Bab 5

1.7K 235 15
                                    

     Winter membuka pintu kamarnya dan ia melihat karina sedang tertidur pulas diatas ranjangnya dengan balutan gaun tidur. Winter tersenyum tipis lalu berjalan mendekati karina dn duduk diatas ranjang disamping katina. Winter menatap wajah cantik yang sedang tertidur itu dengan tatapan sendu. Ia menggelengkan kepalanya pelan karena ada rasa bersalah tersendiri didalam dirinya sekarang.

"Maaf sudah membuatmu terlibat dengan hal gila ini". Lirihnya sambil mengelus surai rambut karina dengan lembut.

     Merasa ada yang membelai rambutnya karina menggeliat kecil dan membuka matanya. Ia melihat winter yang sedang menatapnya. Karina mencoba bangun dan duduk sekarang mereka duduk berhadapan. Karina bisa melihat wajah lelah dari winter.

"Kenapa bangun? Apa aku mengganggu tidurmu?". Tanya winter dengan rasa bersalah tapi karina langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak aku baru saja tidur makanya aku bangun. Kau ingin istirahat? Mandilah dulu dan ganti baju". Ujar karina dan winter menganggukan kepalanya.

     Winter melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Karina langsung bangkit dan berjalan menuju lemari dan memilih baju tidur untuk winter. Ia mengambil piyama kotak-kotak dan meletakkan piyama itu keatas ranjang. Kemudian ia berjalan keluar untuk membuat segelas susu untuk winter. Saat sampai didapur ia membuka kulkas dan mengambil susu dan menuangkan susu itu kedalam gelas. Dan ia kembali kedalam kamar saat masuk ia melihat winter yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan piyama tadi.

     Winter menatap karina sebentar dan beralih pada segelas susu yang karina bawa. Kemudian ia melanjutkan mengeringkan rambutnya dengan handuk. Karina mendekat dan mengambil alih handuk itu memerintahkan winter untuk duduk saja dan ia mengambil hairdyer. Kemudian mengeringkan rambut winter dengan telaten. Winter menatap karina dari pantulan kaca menyadarkan dirinya bahwa sekarang status mereka sudah berubah.

"Jangan menatapku seperti itu". Ucap karina sambil mengalihkan pandangannya karena ia sadar kalau winter menatapnya sedari tadi.

"Aku hanya tidak menyangka status kita sudah berubah sekarang. Kau tidak usah takut aku tidak akan melarangmu melakukan sesuatu selama itu adalah kebaikan". Kata winter bangkit dari duduknya karena karina sudah mengeringkan rambutnya. Ia melangkah keranjang dan duduk mengambil segelas susu yang karina bawa dan meneguknya habis.

"Kalau aku melarangmu melakukan hal salah dan buruk apa kau akan menurutiku?". Tanya karina dengan hati-hati.

     Winter meletakkan gelas itu pelan dan menatap karina serius membuat karina deg-degan. Kemudian winter menghela nafas lalu membaringkan tubuhnya.

"Aku tidak suka diatur kau ingat itu? Aku juga tidak melarangmu". Kata winter sambil menutup matanya sedangkan karina menghela nafas dan mendekati winter.

"Tapi kau tidak melarangku kalau selama itu hal baikkan? Kau akan melarangku kalau aku melakukan hal buruk?". Tanya karina sambil menatap winter yang menganggukan kepalanya.

"Aku juga bisa begitu aku tidak melarangmu selama itu baik. Tapi aku melarangmu kalau kau melakukan hal buruk". Kata karina membuat winter terdiam dan membuka matanya menatap karina.

"Aku tidak ingin berdebat. Aku lelah ingin tidur". Kata winter datar lalu memunggungi karina.

     Karina menghela nafas dan tersenyum pahit ia harus berusaha pelan-pelan dalam menyadarkan winter. Anak ini hanya perlu kasih sayang saja dan dengan ketulusan dibalik ketegasan. Karina lalu bangkit dan baring disamping winter yang memunggunginya kemudian ia memejamkan matanya. Masih ada hari esok yang harus ia lalui dari pekerjaan dan juga pekerjaan rumah tangganya walau ada banyak maid dirumah ini.






Great DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang