Habu sedang menyeduh kopi di kantornya, saat hendak kembali ke tempat kerjanya. Supervisor Unit Head, Sugai Yuka menemuinya
"Bisa bicara sebentar, Habu-san ?", tanyanya, Habu bingung tapi toh dia mengangguk
"Baiklah"
"Ikut saya ke kantor"
"Baik"
Dengan masih bingung Habu mengikuti Sugai ke kantor. Selain itu dia juga merasa khawatir kenapa dia dipanggil
"Duduk", suruh Sugai
"Baik"
"Anda tahu kenapa anda dipanggil kesini ?"
"S-saya tidak tahu, Sugai-san. Apa saya membuat kesalahan saat bekerja ?", tanya Habu gugup
"Tidak, Habu-san. Anda tidak membuat kesalahan. Tapi mungkin ini akan sedikit mengejutkan"
"..."
"Jadi begini, di bagian produksi kita kekurangan crew. Kepala Bagian baru saja pensiun, jadi tidak ada yang menggantikan posisinya... maka dari itu, saya ingin memberi anda tanggung jawab di posisi ini"
"Eh? S-saya... ?", gagap Habu
"Ya. Anda mau kan menerima jabatan sebagai kepala bagian departemen packing dan pengiriman ?"
"...", Habu belum bisa menemukan jawaban
"Saya lihat di kantor anda punya jiwa leadership yang bagus, anda mampu mengontrol tim anda saat Kepala Bagian sedang cuti. Apa anda bersedia diterjunkan ke lapangan produksi ?"
"Anu..."
"Saya tidak memaksa, Habu-san. Kalau anda tidak berkenan, saya tidak apa-apa. Kami bisa mencari pengganti. Tapi ini peluang satu-satunya, karena saya hanya menawari anda sekali"
"Bisa beri saya waktu untuk mempertimbangkannya ?"
"Oh tentu saja. Silakan anda buat keputusan terlebih dahulu, tapi batas waktu hanya sampai jam 12"
"Baiklah, Sugai-san. Terimakasih banyak"
Habu keluar kantor sebentar, lalu menceritakannya kepada Risao
"Terima saja kalau begitu, itu kesempatanmu", ujar Risao
"Tapi aku tidak yakin", jawab Habu
"Hei ayolah, gajinya 3 kali lebih banyak dari sallary man seperti kita... kau bisa beli mobil", bisik Risao
"Tapi tanggung jawab terhadap pekerjaan-"
"Tidak usah dikhawatirkan. Yang penting gajinya kan, kau bisa dapat uang tunjangan dan uang pensiun juga"
"Benarkah ?"
"Tentu saja"
Karena dibujuk Risao, akhirnya Habu bersedia menerima jabatan baru tersebut. Orang-orang di kantor memberinya ucapan selamat, walaupun pada akhirnya Habu akan dipindahkan ke bagian produksi untuk memimpin para anak buah barunya. Saat jam istirahat Habu dan Risao makan bersama di kantin, seorang pria menghampiri mereka
"Aku dengar kau naik jabatan", pria itu dengan seenaknya duduk disamping Habu tanpa permisi, Risao mengernyit
"Kenapa tiba-tiba datang kemari, Kageyama-san ?", tanya Habu dengan nada dingin
"Cuma ingin tanya"
"Yeah, Sugai-san yang memberiku tanggung jawab tersebut", jawab Habu
"Tidak mudah loh jadi Kepala Bagian", ujar Kageyama dengan nada sinis
KAMU SEDANG MEMBACA
Corpus Veritas
Ciencia FicciónSeki Yumiko adalah seorang wanita yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, disisi lain dia juga harus menghadapi konflik rumah tangganya