Bab 17

2.4K 207 31
                                    

Vote





Comment





Follow





Happy reading💕

"Aku mencintaimu".

      Karina membaringkan tubuhnya telentang perkataan winter mencintainya masih terngiang-ngiang jelas dikepalanya. Bahkan jantungnya berdebar mencang hanya dengan mengingat winter mengatakan itu. Setelah mengatakan kalau dia mencintai karina mereka langsung pulang karena udara yang semakin dingin. Dan sekarang disinilah karina berbaring menunggu winter yang sedang mandi air hangat.

     Suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian karina. Terlihat diambang pintu winter yang dengan rambut basah keluar dari kamar mandi sudah menggunakan piyama biru kotak-kotaknya. Karina bangun dan menyuruh winter duduk didepan meja rias sedangkan dia mengeringkan rambut winter dengan telaten.
"Terima kasih". Ucap winter sambil tersenyum lewat pantulan kaca melihat karina yang telrihat cantik malam ini dengan gaun tidur sutra itu.

"Bukan hal besar". Kata karina membalas senyuman winter lewat cermin itu. Setelah mengeringkan rambut winter karina menyuruh winter untuk istirahat dulu ia ingin mengirim pesan pada ningning apakah anak itu menginap dirumah atau kembali keapartementnya.

Apakah kau menginap dirumah?
21.34

Ningning🦋
Aku pulang keapartement eonnie
Kenapa? Jangan bilang kalian....
21.36

Kalian apa...?
21.36

Ningning🦋
Tidak ada apa-apa
Bersenang-senanglah👋🏻
21.38

Dahi karina mengerut dalam membaca pesan dari ningning yang membuatnya heran dengan chat menggantung anak itu.

"Kenapa anak ini? Kami melakukan apa?". Gumam karina kemudian ia kembai menghampiri winter yang terlihat bermain game di handphonenya. Ia tersenyum kecil kemudian naik keranjang dengan hati-hati karena ia tidak ingin mengganggu fokus winter yang sedang bermain.

"Aiiish. Jinja!!". Teriak winter kesal karena karakter gamenya kalah padahal dia sudah susah payah melewati rintangan yang ada. Teriakan winter sukses membuat karina terperenjat kaget mendengarnya. Dia memegang dadanya karena dia mudah terkejut. Winter yang melihat pun terkejut karena pikirnya karina tidak ada disampingnya tadi.

"Maafkan aku. Aku tidak tau kalau kau sudah ada disini. Maaf membuatmu terkejut". Kata winter merasa bersalah sambil mendekap karina kedalam pelukannya.

"Tidak apa-apa aku hanya terkejut saja. Sekarang sudah baik-baik saja. Bisakah kita istirahat sekarang? Kau pasti sangat kelelahan". Kata karina didekapan winter dan winter menganggukan kepalanya.

     Mereka berbaring saling menghadap dan tersenyum tidak jelas. Karina yang ditatap terus menerus pun merasa wajahnya memanas sekarang. Pasti wajahnya merah lagi kalau ditatap seperti itu oleh winter. Ternyata pengaruh winter sangat kuat padanya. Winter terkekeh pelan dan mengusap pipi karina lembut dan membawa karina kedalam pelukannya.

"Kamu lucu kalau wajahmu merah seperti itu". Winter tertawa kecil saat karina mencubit perutnya pelan karena terasa geli.

"Jangan membuatku malu!". Ujar karina semakin mengeratkan pelukan mereka membuat winter tersenyum lebar.

"Iya tidak lagi. Hmm. Apakah besok kamu ada jadwal operasi?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Great DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang