Chapter 9 - Invasion

131 25 8
                                    

.

Black String of Fate

.

Kagome kecil terus berlari dari kejaran dua oni tinggi besar dengan tubuh gempal berwarna biru kehijauan. Perut buncit berlemak para monster itu beriak pada tiap gerakan. Keempat taring mereka mencuat keluar, saling silang, ke atas dan ke bawah.

hanyou kecil itu berbelok ke rimbunan semak-semak, memutar ke belakang, lalu memilih satu titik sebagai tempat persembunyian.

"Kemana bocah sialan itu pergi?" tanya oni bermata satu youkai sambil menggaruk kepalanya.

Oni yang lainnya memindai sekitar, rambut sebahu yang bergumpal dengan aneh bergerak-gerak ketika ia menunjuk satu arah dengan kepalanya.

Makhluk itu menunjuk ke sebuah batang pohon yang tergeletak secara horizontal di balik semak-semak, tak jauh dari tempat keduanya berdiri.

Air liur mereka menetes saat mereka membuat seringai kemenangan, hanyou kecil itu akan menjadi santapan mereka malam ini. Tidak ada yang lebih lezat dari darah segar yang mengalir dari daging muda dan kenyal.

Jantung Kagome berdetak sangat kencang dan kuat di dalam rongga dadanya yang kecil, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan. Wajahnya pucat pasi, bulir-bulir keringat sebesar biji jagung bergerak turun secara perlahan di dahinya. hanyou mungil itu tertunduk memeluk kedua lutut rapat-rapat, telinga anjingnya menempel di puncak kepala. Ia memejamkan mata, berdoa kepada siapa atau apa pun yang menciptakannya agar kedua makhluk mengerikan itu tidak menemukannya.

Gambaran jasad ibunya kembali muncul. Kejadian itu sudah seminggu berlalu. Setelah itu, dia kembali berdoa, bila para oni itu menemukannya, Kagome berharap kematiannya cepat dan tidak menyakitkan.

"Rupanya kau di sini, hanyou!" suara berat menggema di hutan yang sunyi, diikuti tawa dari oni lain di belakangnya. "Keluarlah!" bujuknya sedemikian rupa agar terdengar menenangkan tapi gagal.

Tangan oni itu menggapai-gapai, tubuh Kagome semakin menggelung. "Berhentilah bermain dengan makananmu!" ujar yang satu. Disaat yang sama, sebuah tangan besar berlumpur itu berhasil meraih salah satu pergelangan kaki bocah tersebut.

Kagome ditarik dengan kasar, ia menjerit. Sedetik kemudian, hanyou kecil itu sudah tergantung terbalik. Kedua tangannya mengapai-gapai demi meraih apapun agar bisa terbebas dengan segera, tapi sia-sia.

Black String of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang