Question mark

650 63 1
                                    


00:00 ────♥──── 24:00

⇆            ◀              ❚❚              ▶             ↻

"Ya dengan Kim corp ada yang bisa dibantu?" tanya salah seorang resepsionis di sebrang sana.

"Ah, ya saya dengan pemilik mobil bernomor plat MY-193-KJ ingin meminta pertanggung jawaban atas lecetnya mobil saya di bagian sebelah kiri oleh seorang pemuda ceroboh yang memberikan alamat perusahaan ini." sahutnya cepat dan tidak peduli dengan sebutan yang disematkannya untuk pemuda tersebut.

Dengan sedikit berdeham sang resepsionis pun membalas "Mungkin maksud anda Mr. V? Ya, beliau sudah memberitahu saya perihal hal tesebut. Anda bisa langsung meninggalkan mobil anda di perusahaan kami agar pihak kami bisa segera membetulkannya. Maaf atas ketidaknyamanannya." sesudah itu sambungan pun terputus.

"Cih, jadi pemuda itu bernama V. Nama macam apa itu, sangat aneh." remeh Yoongi tanpa diketahuinya bahwa yang barusan disebut olehnya adalah anak dari pemilik Kim corporation terbesar di Asia dan Eropa.

Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda, terlihat seorang pria yang sedang mengetikkan sesuatu di laptopnya namun harus terhenti "Ah sial, mengapa terlingaku terasa sangat gatal."

~
Jennie's boutique
Paris, Perancis (14.15 pm)

"Jean aka my shorty cousin? Is that really you?" heboh pria bermarga kim tersebut kepada adik sepupunya.

"Aku tidak pendek oppa! Tinggiku 5'4" dan namaku Jennie bukan Jean!!" kesal wanita bernama Kim Jennie tersebut dengan mengerucutkan sedikit bibirnya.

"Still..short. Hahaha" ledek pria bernama lengkap Kim Seokjin tersebut dan membuat Jennie pun merotasikan kedua bola matanya malas. Ya tentu saja, malas berurusan dengan sepupu konyolnya tersebut.

"Katakan, oppa ada perlu apa kemari?" tanya Jennie tanpa berbasa basi.

"Tentu saja untuk memamerkan ketampananku!" ucap Jin dengan nada jenaka namun terkekeh setelah melihat raut bosan sepupunya tersebut. "Hehehe aku bercanda. Jangan memasang raut seperti itu! Aku sudah datang jauh-jauh dari Korea hanya untuk memberikanmu ucapan selamat atas launching butik pertamamu ini."

Langsung saja Jennie mengulurkan tangannya dan membuat sepupunya keheranan. "Apa?" tanyanya. Jennie semakin mengulurkan tangannya dengan tidak sabaran. "Ohhh iya aku baru ingat. Selamat atas butik pertamamu ya." jawabnya sambil menjabat tangan Jennie namun malah mendapat decakan darinya.

"Kartu kreditmu, oppa! Cepat berikan kepadaku." cerca Jennie dengan tidak sabaran.

"Astaga, kau belum berubah rupanya." balasnya dan mengeluarkan sebuah kartu kredit hitam dari dompet brand Tommy Hilfigernya tersebut. "Baiklah karena aku baik dan tidak sombong maka—" ucapannya terputus setelah kartu di genggamanya tersebut menghilang bersamaan dengan sepupunya itu.

"Huh! Dasar adik sepupu yang menyebalkan!" gerutunya yang membuat sepupunya terkikik geli dari balik salah satu pilar besar disana dan segera melaju pergi ke dalam suatu ruangan khusus untuknya.

Baru saja mendudukkan dirinya dan bersandar, tidak lama ponselnya pun berdering tanda panggilan masuk. Dan terpampanglah nama sang ayah dan segera diangkat olehnya dengan antusias. "Daddy!"

Lesson in Love (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang