluet manusia yang berada di ruang tengah.
Mulanya tidak begitu jelas dimata Jiyeon, namun ketika dia mengendap-endap mendekati orang itu, postur tubuh dari belakangnya sangat Jiyeon kenali.
Lantas Jiyeon menyalakan lampu, dan sempurna sudah keberadaan Eunwoo sedang terbaring dengan posisi duduk di atas sofa.
"Eunwoo? apa yang kau buat kemari?"
Suara Jiyeon membuat pria itu terbangun. Bukannya menjawab, Eunwoo malah tersenyum menatapnya sembari meregangkan otot-otot tubuh.
"Sudah selesai belajarnya?" tanyanya dengan suara khas baru bangun tidur.
Jiyeon mengangguk pelan, dan ikut duduk disamping Eunwoo. Terlihat dihadapannya terdapat buku-buku yang sudah tersusun rapi, dan itu Jiyeon tahu, Eunwoo belajar dirumahnya.
Menghela napas dalam, Jiyeon melihat wajah setengah kantuk itu. "Sejak kapan kau kemari? dan mengapa tidak memanggil ku, Chaeun?" tanya Jiyeon, dia merasa tidak enak, tak mengetahui kedatangan Eunwoo kemari, apalagi melihat Eunwoo terbaring diatas sofa dalam posisi duduk, membuat Jiyeon semakin tidak nyaman pada kekasihnya.
"Hmm entalah. Kurasa sudah lama."
Jiyeon berdesis pelan. "Ah kau! lain kali jangan seperti ini. Kau masuk saja kekamar seperti biasa, mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (TAMAT)
FanfictionCha Eunwoo, pria tampan yang kelewat bodoh pasal cinta. Begitu pun dengan sahabatnya, Park Jiyeon. Gadis itu terlalu sibuk pada kencan buta yang dia jalani untuk mendapati pujaan hati, namun dengan bodohnya tidak menyadari keberadaan sahabatnya yang...