12. Femur

171 9 2
                                    


Warning : disturbing content !
Mengandung gambar yang membuat anda merasa tidak nyaman





Mereka bangun agak kesiangan di hotel, hari ini Habu akan rapat jam 10 pagi di meeting room hotel bersama rekan-rekan kerjanya. Jadi Yumiko harus mengajak Hikari main diluar, mereka keluar dan jalan-jalan di pantai





"Mama", Hikari memanggil ibunya

"Iya, nak ?", tanya Yumiko

"Apa mama sedang sakit ?", tanya Hikari

"Mmm tidak. Memangnya ada apa ?", Yumiko jongkok didepan anaknya

"Hikachan dengar semalam mama dan papa berteriak seperti orang sakit di kamar sebelah. Ah ah ah seperti itu", Hikari menirukan suara tersebut

"Oh... haha... itu ya? Mama tidak sakit kok", Yumiko tertawa canggung, wajahnya langsung memerah seketika

"Mama, itu apa di leher mama ?", Hikari menekankan jari kecilnya di leher ibunya

"Oh ini. Mama digigit nyamuk semalam", Yumiko menutupi lehernya yang penuh bercak kemerahan, bekas cumbuan Habu semalam

"Oooo"

"Ayo sayang, mau main di taman ?", Yumiko menggendong anaknya

"Ayo"






Yumiko menunggu dan mengawasi anaknya bermain ayunan di taman, seraya menelpon dr. Yonetani





"Laporan identifikasi DNA korban kebakarannya akan datang minggu depan. Oh ya dan kami juga sudah berhasil mengantongi nama pelaku mutilasi itu, sekarang dia masih dalam pengejaran kepolisian. Yang kami lakukan hanya harus mengumpulkan beberapa potongan tubuh yang disebar", jelas Yumiko

"Baiklah, aku tunggu hasil laporannya", ujar dr. Yonetani di telpon

"Baik"

"Teman-temanmu agak kewalahan dengan tugas, aku harap kau bisa dengan cepat kembali bekerja", sahut dr. Yonetani

"Baik", gumam Yumiko



Yumiko menutup telpon dan menatap foto teman-teman kerjanya dan dirinya saat sedang melakukan autopsi bersama Hono

Yumiko menutup telpon dan menatap foto teman-teman kerjanya dan dirinya saat sedang melakukan autopsi bersama Hono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Corpus VeritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang