|| 23 ||

55 8 12
                                    

Budayakan Vote dan Comment!
Happy reading❤















"Lebih baik terluka daripada melukai orang lain,orang yang baik bisa senang hanya dengan hal itu. Itulah yang ibu ajarkan padaku." -Lee

____

Juyeon duduk di sebuah kursi,tangan dan kakinya diborgol.kuku tangan dan kakinya berubah menjadi hitam dan rambut lelaki itu juga berubah menjadi putih,penampilannya berubah karena siksaan dari Sunwoo.

"Eomma..." lirih Juyeon. Tubuh lelaki itu tergetar hebat. Juyeon menundukkan wajahnya,air matanya terus mengalir.

Sebuah tangan menyentuh pipi Juyeon,dan dia melihat seorang wanita berambut ungu dengan kacamata menggantung di batang hidungnya.

"Lama tidak berjumpa,Juyeon." Sapa gadis di situ tersenyum menatap Juyeon,lelaki itu membuka matanya lebar.

"Rize...."lirih Juyeon.

"Rize...kau.....masih hidup..." Gadis itu berjalan mendekati Juyeon. "....nee,Juyeon ibumu orang seperti apa?" Tanya Rize.

"Heh?"

"Kau bilang tadi 'ibu'" ujar Rize. Juyeon menundukan wajahnya.

"Apakah itu ibumu"?

Juyeon mendongak dan terkejut. Dia melihat ibunya sedang membuat bunga dari sedotan. Juyeon tersenyum melihat ibunya.

"Eommaku adalah orang yanga baik. Ibu selalu membacakan huruf hangul yang tidak bisa aku baca, lalu menuliskan cara pengucapannya untukku." ujar Juyeon tersenyum menatap ibunya.

"Walaupun aku anak tunggal dan tidak punya Aya,aku tidak pernah Kesepian. aku tidak pernah kesepian karena ibu yang baik dan buku-buku yang ditinggalkan Ayahku." ujar Juyeon. Rize duduk dan bersandar pada kursi Juyeon.

"Oh iya,ayahmu sudah meninggal ya. Apa kau ingat seperti apa ayahmu?" Taya Rize.

" Aku tidak tahu. Ayah meninggal sebelum aku bisa mengenalnya,eomma bilang Ayah suka mengoleksi buku-buku.berkat buku-buku yang ayah koleksi aku jadi suka membaca." ujar Juyeon tersenyum tipis.

Pemandangan di depan sekarang berubah. Juyeon melihat ibunya berdiri dan mengambil tas,meninggalkan ruangan.

"Kemana ibumu?" Tanya Rize.

"Eomma pergi bekerja." Ujar Juyeon, lelaki itu menundukkan wajahnya dan tersenyum tipis.

"Eomma adalah pekerja yang hebat,dia melakukan seluruh pekerjaan rumah. dia tidak pernah marah,dia tidak pernah menyebabkan masalah pada siapapun dan dia bersikap ramah pada semua orang."

Rize yang duduk bersandar pada kursi Juyeon, mendengarkan cerita Juyeon gadis itu memainkan rambutnya.

".... ibuku adalah kebanggaanku,lebih baik terluka daripada melukai orang lain. orang yang baik bisa senang hanya dengan hal itu. Itulah yang ibu ajarkan padaku." ujar Juyeon tersenyum.

"Hm,pantas saja kau seperti ini..."

Rize berdiri dan berjalan kedepan juyeon. Gadis itu mensejajarkan diri dengan Juyeon. Rize menyentuh pipi Juyeon.

LEE JUYEON || GHOUL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang