Vote
•
•
•
•
•
Comment
•
•
•
•
•
Follow
•
•
•
•
•
Happy reading💕Author point of view
Airmata terus mengalih deras melihat ekspresi ringisan winter yang menahan sakit. Karina menyesal karena tidak bisa berbuat apa-apa sekarang ia tidak membawa peralatan medisnya. Winter sendiri tidak mau dibawa kerumah sakit. Karena ini hanya luka kecil baginya,padahal lengan bajunya robek karena pisau yang pria itu gorengkan.
"Aish. Laki-laki sialan?! Beraninya pakai senjata!". Kerutu winter sambil meringis pelan menahan sakitnya. Ia tidak ingin terlihat lemah karena karina masih bersamanya sekarang."Cari mereka sampai ketemu kalau tidak kalian tau akibatnya!". Perintah winter pada yujin dan yena. Kedua sahabat itu menelan ludah melihat ekspresi winter yang serius sekarang. Ia tidak main-main dengan ucapannya kalau sudah mengancam.
"Chaeyeon dan chaewon sedang mengejarnya kau tenang saja. Kami akan membalasnya lebih dari ini". Seru yujin dan yena menganggukan kepalanya karena membalas dendam adalah hal yang adil bagi winter.
"Ah sial sakit sekali?! Kalian bisa membawa karina pulang? Aku harus mengurus beberapa MASALAH disini". Kata winter dingin sambil menatap gadis yang ia selamatkan tadi yang sedari tadi hanya diam dan menundukan kepalanya.
"Baiklah kau tenang saja dengan senang hati". Kata yena dengan semangat tapi karina menggelengkan kepalanya ia hanya ingin pulang dengan winter.
"Tidak mau! Kita harus pulang bersama. Kau terluka jangan keras kepala. Giselle sedang dalam perjalanan karena kau tidak mau dibawa kerumah sakit". Kata karina dengan tegas membuat winter mengusap wajahnya kasar karena karina selalu saja membantah.
"Pulang atau kau tidak akan pernah pulang?". Tanya winter mengancam membuat karina menatapnya tidak peecaya. Dalam situasi seperti ini masih bisanya memerintah karina pulang padahal karina adalah dokter yang ingin mengobatinya.
"Winter ku mohon kau harus diobati dulu. Setelah itu aku akan pulang please". Pujuk karina dengan airmata yang mengalir deras membuat minjoo mendekat dan mengusap punggungnya.
"Ku mohon dengarkan winter sekarang dia akan marah besar kalau kau melawannya". Bisik minjoo membuat karina menatapnya.
"Aku akan mengangarmu pulang dan aku akan menceritakan semuanya". Bisik minjoo kali ini karina menganggukan kepalanya setuju karena ia sangat butuh penjelasan sekarang.
Sebuah mobil berhenti didekat mereka dan turunlah giselle dan ningning dengan tergesa-gesa. Giselle terdiam sebentar dan kemudian langsung mendekat kewinter. Ningning meneteskan airmatanya lalu melangkah mendekati winter yang sekarang memberikan senyuman terbaiknya pada ningning. Saat sudah berada dihadapan winter ningning langsung menampar pipi winter. Membuat semua orang yang ada diruangan ini terdiam.
Ya mereka ada diruangan tadi yang menjadi tempat winter ngobrol bersama yujin dan yena. Karina menatap ningning heran kenapa ia tiba-tiba menampar winter? Tapi lihatlah winter terkekeh pelan lalu mengambil tangan ningning yang menamparnya tadi untuk mengusap pipinya yang bekas tamparan itu. Sambil mencium lembut telapak tangan ningning membuat ningning semakin meneteskan airmatanya.
"Maafkan aku ya?". Kata winter pelan sambil mengecup telapak tangan ningning. Ningning menatapnya winter tidak percaya.
"Maaf? Kau bilang maaf? Ini sudah sekian kalinya kau terluka. Kau sudah berjanji pada ku tidak akan terluka lagi kenapa kau selalu saja melanggarnya. Kau taukan aku sangat membenci orang yang melanggar sebuah janji?". Kata ningning kesal sambil memukul dada winter tapi winter menangkapnya lalu membawa ningning kedalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Great Doctor
Mystery / ThrillerCinta bisa tumbuh seiring dengan berjalannya waktu dan kebersamaan. Cinta terkadang tidak memandang logika. Kita tidak tau kemana cinta kita akan berlabuh. Dan cinta juga bisa menyakitkan dan membahagiakan sekaligus. Seperti winter yang benci denga...