00:00 ────♥──── 24:00⇆ ◀ ❚❚ ▶ ↻
Kehadirannya tentu tidak terduga, siapa lagi kalau bukan pria berkulit putih pucat bernama Min Yoongi tersebut. Tentu saja dengan keadaan berantakan dan wajah panik miliknya mencerminkan jika Yoongi baru saja berlarian jauh.
"Apa maksud perkataan Soo-young benar?"
Pertanyaan secara tiba - tiba itu membuat Jennie yang baru saja ingin membuka pintu mobilnya ikut terlonjak kaget mendengar sumber suara tersebut.
"Jawab aku Jennie Kim." ulang pria itu sehingga mau tidak mau Jennie segera berbalik dan menghadap pada pria tersebut.
"Apa yang kau la— tidak. Bagaimana bisa—"
Pria itu hanya dapat menghela nafasnya gusar. "Aku tidak percaya ini." gumamnya sambil menutup wajahnya menggunakan kedua tangan miliknya.
Dahi Jennie pun ikut berkerut melihat tingkah sahabat sekaligus teman dekatnya tersebut. "Ada apa sebenarnya?"
Yoongi pun beralih dan menatap manik wanita di hadapannya hingga kalimat itu pun terucap. Kalimat yang sudah menghantuinya selama seharian penuh dan juga menjadi penyebab akan kehadiran dirinya yang bisa terbilang tidak terduga tersebut.
"Jika kau akan segera menikah."
Jennie pun tidak bisa lagi menyembunyikan ekspresi kaget miliknya untuk yang kedua kalinya.
"Aku tidak— "
Mengeraskan sedikit rahang miliknya, Yoongi kembali berucap. "Aku butuh jawaban iya atau tidak darimu bukan sebuah alasan yang dibuat buat."
Menunduk. Hanya itu yang Jennie bisa lakukan saat itu pun juga. "Iya benar aku akan segera menikah."
Bagai tersambar petir setelah mendengar balasan dari Jennie yang membuatnya sangat kecewa begitupun juga pada dirinya sendiri.
'Jika saja aku lebih awal mengutarakan perasaanku.' batinnya menyesali. 'Mungkin hal itu tidak akan terjadi sejak awal.'
Setelah tidak mendapatkan respon apapun, Jennie mengangkat kembali wajahnya yang tertunduk. Dengan melihat raut wajah patah hati milik si pria di depannya itu membuat dirinya menjadi terdiam seribu bahasa.
Untuk yang pertama kali dalam hidupnya, Jennie melihatnya sendiri. Bagaimana tatapan pria itu melihatnya lebih dari seorang sahabat.
Jika semua orang bisa melihat kasih sayang yang terpancar di kedua bola mata milik Yoongi, namun berbeda dengan Jennie. Dimana wanita tersebut lebih melihatnya ke arah persahabatan. Sangat miris untuk Yoongi memang yang hanya dapat menyimpan rasa miliknya dan memilih untuk mencintai Jennie seorang diri.
"Yoongi... kau tidak melihatku lebih dari seorang sahabat kan?" tanya Jennie ingin memastikan.
"Maaf. Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu."
Satu kata itu akhirnya terucap oleh mulutnya, membuat Yoongi menjadi harap cemas. Bukan takut akan ditolak namun lebih mengarah takut dijauhi oleh Jennie hanya karena perasaan yang telah lama timbul itu.
Satu bulir air mata pun mengalir di pipi kanan milik Jennie dan pria itu melihatnya sendiri. "Kenapa?"
"Aku— " baru saja ingin membalas, Jennie sudah memotong kembali ucapan pria di hadapannya itu.
"Kenapa kau baru bilang sekarang ketika aku sudah terikat dengan pria lain!"
Merasa kecewa, frustasi dan dirundungi oleh perasaan bersalah sangat dirasakannya pada saat ini. Terlalu bodoh mengartikan tatapan 'bersahabat' yang Yoongi berikan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson in Love (ON-GOING)
Fanfiction"I, Kim Vee Taehyung, take you Kim Ruby Jennie, to be my wife, to have and to hold from this day forward, for better or for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish; until death do us part." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀...