Bab 11

1.4K 223 29
                                    

    
Vote





Comment





Follow





Happy reading💕

     Semejak pernyataan cinta kemarin entah apa yang merasuki winter. Dia sekarang sedang bermesraan dengan karina dipinggir kolam dengan segelas jus jeruk yang menemani mereka. Winter sibuk memeluk karina dari samping sambil mencium lembut bahu mulus karina. Karina terkekeh melihat perilaku winter yang berubah menjadi manja sekarang. Tapi dia suka-dia sangat suka dengan winter yang sekarang. Ia merasa seperti dicintai setiap detiknya.

     Tapi sayangnya hari ini adalah hari tersibuk bagi karina jam makan siang nanti dia ada operasi seorang pasien yang menderita usus buntu. Walau operasi itu hanya memakan waktu sebentar. Rasanya melihat winter membuat ia malas bergerak dan bekerja. Winter sudah menemaninya sedari pagi mengabaikan para temannya yang sibuk silih berganti menelpon dirinya. Winter bilang kalau ia bosan menatap wajah teman-temannya yang biasa saja itu,lebih baik menatap wajah karina yang manis dan tidak pernah membuatnya bosan.

     Karena ini masih jam 10 pagi mereka lebih memilih merendam kaki mereka dan berbagi cerita. Walau karina yang banyak bercerita dibanding winter yang hanya menjadi pendengar yang baik. Ingin sekali karina bisa mendengar cerita winter yang mungkin ia bisa mengenal winter lebih dalam lagi.

"Kerumah sakit nanti aku yang antar karena aku akan mulai bekerja hari ini. Appa sudah beristirahat dirumah dan aku yang akan menjalankan pekerjaannya. Kau tau kalau tidak ada kau disana aku tidak akan mau bekerja disana". Kata winter membuat karina terkekeh karena kekanakan sekali alasan seperti itu.

"Jangan begitu. Kau ingatkan kalau kau tidak punya uang kalau saja kau tidak kaya mungkin aku tidak akan mau menikah denganmu. Apalagi dari awal kau tidak membalas perasaan ku padamukan. Buat apa mempertahankan hubungan dengan orang tidak bermodal dan hanya bisa menyakiti". Kata karina menyinggung winter membuat winter cemberut karena bisa-bisanya karina menyindirnya secara langsung.

"Yak! Walau aku tidak bekerja kau akan tetap hidup enak. Kau bisa memiliki apapun yang kau mau. Aku ini sudah kaya dari lahir apalagi kekayaan ku tidak akan habis sampai anak cucu kita nanti". Kata winter dengan sombongnya sambil menatap karina yang memutar mata malas mendengar kesombongan itu.

"Aku lupa kalau kau orang yang sombong dan terlalu percaya diri". Dengus karina.

     Winter menganggukan kepalanya dia tidak menyangkal kalau dia memang sombong dan percaya diri. Karena itu adalah salah satu daya tariknya. Banyak wanita dan pria yang tergila-gila dengannya karena pesonanya. Jadi ia akan selalu menyombongkan dirinya yang mempesona itu. Ditambah lagi ia sudah merasa kalau hidupnya itu perfect.

"Setelah melakukan operasi keruanganku kita makan siang bersama. Atau kau bisa memberikan pasien mu untuk dokter lain dan kau menemaniku saja diruanganku. Aku yakin berdiam diri disana pasti akan sangat membosankan. Melihat ruangan putih dan berbau obat hah....membosankan lebih baik menghabiskan waktu bersama teman-temanku". Kata winter lemah dan menendang-nendang air dikolam. Ia kesal karena sekarang ia memasuki dunia pekerjaan.

     Karina menatap winter dengan senyumannya ia mengerti kalau winter belum terbiasa dengan pekerjaan seperti ini. Apalagi anak yang bergaul ssperti winter pasti dia akan susah beradaptasi dengan dunia pekerjaan. Tapi yang satu pertanyaan karina dan ia baru tersadar akan hal itu.

'Winter mendapat uang banyak darimana? Walau dia selalu dikirim uang oleh appa kim tapi tidak mungkin sebanyak yang winter sering bawa kerumah'

     Satu yang perlu kalian tau setiap malam winter membawa uang setas penuh kadang sekoper. Karina tidak berani menayakan itu ia takut kalau terlalu mencampuri urusan winter. Apalagi saat pulang malam dan membawa banyak uang winter akan masuk kedalam ruang kerjanya. Padahal winter tidak bekerja tapi dia memiliki ruang kerja sendiri dan hanya boleh dirinya seorang yang masuk.

Great DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang