|| 2 ||

145 26 4
                                    

Budayakna vote & Comment!❤
Happy reading




Gadis itu masuk kedalam pagar sebuah rumah minimalis. Dihalaman rumah tersebut,tepatnya di taman ada seorang wanita cantik bernama Yuri yang sedang menyiram tanaman.

Gadis itu berjalan jinjit dengan hati-hati mendekati Yuri. Tiba-tiba ia langsung memeluk Yuri dari belakang dan membuat wanita cantik itu tersentak kaget,lalu dengan cepat menoleh

"Astaga,Kim Hyesoo!! Kau membuat eomma kaget!." Pekik yuri.

Hyesoo tertawa geli melihat ekspresi sang ibu. Gadis itu memeluk ibunya yang sama tinggi dengannya.

"Hyesoo,kau bertambah berat." Ujar Yuri. Hyesoo terkejut.

"Hah!? Benarkah?." Hyesoo melepaskan pelukannya dan memperhatikan tubuhnya. Yuri terkekeh melihat anaknya.

"Sepertinya kau banyak makan di Jeju." Ujar Yuri sambil tertawa kecil. Hyesoo memanyunkan bibirnya.

"Sepertinya aku harus diet. Aku tidak mau makan mulai dari sekarang." Ujar Hyesoo.

"Tidak boleh begitu. Eomma cuma bercanda." Ujar Yuri tersenyum geli. Hyesoo mengendus kesal.

"Ayo kita masuk." Ajak Yuri

Hyesoo mengangguk. Yuri menaruh alat siram disamping taman kemudian mereka berdua masuk ke dalam. Hyesoo dan Yuri duduk di sofa.

"Bagaimana dengan Cheju Halla University,Hyesoo? Apakah kau mendapat teman baru?." Tanya Yuri. Hyesoo mendesah.

"Aku tidak punya teman baru,eomma. Aku hanya berteman dengan Hana,kebetulan kami satu kelas." Ujar Hyesoo.

"Hana teman SMA mu?." Tanya Yuri. Hyesoo mengangguk.

"Betul. Aku tidak menyangka bisa satu kelas dengan Hana. Aku sangat senang bisa kembali sekelas dengannya. Oh ya,kami tidak satu kelas dikuliah sastra Korea." Ujar Hyesoo.

"Kenapa begitu?." Tanya Yuri.

"Karena aku terlambat masuk kuliah,jadi aku berbeda kelas di sastra Korea dengan teman sekelasku yang lain." Ujar Hyesoo.

"Apakah tidak apa?." Tanya Yuri. Hyesoo tersenyum.

"Tidak apa,eomma. Kelasnya akan seperti biasa,hanya teman-temanku saja yang berbeda. Minggu ini aku masuk ke kelas itu." Ujar Hyesoo.

"Baguslah kalau begitu. Oh iya,apakah kau terus membawa Naginata,Hyesoo?." Tanaya Yuri dengan nada khawatir. Hyesoo menatap ibunya sejenak.

"Tentu saja,eomma. Aku terus membawa benda itu bersamaku." Ujar Hyesoo. Yuri bernafas lega.

"Baguslah. Bawa benda itu bersamamu. Eomma sangat khawatir bila terjadi sesuatu padamu." Ujar Yuri sambil membelai surai hitam anaknya.

"Eomma tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja,aku tidak seperti dulu lagi. Aku kana menggunakan benda itu jika benar-benar terdesak." Ujar Hyesoo menenagkan ibunya. Yuri mengangguk.

Hyesoo berdiri meninggalkan ibunya di ruang keluarga. Hyesoo masuk ke dalam kamarnya dan duduk di pinggir ranjang.

Tiba-tiba lelaki yang ada di cafe tadi mucul dibenaknya.

Sepertinya Hyesoo pernah melihat lelaki itu tetapi tidak dengan penutup mata.

"Namanya Lee Juyeon ya..."

Hyesoo merebahkan tubuhnya dan menutup mata,tak lama gadis itu terlelap.

_________________

Juyeon sudah selesai bekerja,lelaki itu keluar dari cafe tersebut. Dalam perjalanan,gadis bermata cokelat cerah muncul dibenaknya.

Dari dekat gadis itu terlihat sangat cantik dan juga aromanya sangat manis.

"Aku tidak bisa berdekatan dengan gadis itu,aku tidak ingin membahayakannya. Tapi sepertinya gadis itu akan terus datang ke cafe. Aku harus bagaimana...." batin Juyeon.

Ia menghela nafas, "aku harus bisa mengontrol rasa lapar ini,agar tidak membahayakan orang-orang yang tidak bersalah."

Juyeon adalah manusia setengah ghoul. Kejadian seminggu yang lalu membuat hidup Juyeon berubah 180 derajat.

Hari itu Juyeon tidak tau bahwa dia sedang berkencan dengan seorang ghoul. Pada akhirnya ghoul tersebut menyerang Juyeon dan ia hampir mati.

Tapi Tuhan masih memberi kesempatan kepada Juyeon.

Ketika ingin menghabisi nyawa Juyeon. Ghoul tersebut terkena reruntuhan bangunan. Juyeon yang sekarat diselamatkan dengan mentranspalasi organ ghoul ke dalam tubuhnya.

Akibatnya,kehidupan Juyeon berubah.

Ia ditemukan oleh Kevin dan akhirnya menjadi pelayan di cafe tempat ia bekerja sekarang.

Di kalangan manusia,mereka tidak tahu bahwa semua yang bekerja di Cafe Promenades D'été adalah ghoul.

NB:

Naginata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naginata

salah satu dari beberapa senjata di Jepang. Naginata awalnya digunakan oleh para samurai kelas feodal Jepang, serta prajurit ashigaru dan Sohei.

[TBC]

disini aku bikin work yang ada unsur jepangnya xixi...
Kenapa? Ya biar seru gitu kek cerita zaman kekaisaran wkwk...
Kalian yg nggak paham ama ceritanya boleh tanya kok^^
Takutnya kalian nggak paham tp tetep maksa baca awokawok

Sekian dari aku
Kamsahamnida...
Terima kasih...

See you next chapter!
Bye~~😉

LEE JUYEON || GHOUL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang