4. Co-Ass

121 11 18
                                    









Yumiko bangun subuh-subuh untuk mandi menyiapkan sarapan, suaminya masih tidur sementara putri kecilnya menonton TV diruang tengah. Yumiko bersyukur kasus racun tetradotoxin kemarin sudah selesai, beruntung dia selalu bergerak cepat. Rekan-rekannya selalu menganggapnya orang serius yang tak bisa santai. Tapi karena sifat disiplinnya dia jadi ditawari jabatan menjadi Kepala departemen Forensik menggantikan dr. Yonetani yang 6 bulan lagi akan pensiun. Walaupun dia hanya berpangkat dokter spesialis, bukan Kombes Pol, kepolisian Hakata mempercayainya untuk memimpin tim forensik kedepannya, karena tentu saja Yumiko berhasil lulus dengan status Cum Laude saat menempuh pendidikan S2nya

Yumiko punya prinsip untuk segera bertindak cepat saat ada kasus. Baginya forensik berpacu dengan waktu, semakin cepat dia mengidentifikasi jenazah atau menyelesaikan kasus kematian, semakin cepat pula tersangka akan tertangkap. Beda halnya dengan jenazah yang sudah ditemukan membusuk, maka dia butuh waktu untuk mengidentifikasi, belum lagi jenazah tanpa identitas akan lebih sulit untuknya. Yumiko menyeduh kopi dan hendak kembali ke ruang kerjanya, tau-tau anaknya sedang duduk di kursi kerjanya sambil melihat koleksi buku-buku kedokteran jaman dia masih kuliah



"Mama, ini apa ?", tanya Hikari polos sambil menunjuk gambar di buku

"Eh...", Yumiko agak terkejut karena yang dia baca ternyata buku atlas Anatomi Fotografik dengan gambar mayat sungguhan (cadaver) yang di otopsi dan tubuhnya sudah dibelah

"Mama, kenapa giginya sedikit ?", tanya Hikari sembari menatap gambar anatomi manusia sungguhan yang kepalanya sudah dipotong separuh

"Hikari sayang, yuk mandi dulu. Jangan di tempat kerja mama, nanti berantakan", Yumiko menggendong putrinya dan mengajaknya ke kamar mandi untuk memandikannya




Setelah semua selesai, Habu berangkat kerja dan Yumiko mengantarkan Hikari sekolah. Setelah itu dia segera ke tempat kerja




"Pagi, calon kepala forensik", goda Hono

"Aku belum resmi tau, dr. Yonetani belum pensiun", sahut Yumiko

"Kalau begitu mari berdoa semoga dr. Yone segera pensiun", canda Hono

"Hei jangan begitu", balas Yumiko

"Coba tebak, pagi-pagi begini aku harus mengantar anak laki-lakiku ke rumah sakit", Marina datang sembari menggerutu jengkel

"Eh? Kenapa anakmu ?", tanya Hono

"Dia bermain dengan pisau, jarinya teriris, dan aku harus mengantarnya ke RS, beruntung dia cuma diperban. Aku baru saja memarahinya tadi pagi", omel Marina

"Hahah... anakku baru saja membaca buku Rohen-Yokochi tadi pagi", tambah Yumiko

"Eeehh? Gila !", sahut Marina dan Hono bersamaan

"Tau sendiri kan isi dalamnya seperti apa? Lebih parah dari Sobotta. Anatomi fotografik, gambarnya asli dan nyata. Anehnya dia tidak jijik ataupun syok, malah penasaran", gumam Yumiko

"Anakmu memang  yankee, seperti ayahnya", sahut Hono

"Selamat pagi", seorang pria berpakaian sangat rapi

"Pagi, Fujiyoshi Kai... ah ini dia pria tampan kita yang kemarin cuti", goda Marina



Fujiyoshi Kai adalah seorang residen, dia sedang menempuh pendidikan S2nya dan mengambil spesialis forensik, sekarang dia sedang mengikuti program internship agar bisa mendapatkan gelar dokter spesialisnya. Dia juga terkenal disiplin seperti Yumiko, bedanya sifatnya agak kaku dan kurang bisa diajak bercanda



Corpus VeritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang