Two stories

348 34 1
                                    


00:00 ────♥──── 24:00

⇆ ◀ ❚❚ ▶ ↻

Ossu mushi restaurant
Songpa-gu, Korea Selatan (20.13 pm)

Sudah satu jam lamanya, kedua manusia dengan gender yang berbeda tersebut hanya terdiam sambil sesekali menegak minuman berkadar alkohol rendah tersebut tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Berdeham sebentar, lalu pria tersebut pun berujar. "Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?"

Pria yang merupakan kakak sepupunya tersebut bukanlah orang yang suka berbasa basi, meskipun seringkali sikapnya bisa menjadi sangat kekanakan sehingga membuat kesal banyak orang terutama adik sepupunya tersebut yang bernama Jennie.

"Kau harus bersyukur, aku rela menutup restoranku lebih awal karena kehadiran dirimu wahai sepupuku yang tercinta."

Jennie tidak menggubrisnya dan justru menatap datar pria tampan yang sangat kekanakan itu.

"Hehe. Mengapa kau jelek sekali sih hari ini? Bahkan aku bisa melihat keriput yang timbul di permukaan kulit wajahmu itu."

"Crazy bastard." umpat Jennie merutuki pria Kim tersebut.

"Oh ayolah, memangnya siapa lagi yang siap menampung wanita sejelek dirimu kalau bukan aku?" ucap pria itu dengan bangga.

Bukannya marah, Jennie justru malah terkekeh dan membuat heran pria berpaut 5 tahun darinya itu. "Kalau itu, aku tidak bisa menyangkalnya."

"Wow, setelah hampir 30 tahun ku hidup, baru kali ini kau menyutujui apa yang kukatakan. Sepertinya aku harus mendokumentasikan percapakan kita malam ini dan mengabadikannya." takjub pria tersebut dengan menepuk kedua tangannya dengan perasaan haru.

"Bagian mana yang kau maksud?" tanya Jennie dengan sedikit menyelidik.

"Tentu saja bagian 'kau setuju dengan kejelekanmu' itu. Memangnya apalagi yang kau harapkan?" ucap pria itu dengan gamblang.

"Kau sudah bosan hidup rupanya pak tua?" sarkas Jennie sembari menunjukkan sebuah foto aib kakak sepupunya sedang mengenakan pakaian perempuan itu. "Apa kau ingin terekspos secepat ini?" ejeknya dengan menyeringai kecil.

Panik? Tentu saja!
Selama ini dirinya tidak mengira bahwa adik sepupunya itu masih menyimpan dengan benar foto terkutuk itu.

"Adik sepupuku yang paling cantik sedunia akhirat, tolong ya fotonya dihapus dulu. Aku berjanji akan menuruti semua permintaanmu, atau bahkan menjadi peliharaanmu. Tapi tolong fotonya dihapus ya?" ucap pria tersebut dengan memohon dan menatap lawan bicaranya tersebut dengan penuh harap.

Tampak sedikit berpikir dan sempat bergumam "Hmm.. bagaimana ya."

Sejujurnya Seokjin bisa saja menghapus foto terkutuknya dengan merampas ponsel milik sepupunya itu namun dia terlalu malas untuk berkelahi apalagi jika kulit terawat miliknya itu akan berujung tercakar oleh macan betina yang ada di hadapannya saat ini.

"Tolong dihapus, ya?" ucap Seokjin dengan tatapan sendu yang dibuat buat.

"Mengabulkan semua permintaanku?"

Lesson in Love (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang