Chapter 20 - Cold

94 18 3
                                    

.

BSOF

.

Sebuah gemuruh besar yang terdengar membuat telinga segitiga Kagome berkedut kecil, hembusan angin kencang menerpa tubuhnya. Perlahan iris biru keabu-abuan itu kembali menatap dunia. Sinar matahari berhasil menerobos awan tebal yang bergulung rendah di kaki langit, cahayanya mengintip malu-malu dari celah dedaunan menyengat mata Kagome rapuh, membuat wanita itu sepenuhnya terjaga. Penciuman Kagome mengendus bau khas yang dikenalnya, Sesshoumaru!

Dengan terburu-buru Kagome bangkit dari tanah. Gerakan yang disesalinya kemudian, seluruh tubuhnya menjerit. Pertarungan beruntun yang dilakukannya dengan ibu Sesshoumaru, Kaguya beserta pasukannya, dan Naraku membuat ia merasakan sensasi lebih dari sakit di sekujur tubuhnya. Angin yang menerpa tubuhnya tadi berasal dari aliran youki berwarna biru yang mengelilingi tubuh Sesshoumaru.

"Dia milikku" dua kata itu adalah apa yang Kagome tangkap sebelum menyaksikan kemusnahan Naraku.

'Sesshoumaru masih hidup.'

Sosok yang dilihat Kagome membuat paru-parunya kembali terisi oleh udara, detak jantungnya yang beberapa jam lalu seperti tak berfungsi, kini seakan mulai berdegup lagi. Mengacuhkan seluruh tusukan jarum kecil di tubuhnya, Kagome bangkit berdiri. Kaki kanannya sudah melangkah, tubuhnya sudah berayun ke depan, tapi gerakannya terhenti. Kebahagiaan Kagome bagai curah hujan di musim panas, tidak bertahan lama. Kenyataan bagai pedang tumpul yang bergerak maju mundur menyayat hati, menyiksanya secara perlahan.

Kaki kanannya bergerak satu langkah ke belakang, disusul yang kiri. Mendengar daun kering yang terinjak, Sesshoumaru menolehkan kepalanya. Kagome terpaku di tempatnya berdiri. Mereka bertatapan. Emas hangat mentari Sesshoumaru berkobar saat berbenturan dengan langit biru senja Kagome yang terbalut mendung.

Kerinduan dan keraguan bergelayut di hati keduanya. Sengatan pedih terasa di hidung dan mata Kagome, pandangannya mulai memudar oleh genangan air. Kagome menggigit bibir bawahnya, dengan cepat ia membalikkan tubuh lalu berlari.

Untuk sesaat, Sesshoumaru diam tak bergerak, ia memperhatikan pakaian putih Kagome yang ternoda oleh darah di beberapa tempat, rambut hitamnya yang tergerai berayun saat ia berlari. Bau darah yang tercium manis, dan kimono putih dihiasi noda merah mengingatkan Sesshoumaru akan kejadian yang telah lampau. Ingatan itu masih sangat jelas di kepalanya. Kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu, tidak lama setelah kematian sosok panutan sekaligus youkai terkuat yang ingin dikalahkannya, Inu no Taisho, sang ayah.

Sesshoumaru melangkah dengan tenang di halaman pondok kecil yang berada jauh dari pembukaan hutan dan dari rumah penduduk lainnya. Dia dapat mencium bau ibunya di dalam sana, tidak hanya itu, dia juga mencium bau darah yang berbeda, likuid merah yang manis karena dialiri reiki. Ia akan dengan senang hati menyaksikan akhir hidup dari miko yang telah berani membunuh ayahnya. Selang beberapa saat bau darah ibunya tercium, tanda bahwa ia memerlukan pertolongan, serta-merta Sesshoumaru memasuki pondok itu.

Sesshoumaru melihat sosok miko memunggungi pintu masuk beberapa langkah dari tempat Dai youkai itu berdiri, haori putih yang dikenakan miko itu ternoda oleh darah yang membanjir. Kedua tangan miko itu merentangkan busur dengan mantap, mengarahkan anak panah kepada ibunya yang telah tersudut karena lesatan anak panah pertama yang diselimuti reiki telah menghancurkan tangan kanan Inukimi. Terlambat sedetik saja ia akan kehilangan ibunya.

Secepat kilat Sesshoumaru mencengkram leher sang miko dari belakang dan tanpa ragu menghujamkan cakar-cakar tajamnya yang panjang ke dalam leher miko itu. Cakar Sesshoumaru memotong tepat di nadi, tak ayal darah mengalir deras, Sesshoumaru melepaskan cengkraman tangannya di leher miko itu dengan jijik. Miko itu melepaskan busur yang digenggamnya lalu berusaha menyerang Sesshoumaru dengan reiki. Percuma, gerakan Sesshoumaru terlalu cepat, miko itu hanya berhasil merenggut sepintas rambut Sesshoumaru yang terjuntai.

Black String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang