An accident

929 89 8
                                    


00:00 ────♥──── 24:00

⇆            ◀              ❚❚              ▶             ↻

14 Februari, 2018
Paris, Perancis (8.00 am)

"Nini, kau sudah harus dalam keadaan siap ketika aku sampai di apartemenmu nanti dan tidak ada kata tapi atau aku tidak akan menjemputmu lagi!" ucap pria dari sebrang sana yang hanya dibalas "Iya bawel." dan segera memutuskan sambungan telefon tersebut.

30 menit lagi dirinya sudah harus dalam keadaan siap dengan penampilan terbaiknya untuk hari pertama butik miliknya tersebut resmi dibuka. Tidak membutuhkan waktu lama dirinya kini sudah rapih hanya dalam 20 menit. Dengan sisa waktu yang dia punya, dirinya menyempatkan diri untuk membuat secangkir kopi sampai pria itu tiba dan segera mengklaksoni mobilnya.

Dengan cepat ditaruhnya cangkir itu di tempat cuci piring, mengambil tas dan segera memakai heels chanel keluaran terbaru miliknya.

Sesudah mobil itu terlihat dan tanpa membuang banyak waktu, dirinya langsung melangkah masuk dan menduduki kursi mobil yang bersebelahan dengan pria itu. "Hey sugar~" candanya sambil memakai sabuk pengaman.

Pria itu hanya dapat menggeleng pelan kepalanya sebagai respon.

Ya,
hanya Jennie lah yang dapat memanggilnya dengan sebutan itu dan tidak akan di protes olehnya.

"Kau sudah sarapan?" tanya pria itu kemudian sambil menjalankan mobilnya.

"Aku sudah minum kopi sebelum kau sampai, kok." jawabnya.

"Tadi aku membeli beberapa roti lapis tadi sebelum menjemputmu, lihatlah karton di jok belakang." ucap pria tersebut dan dengan cepat wanita itu segera membawa karton tersebut ke dalam pangkuannya. "Kau memang yang terbaik!" balas wanita tersebut sambil mengancungkan kedua jempolnya.

Pria itu hanya terkekeh pelan ketika melihat wanita itu sedang asyik mengunyah roti lapis miliknya dan tanpa sengaja telah menyisakan saus di sekitar bibirnya. Dengan spontan pria itu menyeka saus yang terdapat di bibir wanita itu dan sontak membuat Jennie membeku sesaat terlebih lagi ketika datang sebuah mobil dari arah samping yang tidak sengaja menabrak salah satu sisi mobil yang sedang ditumpangi olehnya tersebut menjadi sedikit oleng.

"Kau tidak apa?" tanya pria bermarga Min itu dengan nada khawatir dan dibalas dengan sebuah anggukan lemah.

"Aish! mobilku!" umpatnya kemudian.

"Yah! keluar kau!" teriaknya kepada pengemudi yang telah menabrak mobilnya tadi dan keluar untuk mendekati mobil tersebut.

Dan membuat si pemilik mobil yang telah menabrak mobil miliknya tersebut pun akhirnya keluar dan segera memberikan satu buah kartu nama miliknya. "Aku tidak punya banyak waktu, kau bisa telfon ke nomer itu dan mobilmu akan segera diperbaiki." ucap pria itu dengan angkuh dan seketika membuat tekanan darah seorang Min Yoongi naik, 'Sangat tidak sopan!'

Dirinya hendak memberikan satu buah pelajaran pada pria angkuh itu namun tanpa diduga justru Jennie telah lebih dulu meneriaki dan menyumpahi pria itu.

"Yah! dimana letak sopan satunmu! Bukannya meminta maaf malah mencari masalah! Dasar bajingan!"

Kata demi kata yang Jennie ucapkan barusan berhasil membuat pria itu mau tidak mau menoleh padanya, dengan diangkat sebelah alis miliknya pria itu berujar "Aku sudah memberikan kartu namaku padanya, kalian hanya tinggal menelfon dan akan segera datang orang yang memperbaiki mobil murahanmu itu, ck."

"Yah! berani sekali kau! kau pikir dirimu itu siapa, hah!? Apa orangtuamu sama sekali tidak pernah mengajarimu tentang sopan santun?! Dasar anak manja!" sindirnya.

"Diam! Atau kubuat hidupmu menyesal!" ancam pria itu. "Dan kau pria pucat, lebih baik mulai mengajari kekasihmu untuk mengatur temperamennya karena yang tadi itu buruk sekali." sarkasnya dan segera masuk ke dalam mobil miliknya, melaju dengan kecepatan cepat.

"Kenapa kau diam saja! Aku jadi kesal setengah mati dibuatnya! Argh! Kurang ajar sekali sikapnya barusan yang main pergi begitu saja! Dia pikir dirinya itu siapa!? Seorang dewa?!" umpat Jennie berulang kali dan membuat pria yang berdiri di sampingnya tersebut hanya dapat menghembuskan nafas panjang. "Tenanglah, lebih baik sekarang kita melanjutkan perjalanan tadi. Akan kupastikan kau kuantar dengan selamat sampai tujuan."

"Tapi-"

"Sudah ayo, make up mu nanti luntur." ejek pria itu dan melangkah pergi untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Enak saja! Ini waterproof tau!" balas wanita itu dan segera ikut memasuki mobil pria tersebut.

~
Sesampainya di depan butik Jennie, pria bermarga Min itu duduk dengan gelisah di kursinya. "Um..nini?"

"Ya?" tanya Jennie sembari melepaskan sabuk pengaman yang digunakan olehnya.

"Anu.." ucap pria itu dengan terbatah.

"Ada apa? Kau tidak apa kan? Dahimu berkeringat."

"Tidak, bukan. Aku ingin-"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, terdengar sebuah ketukan dari luar kaca mobil datang menginterupsi yang tidak lain dari sahabat sekaligus asistennya, Park Soo-young dan segera memberikan sinyal agar Jennie turun untuk bersiap diri. "Yoon, terima kasih ya atas tumpangannya! maaf tapi aku sudah harus mulai bersiap siap sekarang. Kita bicarakan lagi nanti ya!" ucapnya dan segera keluar dari mobil lalu melangkah untuk memasuki butiknya.

Beberapa detik kemudian terdapat sebuah teks pesan masuk ke dalam notifikasi yang tidak lain pengirimnya adalah Jennie.

Nini
'Maaf sugar~ Jika tadi aku pergi dengan terburu buru  tanpa mendengar penjelasan darimu.
Kita akan bicarakan itu nanti malam
dan kali ini akan kutraktir, call?'

'Tidak apa, nini.
Tadi itu bukan hal penting untuk dibahas.
Kau juga bisa mentraktirku kapan saja.
Tetap semangat dan selamat atas
butik pertamamu ya!'
sent

Nini
'Thank you sugar! hehehe'
read

'Kau harus bertahan sebentar lagi, Min Yoongi.
ya, mungkin bukan saat ini tapi suatu hari.' batinnya meyakinkan dan tidak lama dari situ dirinya segera menelfon ke nomor telepon orang yang barusan membuat mobilnya lecet tersebut. Setelah 3x nada berdering akhirnya panggilan tersebut diangkat oleh seorang wanita.

"Ya dengan Kim corp ada yang bisa dibantu?"

••

Bagiku, bertemu dengan dirinya merupakan sebuah kecelakaan.

Lesson in Love (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang