Chapter 10 - Hero

118 25 8
                                    


Sesshoumaru terbang menembus awan. Di bawahnya terbentang lukisan buram kehijauan. Pangkal alis berkerut di tengah, tampang yang tidak mudah terpengaruh oleh emosi itu kini terombang-ambing kegundahan.

Jawaban dari Bokuseno hanya membuat berbagai macam pertanyaan baru bermunculan di kepalanya. Sesshoumaru ingin sekali melampiaskan keganasannya, pada apa pun atau siapa pun. Tapi tidak.

Dia adalah Sesshoumaru. Seorang pembunuh yang sempurna, seperti namanya, dia tidak akan membiarkan dirinya sendiri berbuat sesuatu yang sia-sia. Dia akan melampiaskan kemarahannya pada oponen yang selevel dengannya.

Sesshoumaru hendak menemui satu-satunya penguasa wilayah yang tersisa.

Setelah Tokugawa binasa, tidak akan ada lagi perjanjian konyol yang dibuat ayahnya. Dia akan membuktikan pada ayahnya di alam sana kalau dialah yang terkuat.

Istana Tokugawa sudah terlihat. Mata pria itu memicing ketika mencium dua bau darah yang berbeda, salah satunya adalah milik hanyou itu, penciumannya tidak akan salah.

Dari jarak ratusan meter, mata awasnya mampu menangkap hanyou perempuan itu terkapar tak berdaya. Tokugawa yang tertawa sedang berjalan mendekat. Sesshoumaru mengeluarkan Bakusaiga, serangannya tepat mengenai sasaran. Tokugawa terpental sejauh ratusan meter.

Tokugawa menyadari serangan itu hanya beberapa detik sebelum serangan itu menghantamnya.

Untaian perak Sesshoumaru berayun lembut saat dia berpijak di tanah dengan anggun, Bakusaiga masih siaga di tangan. Hanya butuh selayang pandang baginya untuk mengetahui bahwa hanyou itu terkapar tak bergerak, tapi masih bernapas.

Tokugawa mendarat di atas kedua kaki, ia mendengus kesal. Pakaian yang dikenakannya robek dan berhias darah di beberapa tempat karena hantaman youki dari Bakusaiga.

"Cih, ternyata kau adalah dalang atas semua ini. Aku tidak menyangka Sesshoumaru putra Inu no Taisho penguasa wilayah Barat melakukan hal serendah itu!" tuduhnya sembarang.

"Sesshoumaru ini, datang untuk menantangmu, bukan untuk mendengar penghinaanmu." ucap Sesshoumaru dengan nada dingin yang mematikan.

Tokugawa tak lantas percaya, "Jadi, hanyou itu tidak ada hubungannya denganmu heh?" satu alisnya terangkat.

Langkah Sesshoumaru terhenti, masih dengan nada tenang ia menyahut, "Urusanku hanyalah denganmu, Tokugawa sang penguasa wilayah Selatan!" Pedang diacungkan. "Perjanjian konyol itu berakhir di sini. Aku, Sesshoumaru penguasa wilayah Barat, menantangmu untuk memperebutkan semua wilayah yang tersisa. Tidak akan ada lagi beberapa. Siapa yang terkuat di antara kita dialah sang penguasa tunggal!" tegas Sesshoumaru penuh percaya diri.

Tokugawa berdekah-dekah. Ia mengangkat dagu. "Pertama-tama adalah Tokushin, Kuroichi, mereka dibunuh oleh seorang hanyou wanita!" nadanya sangat meremehkan saat mengatakan kata 'wanita'.

"Berita yang sama sekali tidak kupercayai pada awalnya. Dan semua itu masuk akal, bila kau di belakang semua ini, Sesshoumaru!" intonasinya jijik. Ia melanjutkan dengan penghinaan secara terang-terangan, "Dengan pintarnya menguak masa laluku, membuat perhatianku teralihkan hanya untuk menyerang dari belakang. Trik licik apa lagi yang kalian berdua gunakan saat menyerang Tokushin dan Kuroichi, heh?"

"Sesshoumaru ini tidak akan merendahkan diri dengan menggunakan cara kotor kala mengonfrontasi lawannya." Aliran youki yang kuat memancar dari seluruh tubuh pria itu, rambut dan pakaiannya terombang-ambing oleh kekuatan yang menguar.

Energi di tubuh serta pedangnya beresonansi. Bakusaiga terangkat secara horizontal, cahaya biru terang yang sangat menyilaukan terpancar. Saat ini ,Bakusaiga miliknya hanya menawarkan kematian.

Black String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang