Bab 7

1.4K 219 36
                                    

Author point of view

     Winter terkejut dengan teriakan karina ternyata hampir saja ia menabrak seorang gadis. Winter menghentikan mobilnya mendadak dan karina langsung keluar dari mobil mengecek keadaan gadis itu sedangkan winter masih berdiam diri didalam mobil. Karina membantu gadis itu bangun dan memeriksa apakah gadis itu terluka dan untungnya gadis itu baik-baik saja. Gadis ini terlihat masih muda seumuran dengan ningning mungkin.

"Benarkah tidak apa-apa? Kami mohon maaf karena tidak fokus menyetir". Kata karina tidak enak hari sambil memapah gadis itu untuk duduk dipinggir jalan.

"Tidak apa-apa eonnie aku baik-baik saja". Kata gadis itu tersenyum manis membuat karina merasa lega.

     Karina melihat kearah mobil dan menatap winter yang hanya diam kemudian ia melambaikan tanganya memberi aba-aba supaya winter keluar dan menghampirinya. Melihat itu winter hanya menghela nafas dan keluar dari dalam mobil dan mendekati keduanya. Gadis itu terpaku melihat siapa yang hampir saja menabraknya itu.

"Kau baik-baik saja?". Tanya winter dengan nada dinginnya dan ekspresi datar saja. Membuat karina heran dengan perilaku winter kali ini.

"Hei. Bicara yang sopan dia hampir saja tertabrak karena kita setidaknya minta maaf". Kata karina mengomeli winter, gadis itu menatap keduanya sambil menganggukan kepala kecil sekarang ia paham.

"Aku baik-baik saja eonnie. Tidak perlu khawatir". Kata gadis itu sambil menatap karina menghiraukan winter.

"Kau ingin kemana? Biar kami mengantarmu". Tawar karina dan winter melotot dibuatnya karena ia sedang ada urusan mendadak dan sekarang seenaknya ia menawari orang lain tumpangan.

"Tidak aku sedang sibuk karina". Kata winter membuat karina menatapnya tajam.

"Tidak apa-apa eonnie aku bisa pulang sendiri". Kata gadis itu membuat karina tidak nyaman karen itu.

"Shin yuna". Panggil seorang yang membuat mereka sontak melihat kearahnya. Sedangkan yuna yang dipanggil menghela nafas melihat kakaknya itu.

"Aku sudah mencarimu dan apa yang kau lakukan disini dengan brengsek ini?". Tanya ryujin mendekati yuna dan winter memutar mata malas selalu saja berseteru dengan orang ini.

     Karina mengernyit saat ryujin seenaknya memanggil winter dengan kata brengsek itu dan karina tau kalau keduanya tidak baik-baik saja. Apalagi ia bisa melihat wajah winter yang seperti malas dengan kehadiaran gadis tomboy ini. Karina tidak tau apa masalah keduanya tapi ia menyadari kalau gadis yang hampir mereka tabrak sedari tadi menatap winter terpesona.

"Apa yang kau lakukan pada adikku?". Desis ryujin menahan amarahnya saat melihat siku yuna lecet walau hanya sedikit.

"Dia yang tidak lihat-lihat saat menyebrang". Kata winter malas membuat karina berdiri diatara keduanya saat ryujin mendekat kearah winter.

"Kami minta maaf untuk ini kami akan bertanggung jawab". Kata karina memujuk ryujin supaya masalah seperti ini tidak dibesar-besarkan.

"Eonnie sudahlah aku baik-baik saja dan ayo kita pulang". Ajak yuna menarik tangan ryujin agar ryujin tidak berbuat macam-macam pada winter. Karen ia tau kalau winter dan ryujin tidak akan bisa mengalah karena keduanya sangat keras kepala sekali.

"Tidak bisa saat melakukan kesalahan seseorang harus bertanggung jawab bukan meninggalkan tanggung jawabnya. Karena itu adalah seorang pengecut dan brengsek. Oh tidak ternyata semuanya memang melekat pada dirinya". Kata ryujin sarkastik. Membuat winter mengeraskan rahangnya.

"Minjeong-ah. Ada apa ini?". Tanya karina heran sambil menatal winter yang menahan amarah sampai wajahnya memerah. Karina tidak mengerti dengan perkataan ryujin.

Great DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang